01. another

413 46 0
                                    

five years later

"via lo bisa diem ga?! gue lagi belajar!!!" suara nyaring dari arah kirinya membuat gadis itu sontak menghentikan kegiatannya yang cukup mengganggu. bagaimana tidak, ia bernyanyi dan memukul-mukul meja dengan keras.

"hehe maaf jin, lupa" yujin– teman sebangku via pun kembali fokus dengan buku-buku dihadapannya.

"lagian tumben banget lo belajar? emang bakal ada ulangan?"

yujin menutup buku yang sedang ia baca dan menatap malas teman disampingnya.

"gue kan mau masuk PTN" ucapnya pelan dengan nada yang memelas.

via menahan tawanya, "sejak kapan lo mau kuliah? bukannya lo udah bosen liat buku?"

yujin mendecakkan lidahnya, "disuruh bokap"

via mengangguk paham lalu mengambil salah satu buku tebal di meja yujin.

"kedokteran? ppffttt HAHAHA"

yujin menatap sebal temannya lalu menjatuhkan kepalanya pada meja.

"gak nyambung banget sumpah! lo sekolah jurusan multimedia tapi pengen masuk kedokteran? sakit lo ya?"

"ah tau lah! berisik lo!" yujin merubah posisi duduknya menjadi membelakangi via dan kembali fokus pada bukunya.

sedangkan via masih berusaha menetralkan tawanya. "yaudah lah gue mau ke kantin, belajar yang rajin sayangku" ledeknya lalu segera bangkit dari tempat duduk sebelum yujin melempar sebuah pulpen ke arahnya.

•••

"bisa gak sih lo berhenti ngikutin gue?" dengus via kepada laki-laki dari kelas sebelah yang selalu mengganggu nya sejak seminggu yang lalu.

"gak akan! sebelum lo mau masuk ekskul seni dan jadi ketua."

"berapa kali sih gue bilang? gue gak bisa dan gue suka ngelukis cuma sebagai hobi aja. gue gak bisa kalo harus ikut lomba apalagi jadi ketua gitu!" suara via sedikit meninggi di akhir tapi tidak membuat laki-laki itu– seongmin lantas berhenti.

"please vi, minat anak-anak disini buat ngelukis udah jarang banget dan gue tau lo suka banget ngelukis, jadi ayo ikut. 2 minggu lagi ada lomba dan sekolah kita belum ada perwakilannya."

"kenapa gak lo aja sih? terus juga emang dari 15 anak yang ada di ekskul seni gak ada yang mau ikut gitu?" ketus via sambil meneguk es jeruk yang ia pesan.

"gak ada yang mau ikut. perwakilannya 2 orang, kalo lo ikut, nanti gue juga bakal ikut" ujar seongmin seraya menatap via melas.

via memutar bola matanya dan berdecak, "ck, yaudah nanti gue pikir-pikir dulu"

wajah seongmin berubah sumringah, hatinya bersorak dan bibirnya sedikit terangkat.

"oke! kalo gitu boleh gue minta nomor lo?" pinta nya seraya menyodorkan ponsel kearah via. gadis itu mengangkat sebelah alisnya bingung.

"buat ngomongin tentang lombanya" jawab seongmin santai seolah tau apa yang dipikirkan via.

"kan gue belum tentu ikut, gue masih mau mikir-mikir dulu." ujar via lalu bangkit dari tempat duduknya.

"lagi pula kalo mau ngomongin tentang itu di sekolah aja. gue gak suka ngasih nomor hp gue ke orang yang gak gue kenal." lalu via segera pergi dari hadapan seongmin yang masih terdiam.

"susah banget sih deketin lo vi"

•••

malam harinya, tiba-tiba via kembali teringat dengan ajakan seongmin. sebenarnya ia ingin saja ikut, tapi hatinya berkata lain.

terlalu banyak kecemasan, ia takut tidak bisa melakukannya dengan baik. juga– ia tidak suka menjadi pusat perhatian, ia hanya terlalu takut menghadapi itu.

tangannya bergerak membuka sebuah lemari kecil berisi alat-alat lukis nya. terdapat beberapa kanvas yang masih baru, cat air dan cat akrilik yang juga belum dibuka, masih tersegel rapat selama hampir satu tahun.

"udah lama banget gue gak ngelukis"

via meraih salah satu kanvas berukuran kecil dan satu kotak cat akrilik lalu membawanya ke meja belajar.

ia menyalakan laptop dan membuka sebuah folder yang berisi foto-foto lamanya.

"kangen taeyoung." monolog via sesaat setelah ia melihat sebuah foto lamanya bersama taeyoung– sahabat masa kecilnya yang telah lama tak ia lihat.

bahkan ia tidak tahu kabarnya dan bagaimana wajahnya, ia tidak tahu apapun tentang dia sekarang.

"udah lima tahun sejak lo pindah, katanya mau balik lagi?" wajah via berubah murung, perasaannya tiba-tiba tidak karuan. ia benar-benar merindukan sahabat lamanya itu.

via kemudian berpikir untuk melukis foto itu, foto lamanya bersama taeyoung. tangannya mulai menggambar sketsa pada kanvas putih lalu mewarnainya dengan cat akrilik.

sejam kemudian ia selesai dengan kegiatan melukisnya, yang juga diselingi dengan memori bersama taeyoung yang terputar kembali di otaknya.

"lo masih inget gue gak ya taey?" via menatap lukisannya dengan sendu, lalu meletakkannya dipinggir meja belajar.

ddrrttt

getaran ponsel via lantas menarik perhatiannya. ia segera bangkit dan meraih ponselnya yang berada di atas kasur.

sebuah notifikasi di aplikasi pesan pun muncul,

+62-8xx-xxx-xxx

via?





tbc...

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

hi! (。・ω・。)

[✓] five years apart ; cravity taeyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang