23

4.1K 287 6
                                    

Harusnya kalimat itu langsung Hana ucapkan. Tapi terlalu sesak, pada akhirnya Hana hanya mampu mengucapkannya dalam hati sepanjang penyatuan birai mereka. Ingin menangis rasanya Park Hana. Ia mencintai Namjun. Tidak tahu apakah nanti ia masih mencintai pria di hadapannya atau tidak.

"Selamat tinggal, Kim Namjun." Kalimat terakhir yang di ucapkan Hana pada pria yang selama ini mengisi sebagian ruang dihatinya. Maka malam ini ia harus melupakan dan meninggalkan cintanya. Sakit sekali.

Hampa rasanya hati dokter Kim. Seperti sebagian nyawanya menghilang. Hanya mampu memandangi bagaimana punggung Hana menjauh kemudian menghilang dari pandangan. Sesak yang teramat seperti ada yang menyumbat paru-parunya.

Cintanya. Sayangnya harus berakhir, pergi bersamaan angin malam yang berhembus. Salju pertama telah turun untuk tahun ini. Harusnya salju pertama disambut penuh dengan suka cita. Tapi yang ada salju di tahun ini harus disambut oleh dokter Kim dengan hati yang hampa karena kehilangan cinta.

Namjun tak tahu harus berbuat apa? Bagaimana? Sebagai pria baik dan bijaksana, Namjun tak bisa memaksa. Biarlah semua berjalan tanpa di duga. Namjun percaya semua akan indah pada waktunya. Takdir tak bisa berjalan sesuai dengan kehendak manusia, karena sudah digariskan oleh yang kuasa. Ia hanya bisa menerima.

***
"Aku tidak tahu. Sungguh."

"Kau bohong. Katakan di mana mereka sekarang!"

"Sudah aku katakan aku tidak tahu, Park Heejoon. Berhenti muncul di hadapanku. Kau membuat hatiku sakit. Hancur berkali-kali."

Maka Heejoon memikirkan satu hal. Harus menjadi licik dan memanfaatkan.

"Kau masih menyukaiku? Bagaimana jika aku katakan aku menyukaimu? Apa kau akan mengatakan dimana mereka?"

Maka wanita dengan rambut sebahu itu terdiam. Sejenak mencerna apa yang baru Heejoon katakan.

"Baiklah. Akan aku katakan. Tapi aku punya satu permintaan."

"Katakan! Akan aku penuhi permintaanmu."

"Aku ingin kau menikahiku!"

Tak perlu berpikir panjang. Heejoon yang licik tentu akan menyetujuinya. Selain ia akan mendapatkan informasi. Maka Heejoon juga akan mendapatkan tubuh yang bisa ia nikmati, sekaligus budak yang akan melayani kehidupannya. Kucing mana yang akan menolak jika disuguhkan ikan? Ya, seperti itulah gambaran yang tepat untuk Park Heejoon.

"Aku tidak keberatan. Aku akan menikahinu. Siapkan saja semua persyaratan untuk mendaftarkan pernikahan! Dan katakan segalanya!"

"Tidak semudah itu untukmu mendapatkan informasi, Park Heejoon. Aku hanya akan mengatakan informasinya setelah kau resmi menjadi suamiku, dan setelah menandatangani surat perjanjian pernikahan." Wanita itu tak kalah angkuhnya.

Agaknya Heejoon mulai tersulut emosi. Wanita di hadapannya sama licik. Heejoon harus menjadi lebih pandai dalam membuat keputusan.

***
"Detektif, Min. Jadi kau mencurigai kasus ini ada kaitannya dengan Choi Jimin?"

Detektif Min menyeruput segelas latte hangat yang ada di tangan. "Aku tidak begitu yakin. Mengingat korban adalah seorang pengusaha yang cukup berpengaruh dan memiliki banyak saingan, ada kemungkinan Choi Jimin di bayar untuk melakukan itu. Kau tahu sendiri kan Choi Jimin biasa dibayar oleh pengusaha-pengusaha hebat? Oh iya, jangan lupakan kenyataan tentang korban yang merupakan pengusaha tamak nan licik. Jimin tidak suka orang yang tamak dan licik, baginya membunuh orang seperti itu hanyalah membereskan beberapa sampah."

"Tapi apakah kau tahu jika Choi Jimin pergi meninggalkan Korea beberapa hari lalu?"

"Tenanglah. Tidak sulit bagiku untuk menemukannya. Hanya saja kita butuh bukti yang kuat untuk bisa menyeretnya. Orang seperti Jimin memiliki alibi yang kuat."

Sementara di tempat yang berbeda. Di Negara yang berbeda pula. Awal kehidupan baru bagi Park Hana dan Choi Jimin akan dimulai.

Mungkinkah keduanya bisa menjalani hidup damai? Tenang seperti yang mereka inginkan? Tanpa dikejar dan di cari-cari?

"Aku harap kau tidak merasa asing padaku. Dan aku akan mencoba menjadi ayah yang baik bagi anak kita." Jimin akan mencoba menjadi ayah yang baik sekalipun belum bisa menjadi pria yang baik. Tapi ia akan mencoba dan terus berusaha. Tanpa kata menyerah.

LOVE
Author: Ameera Limz

LIKE HEROIN [TAMAT - AKAN SEGERA CETAK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang