[✓] five years apart ; cravity taeyoung

08. the day

"oi bang!" seru minhee saat melihat jungmo yang baru saja sampai di area lapangan sekolah.

jungmo memencet tombol kunci mobil van miliknya dan menghampiri minhee.

"yang lain udah dateng?"

"gatau, gue juga baru dateng. langsung ke ruang musik aja kuy" ajak minhee dan langsung dibalas anggukan oleh jungmo.

"gue udah bilang tim sekolah, nanti mereka bakal nyiapin mobil lagi buat bawa alat musikny–ANJING"

minhee dan jungmo tersentak kaget saat melihat sosok perempuan di depan pintu ruang musik.

"sialan kaget gua" minhee mengelus dadanya lega saat menyadari bahwa sosok itu adalah yuna.

yuna yang tengah mendengarkan musik dari ponselnya itu lantas melepas earphone nya, "apaan si? lebay lo! gue kan ga ngagetin lo"

minhee dan jungmo saling bertukar pandang, "lo– ngapain disini?"

"gue mau ikut" balas yuna santai tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

lagi-lagi minhee dan jungmo saling bertukar pandang. minhee menggaruk kepalanya bingung, sedangkan jungmo memijat pelan pelipisnya yang terasa pening.

"kan gue udah bilang, lo gabisa ikut yun"

yuna menatap minhee dan jungmo secara bergantian, "plis lah... gue ga bakal nyusahin kalian kok"

yuna secara mendadak menunjukkan puppy eyes nya dan hal itu malah membuat minhee dan jungmo mual.

"ck terserah lo lah. gue ga tanggung jawab" dan pada akhirnya mereka pun menyerah.

•••

"bun, aku berangkat ya" taeyoung yang telah rapih mengenakan pakaian casualnya itu langsung mencium punggung tangan sang bunda.

"iya hati-hati ya" balas bundanya sambil tersenyum, "oh iya nanti sepupu kamu ikut dateng ke acara itu katanya, sekalian biar gampang kalo kamu mau kerumah bibi"

taeyoung mengerutkan dahinya, "ga ngerepotin dia bun? aku masih inget kok rumahnya"

"gapapa katanya anaknya sendiri yang mau, sekalian mau nonton lomba"

taeyoung mengangguk paham dan kemudian pamit berangkat.

•••

via menatap jengah cowok yang sekarang berada di hadapannya, "ngapain jemput? kan nanti ke tempat lombanya naik mobil"

seongmin– cowok itu tersenyum polos, "ya nanti motornya tinggal gue parkir di sekolah"

"gue bisa kok naik angkot atau engga busway" via menerima helm bogo dari tangan seongmin dengan malas.

"udah jangan berisik. naik aja"

meski merasa tidak enak hati dengan seongmin karena terus-terusan menjemputnya, via tetap menuruti perintah seongmin untuk naik ke motornya.

"lo udah sarapan?" tanya seongmin sesaat setelah ia menyalakan motornya.

"belum. mamah gue belum sempet masak" balas via setengah berteriak.

"sarapan dulu gimana? sekarang masih jam 7"

"boleh"