Pembaca yang baik akan meninggalkan vote, komentar serta saran untuk motivasi author^^
Jangan lupa follow akun ini juga, ya!
20-6-2021
Minggu
🌸🌸🌸
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~Sabtu, 07.15 WIB~
Kebelet ...!
Ugh ... Aku meringis, menahan perut yang ingin buang air kecil. Masa baru duduk lima menit di meja kantor langsung ingin ke kamar mandi, sih?
Puk!
"Hei, Avy!" seru seorang perempuan berwajah lucu dengan rambut yang dikuncir satu, "Nih, bagianku udah--"
"Keira Adelia! Gue nitip bentar, dong! Ini lagi download, tapi gue udah kebelet mau pipis!" ujarku langsung berdiri.
"Oh? Boleh," sahut Kei sedikit bingung.
"Makasih!"
Aku berlari, menapak pada tiap lantai putih di koridor Patra Group. Ah, tidak lucu jika aku pipis di celana. Dan kenapa aku malah nyasar ke dapur, sih? Pemandangan Ryza yang tengah membuat kopi sendiri itu sempat menyita perhatianku bahwa dia cukup mandiri untuk membuat minumannya sendiri.
Ryza mengeryitkan dahi, "Nape lo?"
"Toilet di mana?" tanyaku. Wah, ini sudah di ujung tanduk!
"Koridor sebelah dapur." jawab Ryza, "Lo--"
"Makasih, Pak Manajer!" seruku sambil berlari ke arah tunjukannya.
Ryza hanya melihat dengan tatapan heran, lalu menyeruput kopi buatannya. Ah, kopi buatan sendiri itu memang nikmat. Bukan Ryza tak ingin memakai jasa office boy untuk membuatkan kopi, tapi seantero Patra Group tidak ada yang memiliki tangan ajaib untuk bisa menyeduh kopi senikmat dirinya. Hanya Mbok Buni yang bisa membuat kopi sepertinya.
Ryza menoleh pada koridor ke arah toilet. Hm, hanya ada sepasang sepatu karyawan di rak sepatu dan sandal khusus masuk ke toilet hanya dipakai sepasang.
"Berarti hanya ada Si Avy di dalam sana," gumam Ryza.
Oh, tidak. Pikiran jahil kembali merajalela. Cowok itu meletakkan secangkir kopi di atas nakas, lalu berjalan ke arah toilet dan--
Ceklek!
Seringai jahil terlukis di bibir Ryza. Wah, sudah berapa lama ia tidak merasakan nuansa menyenangkan untuk mengerjai sosok ketua kelas yang menjengkelkan itu? Rasanya ia kembali ke masa-masa SMA di mana motivasinya datang ke sekolah hanya untuk mengerjai Si Gadis Berhijab Putih.
"Rasain lo, Avy!" Ryza tertawa kecil sebelum dirinya pergi dengan secangkir kopi di tangannya.
🌸🌸🌸
Ceklek!
Aku tersenyum, lalu kembali membuka pintu toilet yang tidak ingin terbuka.
"Sumpah, tidak lucu!" gumamku risau.
Demi apa pintu toilet ini terkunci? Apa ada orang jahil yang menguncinya atau orang yang tidak sengaja karena tidak tau jika aku ada di dalam? Atau pula pintunya rusak? No, tidak mungkin pintu yang tadinya bisa terbuka dengan lancar kini tertutup begitu rapat.
Brak! Brak!
"Ada orang di luar?!" seruku bertanya, berharap ada orang yang mendengar seruanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avyra
Romance~°°~ Memangnya menikah hanya untuk balas dendam? Entah apa yang ada di pikiran Faura Avyra ketika ia menyetujui perjodohan yang dilakukan Si Abah. Kehidupan Avy berubah 180°! Suami yang lemah lembut plus sopan santun di depan orang tuanya itu hanyal...