Pasutri Time

75 13 5
                                    


Pembaca yang baik akan meninggalkan vote, komentar serta saran untuk motivasi author^^

Jangan lupa follow akun ini juga, ya!

17-7-2021

Sabtu

🌸🌸🌸
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Lo tidurnya di sofa, ya," pinta Ryza santai.

What the hell ... Apa yang barusan dikata dengan santainya itu? Aku yang seorang perempuan ini tidur di sofa? Dasar, Ryza ... Dia tidak tau apa kalo aku menanti-nantikan berbaring di kasur empuk itu setelah seharian full berdiri menggunakan high heels? Mana kasur kerajaan kamarnya menggoda sekali.

"Nggak mau!" bantahku.

"Gue ada kasur lipet, tidur di lantai aja gimana?" tawar Ryza lagi.

"Lo tega banget, sih!" gerutuku. Sungguh, dia mengatakan itu dengan santainya. "Lo aja yang jangan tidur di kasur ini, tidur di tempat lain, kek. Gue mau istirahat,"

"Tidur di kamar lain bisa-bisa ditanyain keluarga besar, pengantin baru malam pertamanya malah tidur misah," celetuk Ryza sembari mengambil guling, "Eh, malam pertama?"

"Gak usah aneh-aneh, ya!" tekanku dengan mata melotot.

Ryza tertawa. Astaga, tawanya saja benar-benar membuat kesal merajalela.

"Gini," Ryza menempatkan guling yang dipegangnya ke seperempat lebar kasur, "Gue di sini, lo di sono,"

Aku mengeryitkan dahi. Ha, kenapa tempatnya lebih luas dari tempatku? Aku tau kasur king size ini besar dan sebenarnya pembagian tempat untukku saja sudah cukup bagiku. Tapi jiwa ketua kelas-ku berontak saat ketidakadilan dilakukan oleh mantan teman sekelasku sendiri.

"Gak, gak!" seruku mengambil guling itu, lalu dengan cepat menempatkannya di tengah-tengah kasur, "Di tengah. Tiap sisi sama besar jadi adil. Atau mau diukur pake meteran aja biar lebih akurat?"

Ryza speechless, "Lebay, dah!'

"Hm, posisi kepala saat tidur nanti berlawanan, ya. Gue di sini, lo di sana," ujarku lagi. Aku tidak ingin tiap pagi kepalaku langsung menghadap wajah Ryza yang rese' itu.

"Astaga, jadi sebelah gue tidur ntar kaki lo?!" kaget Ryza, "Bau, lah!"

"Dikira kaki gue gak pernah dimandiin, ya?" kesalku. "Pokoknya gitu. Awas aja sampe lo keluar dari batesan yang udah dibuat, bakal kena hukuman!"

"Keluar begini?" tanya Ryza yamg dengan jahilnya malah sengaja mengeluarkan tangannya ke sisi kasur bagianku.

"Ryzaaa!"

Yup!  Sekilas cerita singkat tentang pembagian tempat tidur itu karena selebihnya aku hanya bisa tidur tiga jam saja gara-gara Ryza mendengkur. Sudah kuusahakan agar cowok itu tidak mengganggu tidurku namun sepertinya ia terlalu lelah hari itu hingga tidurnya sudah seperti mayat hidup.

Aku menolehkan kepala, melihat pada jam golden yang menunjukkan pukul lima pagi.

Puk!

"Bangun, udah pagi," ucapkku menepuk tubuh Ryza yang masih bergerilya di dunia mimpi.

Aku menurunkan kaki ke lantai yang dingin, memeluk tubuhku yang berbalut jaket dan mematikan pendingin ruangan itu dengan remote control. Ah, bukan tanpa alasan aku mengenakan jaket tetapi semalam Ryza menurunkan suhu menjadi 16° C. Itu sudah membuatku yang biasanya menggunakan kipas angin di kamar seperti berada di kutub utara.

AvyraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang