[✓] five years apart ; cravity taeyoung

24. the letter

"nih"

yujin yang baru sampai di rumah via tiba-tiba saja menyodorkan sebuah amplop putih kepada via.

via mengangkat sebelah alisnya, "apaan?"

yujin tidak menjawab, gadis itu lebih memilih untuk merebut snack yang sedari tadi berada di genggaman via.

from: seongmin.

tanpa berpikir panjang, gadis itu langsung membuka amplop tersebut setelah tahu bahwa itu adalah surat dari seongmin.

hai, via.

aduh awalannya cringe banget, maaf ya ga jago nulis surat hahaha

kalo lo udah baca ini berarti gue udah di pesawat or bahkan udah sampe belanda. iya belanda, gue mau kuliah disana vi dan... menetap juga.

ah itu gak penting, ada hal lain yang lebih penting yang mau gue bilang.

soal berita palsu tentang lo itu, bisa dibilang gue salah satu pelakunya. percaya ga? gue sendiri ga percaya.

yang gue denger taeyoung udah berhasil nemuin pelaku utamanya. yuna, itu temen gue, lebih tepatnya mantan temen gue. dia satu sekolah sama gue dan taeyoung sejak smp. yuna terobsesi banget sama taeyoung dan sebenernya dia ngelakuin itu atas perintah gue.

oke pasti lo marah banget pas baca ini, tapi sumpah demi apapun vi gue ga pernah nyuruh dia ngebuat berita itu. gue cuma nyuruh dia buat ngejauhin lo sama taeyoung karna gue suka sama lo, vi.

ah payah banget. sorry gue cuma berani bilang ini lewat surat.

btw, gue pergi ke belanda bukan buat kabur kok, gue nemu kampus bagus disana. lo gimana?

udah itu doang yang mau gue bilang. gue gabisa ikut acara kelulusan, sampein salam gue buat yang lain ya, vi? termasuk taeyoung.

see you in the funny papers.

-ahn seongmin.

via melipat kembali kertas itu dan memasukkannya ke dalam amplop. yujin yang ikut membaca surat itu tersenyum miris, seongmin benar-benar menyukai via.

"gue kok... ga pernah sadar ya kalo seongmin suka sama gue"

"lo kan emang orangnya ga peka, vi" setelahnya gadis itu pun bangkit dari duduknya, "gue langsung balik ya, cuma mau ngasih itu aja"

via mengangguk, "thanks, jin"

ddrrttt

youngtae
nanti malem sibuk ga?

•••

"aku pulang"

sepi. tidak ada satupun yang menyambut kepulangan yujin. kemana ibunya? biasanya wanita itu selalu berada di ruang tengah.

yujin tak ambil pusing, ia dengan segera masuk ke dalam kamarnya. namun, pemandangan yang berbeda justru terlihat di ruangan favorit yujin itu.

tidak ada lagi buku-buku tentang kedokteran yang menumpuk di atas meja belajarnya, melainkan terdapat sebuah gitar baru yang berdiri rapih disudut kamarnya.

"hah ini gitar siapa?"

"buat kamu"

yujin menoleh ke sumber suara itu. ayahnya berdiri di depan kamar yujin dengan senyuman di wajahnya.