Idaman

133 16 10
                                    

Pembaca yang baik akan meninggalkan vote, komentar serta saran untuk motivasi author^^

Jangan lupa follow akun ini juga, ya!

28-7-2021

Rabu

🌸🌸🌸

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~14.50 WIB~

"Angkot!"

Gadis dengan hijab putih itu memasuki kendaraan umum yang kebetulan sepi. Ia menghela napas, hari itu benar-benar melelahkan sekali. Beruntung, angkot yang yang ia tumpangi itu tidak lagi menunggu penumpang walau hanya ada dirinya di sana.

Brak!

Astaga, kaget!

Gadis itu menoleh, menatap tak percaya pada seorang cowok yang seragamnya sama dengan dirinya. Tak hanya itu, bahkan cowok itu adalah teman sekelasnya sendiri. Tapi kenapa dirinya malah naik angkot yang sama dengan gadis itu? Lalu, di mana teman satu gank-nya? Kenapa dia sendirian masuk ke angkot dengan napas yang sukar diatur?

"Ryza?" ucap gadis itu tak percaya.

Cowok dengan rambut yang kini berantakan itu menolehkan kepala, "Yo, Ketua Kelas!"

"Lo ngapain naik angkot, sih?" tanya risih gadis itu

Sebelum menjawab, Ryza dengan santainya menaikkan kedua kaki pada jok penumpang di depannya, lalu menopang kepala dengan kedua tangannya. Hah, dia benar-benar merasa di rumah sendiri, ya?

"Gue ketinggalan sama jalan temen-temen. Kami mau ke rumah Didit," ujar Ryza.

Mata gadis itu sedikit berbinar. Wah, apa rombongan famous di sekolah itu tobat?

"Kalian mau ngerjain tugas kelompok untuk besok, ya?" tanya gadis itu.

Ryza menoleh, sorot matanya seakan-akan bertanya sesuatu.

"Emang besok ada tugas kelompok?" tanya Ryza polos.

Wajah gadis di sebelah Ryza berubah drastis. Ia menepuk kening, menyesal telah bertanya demikian pada Ryza yang seharusnya ia tau bahwa cowok teladan bolos itu tidak akan ingat ada tugas apa pun.

"Lo sama yang lain mau ngapain ke rumah Didit? Ngerumpi?" tanya kesal gadis itu.

Ryza menggeleng, "Kagak, kami mau siap-siap,"

"Siap-siap apa?"

"Siap-siap tawuran sama sekolah seberang," sahut Ryza, membuat gadis itu terhenyak kaget.

"Tawuran?! Lo pada gila?!" gadis itu sungguh tak percaya.

"Serius. Mereka udah pada nyiapin alat-alat tawuran kayak palu, golok, pedang," sahut Ryza.

Gadis berhijab putih itu tampak takut. Tentu saja, yang akan ikut serta dalam tawuran yang disebut Ryza itu adalah teman-teman sekelasnya dan sebenarnya gadis itu punya tanggung jawab terhadap mereka sebagai ketua kelas. Mereka akan membahayakan diri sendiri dan tentu saja pihak sekolah akan turun tangan, namun kenapa Ryza dengan santainya berkata ingin tawuran?

"Bentar lagi sampe, nih," gumam Ryza tersenyum. Ah, apa dia sama sekali tidak takut dengan tawuran itu? Pertanyaan bodoh.

AvyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang