Pembaca yang baik akan meninggalkan vote, komentar serta saran untuk motivasi author^^
Jangan lupa follow akun ini juga, ya!
10-4-2022
Minggu
🌸🌸🌸
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~Rabu, 13.00 WIB~
"Tiap divisi mengirimkan dua perwakilan dalam bussines trip bersama Pak Ryza. Namun divisi editing hanya akan mengirimkan satu saja," ujar Kim pagi itu.
Aku menopangkan tangan pada wajah. Bussines trip? Wah, asik juga melepas penas pekerjaan dengan jalan-jalan. Terlihat divisi editing senang sekali walau mereka tau kemungkinan dipilih itu sangat kecil.
Aku menebak, sepertinya Yohana yang akan menemani Ryza dan mewakili divisi editing dalam bussines trip kali ini. Dengar-dengar cerita, Yohana sudah dua kali menjalani bussines trip sebagai perwakilan dari divisi editing. Emm, lihatlah dia sekarang. Santai sekali seakan-akan tau bahwa dia akan dipilih lagi.
"Perwakilan dari divisi editing dalam bussines trip tahun ini adalah ..." Kim menoleh ke segala arah, seperti mencari seseorang untuk ditunjuknya.
Yohana merapikan rambut ikalnya, berdiri dan berdeham sebelum Kim mengangkat suaranya.
"Faura Avyra," ucap Kim.
Mampus gue ...
Yohana mengeryitkan dahi, "Ngga salah, anak baru kerja dua bulan diajak bussines trip?!"
Kim angkat bicara, "Kemampuan Faura Avyra dalam editing cukup memuaskan. Dalam tiap tahun, bussines trip Patra akan diganti sesuai kemampuan, tidak berlarut dengan satu orang saja."
"Apa kemampuan saya sudah menurun di mata Anda?" tanya Yohana kesal.
Kim melirik. Ah, aku seperti melihat kilatan di matanya yang datar itu.
"Anda keberatan, Nona Grace Yohana ...?" tanya Kim.
Yohana menunduk. Hah, ada angin apa dia sehingga berani menyela perkataan Kim? Tapi, astaga ... Aku benar-benar sudah sah menjadi musuh Yohana kali ini. Lihat saja lirikan kebenciannya padaku.
Bodo amat, ah. Setidaknya aku juga harus menunjukkan potensiku, bukan? Enak saja dia terus yang mau unggul.
"Minta berkasnya sama Pak Rey," ucap Kim sebelum ia pergi meninggalkan divisi editing.
"Baik," sahutku berdiri.
"Asiiiik! Oleh-oleh jangan lupa, ya, Vy!" ucap riang Kei.
Aku tersenyum, mengangguk, dan berjalan untuk mencari keberadaan Rey. Biasnya Rey itu stand by di ruangannya, namun juga sering berada di ruangan Ryza.
Ah, pucuk dicinta ulam pun tiba. Lihatlah langkah laki-laki yang datang dari arah ruangan Ryza.
"Siang, Pak Rey." sapaku, "Saya dipilih Nona Kim untuk bussines trip tahun ini. Beliau bilang minta berkasnya pada Anda,"
Rey menoleh padaku. Eh, kenapa dia menghela napas kecil seperti itu?
"Minta pada Ryza," ujar Rey, lalu berjalan pergi.
Ah, ada apa dengannya? Tidak biasanya tangan kanan manajer itu memanggil Ryza dengan sebutan nama tanpa embel-embel 'Pak'.
Aku mengembangkan sebelah pipiku, lalu berjalan menuju ruangan Ryza. Mengetuk pintu beberapa kali, dan membuka kenop pintu ketika tak kunjung mendapat sahutan izin masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avyra
Romance~°°~ Memangnya menikah hanya untuk balas dendam? Entah apa yang ada di pikiran Faura Avyra ketika ia menyetujui perjodohan yang dilakukan Si Abah. Kehidupan Avy berubah 180°! Suami yang lemah lembut plus sopan santun di depan orang tuanya itu hanyal...