05. who?

156 41 0
                                    

suara pukulan drum mendominasi ruangan musik itu. terdengar apik sesuai dengan irama lagu. seorang drummer yang tengah memimpin 'konser' solo nya itu tampak asik dan percaya diri.

"makin keren aja lo" suara berat dari arah pintu membuatnya berhenti dari kegiatannya.

cowok itu memamerkan cengirannya dan bangkit dari kursi drummer. disambarnya sebuah kaleng soda dingin yang baru saja dibeli oleh kawannya.

"nggak sabar gue buat acara itu" ujarnya setelah meneguk minuman sodanya.

kawan disebelahnya mengerutkan dahinya, "cih kaya baru pertama kali tampil aja"

cowok itu berseringai lalu menghembuskan napasnya, "gatau ya, kok rasanya gua excited banget sama acara kali ini"

"karna kita udah lama ga tampil, makanya lo se-excited itu"

"iya kali ya" ia mengangguk-anggukan kepalanya.

"udah yok pulang, bawa motor kan lo?"

cowok itu menunjukkan kunci motornya, "nebeng? pantesan lo nyamperin gua ke sini, jadwal latihan lo kan besok"

kawannya hanya tersenyum tanpa dosa sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"peka banget lo, jadi baper gue"

"dih najis"

•••

"yauda gitu aja jadinya" nada suara via terdengar sudah jengkel dengan perdebatan antara dirinya dengan seongmin.

sekitar 10 menit mereka berdebat tentang konsep apa yang akan mereka terapkan pada lukisan untuk lomba nanti.

setelah melalui banyak pertikaian, akhirnya via dan seongmin sepakat untuk memilih konsep emosional, yang memungkinkan perasaan orang menjadi lebih emosional ketika melihat lukisan itu.

"gue ga terlalu pinter coloring, jadi kita bagi tugas ya? gue yang sketsa, lo yang ngewarnain"

via menggangguk paham lalu mulai merapihkan kertas-kertas yang berserakan akibat coretan konsep yang mereka buat tadi.

saat sedang fokus membersihkan sisa sampah kertas di lantai, tiba-tiba saja lampu ruangan itu mati.

"aaakk"

via dengan reflek memekik dan menarik lengan seongmin yang berada disampingnya dan memeluknya erat.

"kok mati?"

seongmin tidak menjawab, ia saat ini sedang sibuk menetralkan detak jantungnya. sedangkan via justru malah semakin mengeratkan pelukannya dan menyembunyikan wajahnya di dada seongmin.

"eh ada orang?" suara satpam sekolah menginterupsi mereka berdua.

"kok belum pulang? udah mau malem ini, gerbang juga udah mau dikunci"

via lantas menarik tubuhnya menjauh dari seongmin, "a-ah iya pak, kita tadi lagi ngebahas lomba. sekarang udah selesai kok pak, sebentar lagi kita pulang"

"yaudah ayo pulang, permisi pak" via menarik lengan seongmin yang masih diam ditempatnya sejak tadi.

•••

"makasih ya" ucap via sesaat setelah ia dan seongmin sampai di depan gerbang rumah via.

iya, seongmin mengantar via pulang karena tidak mungkin via pulang sendirian saat hari sudah hampir malam.

"sama-sama. kalo gitu gue langsung balik ya" ujar seongmin yang langsung dibalas anggukan oleh via. seongmin lantas tancap gas meninggalkan rumah via.

sejak kejadian via yang tidak sengaja memeluk seongmin di ruang seni tadi sore, keduanya tiba-tiba menjadi canggung.

namun via tidak mau ambil pusing, ia lalu langsung masuk ke dalam rumahnya.

•••

"aku minggu depan tampil di jakarta bun"

wanita paruh baya yang tengah menyantap makan malamnya pun seketika berhenti dan menatap putra semata wayangnya.

"kok jauh dek? biasanya cuma sekitaran bandung aja"

"iya bun, ada acara lomba gitu disana, terus grup aku diundang jadi salah satu pengisi acaranya" jelas cowok itu setelah selesai mengunyah makanannya.

"yaudah hati-hati ya? disana berapa lama?"

"paling cuma sehari aja kok bunda, ga nginep"

wanita yang di sebut bunda itu pun mengangguk paham dan melanjutkan makan malamnya dengan tenang.

"aku udah selesai makannya, aku ke kamar duluan ya bun" cowok itu bangkit setelah mendapat anggukan dari bundanya dan pergi ke dapur untuk menaruh piring bekas makannya.

setelah selesai, ia langsung pergi ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.

ddrrtt

getaran ponsel menarik atensinya, lantas diraihnya benda persegi panjang itu yang berada di atas meja belajar.

minhee
taey
besok berangkat skul
gue nebeng lagi ya
motor gue masih di bengkel

taeyoung– cowok itu memutar bola matanya malas lalu jarinya bergerak membalas pesan dari teman satu grup band nya itu.

you
cih, makanya bayar
gue tau moge lo itu msh di
bengkel karna lo belom punya
duit kan buat bayar

minhee
nah tuh tau
makanya lo sbg temen
yang baik, lo hrs nebengin
temen lo yg lagi ga punya duit ini

minhee
bulan depan gue jajanin seblak

you
deal!

taeyoung lalu mematikan ponselnya dan meletakkannya kembali ke tempat semula.

pandangannya beralih menuju sebuah bingkai foto berukuran sedang. ditatapnya cukup lama dan tanpa sadar hal itu membuat sudut bibirnya naik.

"vi, minggu depan aku ke jakarta. semoga ketemu ya"

taeyoung mengusap lembut foto itu dengan ibu jarinya. ia juga merindukan via, sahabat lamanya. jika takdir memang mengizinkan, ia berharap bisa bertemu via secepatnya dengan cara yang tidak terduga.

tbc...

finally youngtae nya muncul >< bakal ketemu ga ya mereka nanti 🤔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

finally youngtae nya muncul >< bakal ketemu ga ya mereka nanti 🤔

[✓] five years apart ; cravity taeyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang