18. Randomly

796 194 55
                                    

"ohhh... begitu...." kata harzi manggut-manggut setelah mendengarkan curahan hati kanaka seusai mabar tadi.

keduanya masih berada di kamar kirani. lesehan di atas karpet sementara kirani sendiri duduk di ujung kasur dengan harzi memeluki kedua kaki ayangnya yang menjuntai.

kanaka mengangguk dan menghela napas panjang. "menurut kakak sama abang, gimana?"

"hadeh... emang waktunya nanggung banget sih, belum lagi habis ini lo bakal sibuk belajar buat kelulusan." komentar harzi, habis itu mendongak pada kirani. "kalau menurut ayang, gimana?"

"falusha sabar sih, kalau kata gue. tapi, merujuk pada hubungan gue dan kak harzi echlanu yang mainnya gas srobot selap-selip. kayaknya emang kesannya lo gantungin banget-"

"-tapinya lagi gue juga mendukung lo yang masih mikirin konsekuensi atas apa aja yang bakal terjadi kalau lo memutuskan untuk ngeresmiin hubungan kalian sekarang."

"hmmm." harzi mendengarkan pendapat kirani dengan seksama. "jadi ayang nggak mau mereka jadian dulu?"

"kurang lebih."

harzi mengangguk. "oke, gue kepikiran sesuatu yang bisa jadi win-win solution buat lo berdua. sekaligus buat buktiin seberapa yakin lo dengan komitmen lo nanti."


falusha tremor dan keringat dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


falusha tremor dan keringat dingin.

"SHALIAAAAAAAAF!!!!!!!!!"

falusha berlari ke kamar sebelah dimana kamar si kembar berada. orangnya sedang serius duduk di depan PC-nya, nonton balapan.

"iyaffff!!!" seru falusha melepas headphone shaliaf hingga lelaki itu memekik dan spontan menendang si kembaran.

"apaan sih monyettt?!"

falusha benar-benar gemetaran hingga hanya bisa terduduk lemas di lantai.

"baca." ujarnya dan memberikan ponselnya kepada shaliaf. oleh shaliaf chat tersebut dibaca dengan seksama, alisnya terangkat begitu membaca bagian dimana kanaka terlihat sangat serius dalam memikirkan hubungannya dengan falusha.

usai membaca dan mencerna, shaliaf mengembalikan ponsel falusha.

"ya menurut lo aja gimana."

"mAKSUDNYA?????"

"dia serius itu. tinggal tunggu tanggal mainnya." jelas shaliaf, falusha makin gemetaran.

pages between usTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang