bucin ; 18

3.7K 375 55
                                        

baru juga hari pertama, kantin benar-benar ramai. dan rata-rata yang ngisi tuh kantin kelas 10.

"ngantri nih" kata Jeongwoo.

"squash nggak ngantri tuh, mau beli itu nggak?" tanya Jihoon lalu ia merogoh saku nya, mengeluarkan uang.

"gue traktir"

"asiik, ayok ayok" kata Jeongwoo senang.

mereka bertiga memasuki kantin, bener-bener kasihan si mbak squash, cuma satu orang yang beli. tapi gapapa soalnya ga ngantri.

"mbak, beli squash yang lemon 2, jeruk satu" kata Jihoon.

"oke sip, di tunggu ya. mau bikin squash buat dedek ini dulu" kata mbak nya sambil menunjuk ke arah pembeli pertama itu.

"eh?! Junghwan?" tanya Jeongwoo kaget.

"kak uwoo juga mau beli?" tanya orang yang bernama Junghwan itu.

"kaga, gue mau boker. ya beli lah anjir"

"gausah ngegas juga ih"

"ya maap maap"

"siapa itu?" tanya Jihoon, Jeongwoo langsung merangkul Junghwan sok asik.

"ini dekel gue di sekolah lama, dia juga ikut pindah" jelas Jeongwoo.

"kelas berapa dek?" tanya Junkyu, akhirnya membuka suara.

"kelas 11" kata nya lalu giggles menyengir.

"wah kelas 11, keren nih otot-otot nya gede" puji Jihoon.

"makasih kak, Junghwan latihan setiap hari" kata Junghwan, Jihoon manggut-manggut. diam-diam dia juga pengen latihan tiap hari biar otot nya makin gede.

setelah squash milik Junghwan jadi, Junghwan pun kembali ke kelas nya. 3 cowo ini masih nungguin squash mereka.

"btw malem ini mau makan malem bareng Jeongwoo gak? sekalian ajak jalan-jalan kek" kata Junkyu.

"boleh aja, kita ajak Junghwan juga yuk" kata Jihoon setuju.

Jeongwoo mendengarnya langsung membuat ekspresi terharu, agak alay sih tapi dia emang seneng.

"kalian baik banget sih" puji Jeongwoo.

"cocok jadi emak bapak!" lanjutnya.

"anjir" Junkyu mengumpat sebagai jawaban, beda dengan Jihoon.

Jihoon malah sibuk mleyot, lagi berusaha biar jantung nya gak pindah ke lambung.

"emang kita bakal makan dimana?" tanya Jihoon mengalihkan pembicaraan.

"restoran daging mau?" tanya Junkyu.

"TAPI KAN MAHAAL" celetuk Jeongwoo ga setuju, padahal hati nya mau banget makan daging.

"tenang, kan kita mau traktir" kata Junkyu mantap.

Jeongwoo langsung tersenyum sumringah.

"oke fix ya? nanti aku sama uwoo jemput kamu" kata Jihoon sambil memainkan pipi Junkyu yang makin gembul.

"siap"















malam hari tiba, mereka ber empat sibuk makan daging yang mereka pesan.

tapi Jihoon lebih memilih nyuapin Junkyu daripada makan makanannya sendiri.

Junghwan dan Jeongwoo cuma bisa merhatiin ke-uwuan yang membuat mereka mengsedih.

"makan yang banyak ya sayangku" kata Jihoon sambil memonyongkan bibirnya.

"iywa, lwo jwuga mwakan" kata Junkyu dengan mulut nya yang penuh dengan daging.

Bucin || Jikyu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang