23. yuna's OLD

78 23 7
                                    

"tempat seharusnya untuk mbak yuna bukan penjara, tapi rumah sakit jiwa"

seminggu setelah yuna ditetapkan sebagai tersangka, gadis itu terus menerus menyebut nama taeyoung selama berada di sel.

taeyoung menggenggam selembar kertas berisi tes kejiwaan yuna. gadis itu ternyata mengidap obsessive love disorder (OLD) yaitu penyakit gangguan mental yang membuat pengidapnya terobsesi dengan satu orang.

"walaupun terlihat tidak berbahaya, seseorang yang terkena sindrom OLD harus mendapatkan perawatan"

disinilah taeyoung sekarang. di sebuah rumah sakit jiwa tempat yuna dipindahkan. cowok itu sedang menunggu papa yuna yang baru tahu soal kabar putrinya.

"taeyoung, dimana yuna? kenapa bisa dia dipindahkan kesini?"

bukannya menjawab, taeyoung justru menyodorkan selembar kertas yang sedari tadi ia genggam.

papa yuna terlihat tidak percaya. pria itu tidak pernah tahu bahwa putrinya sudah mengidap gangguan mental itu sejak berada di bangku smp.

"saya juga baru tau, om. yuna memang terobsesi dengan saya, tapi saya gak pernah mengira bakal separah ini"

"maaf soal yuna, om"

papa yuna menggeleng pelan, "bukan salah kamu. yuna memang gak pernah cerita apapun tentang kamu ke saya. saya juga baru tahu ternyata sudah selama ini dia terobsesi sama kamu" jelas pria dewasa itu sambil menepuk pelan pundak taeyoung.

"sekarang kamu pulang. terima kasih tetap mau berteman sama yuna, walaupun saya tau pasti kamu menderita karna selalu diganggu sama dia"

mereka pun tertawa pelan. setelahnya taeyoung pamit dan pergi sana.

•••

yujin, gadis itu mondar-mandir di kamarnya sembari menggigiti kuku jari tangannya. sudah sepuluh menit ia melakukan itu tapi belum juga berani untuk keluar dari kamar dan menemui ayahnya.

hembusan nafas terdengar. yujin memberanikan dirinya keluar dan sedetik kemudian gadis itu melihat ayahnya tengah bersantai diruang tengah.

"yah..."

dengan langkah kecil gadis itu mendekati ayahnya dan berdiri disebelah ayahnya.

"kenapa, nak? oh ya gimana buku tentang organ dalam manusia yang kemarin ayah kasih?"

yujin menggigit bibir bawahnya, "oh– itu udah aku baca, bagus"

ayah yujin mengangguk dan menyeruput secangkir teh dihadapannya.

"yah, sebenernya aku mau ngomong sesuatu"

"ngomong apa? mau jalan-jalan? ayo mumpung ayah lagi free"

yujin menggeleng ribut, "b–bukan itu, yah"

"aku– "

yujin menggantung upacapannya, tidak yakin dengan yang ingin ia ucapkan selanjutnya.

"akumaumasukkuliahjurusansenimusik"

ayah yujin melepas kacamata yang ia gunakan dan memijat keningnya pelan.

"yujin, kita udah sering bicara tentang ini"

"kamu satu-satunya anak ayah, siapa lagi yang akan meneruskan ayah sebagai seorang dokter?"

yujin mengutuk dirinya sendiri. ia tahu betul bahwa rencana ini tidak akan berhasil.

"tapi aku janji bakal bikin ayah bangga kalo aku jadi orang di bidang musik,"

[✓] five years apart ; cravity taeyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang