3 Hari Kemudian.Bunda Sehun sudah siuman, Sehun yang senang namun masih diselimuti rasa takut atas diagnosa Dokter pasal kematian Ibundanya.
"Bunda, ini Sohyun buatin bubur, kata dokter, bunda jangan makan yang kasar-kasar dulu terus kata dokter juga bunda-
"Sehun, bunda tidak kenapa-kenapa, kepala bunda hanya sedikit pening. Dan di mana So Hyun? Cuma titip bubur ini?", sela Bunda Sehun.
Sehun menatap sendu bundanya "Sohyun masih sekolah, bun. Kalau sudah pulang pasti mampir."
"Bunda kangen sama Sohyun, anaknya cantik, baik, ceria. Jaga dia, ya, nak."
Sehun mengangguk.
"Dan bunda ingin sekali melihat kamu menikah dihadapan bunda, sebelum bunda pergi."
Sehun mendengar perkataan itu langsung terasa sesak dadanya.
"Bunda, ngapain ngomong, gitu. Bunda pasti panjang umur. Bahkan bunda bisa gendong cucu bunda kelak."
"Bunda paham tentang penyakit yang bunda derita, risikonya juga bunda sudah tahu."
Sehun meneteskan air matanya "Bunda, temenin aku sampai jadi ayah, ayah nya lebih baik dari ayah aku sendiri."
Bunda Sehun menghapus air mata Sehun "Bunda yakin, tanpa ada bunda di samping kamu, kamu bisa menjadi sosok ayah yang anak-anak kamu banggakan kelak."
"Sudah, bunda gak mau ada sedih-sedihan lagi. Bunda pingin pisang goreng.", ucap Bunda Sehun.
"Bunda, dokter bilang-
"Ayoo bunda, aku juga pingin.", sela Sohyun yang tiba-tiba menerobos masuk.
Sohyun masuk lalu memeluk bunda Sehun.
"Baru pulang, sayang?", ucap Bunda.
Sohyun menangguk "Bunda, udah makan buburnya?".
"Belum, bunda maunya pisang goreng."
"Bunda, dokter gak nyaranin makanan keras.", ucap Sehun.
"hmmm, bunda boleh makan pisang goreng tapi buburnya dihabiskan, ya.", ucap Sohyun.
Bunda Sehun tersenyum "Siap tuan putri." sahut Bunda.
Mereka bertiga bercengkrama ria. Menemani Bunda Sehun menyantap bubur nya.
"Sudah habis.", ucap Bunda Sehun.
"Alhamdulillah.", ucap Sohyun.
"Sesuai janji aku, aku mau beliin pisang goreng kesukaan, bunda. Mau, kan?", sahut Sohyun.
Bunda Sehun mengangguk.
"Siap bunda, aku berangkat sekarang, ya."
"Biar dianter sama Sehun.", sahut Bunda.
"Ehh, gak usah bunda. Om Sehun biar di sini nemenin bunda." sahut Sohyun.
"Harus ditemenin Sehun.", ucap Bunda Sehun.
Sohyun melirik Sehun, Sehun mengisyaratkan anggukan.
"Baiklah, bunda. Bunda tiduran aja, terus tunggu pesanan pisang goreng datang, oke?", ucap Sohyun. Bunda Sehun mengangguk.
Sehun dan Sohyun menuju parkiran, Sehun mengendarai mobil nya.
"Kita mau kemana?", tanya Sehun.
"Lurus aja, om. Ntar kalo udah mau sampe aku kasih aba-aba."
"Kamu kok janji sama bunda kalo mau beliin pisang goreng, padahal itu pantangan dari dokter."
Sohyun menghela nafas pelan "Om, memang benar itu pantangan bagi bunda, tapi dokter juga bilang keadaan bunda tidak stabil dan dalam waktu dekat bunda tidak dipastikan selamat. Jadi, selagi bunda masih ada, masih bisa merasakan makanan, dan apapun yang bunda inginkan, tolong penuhi, ya. Om. Daripada, om, menyesal karena keingin bunda tidak dipenuhi sebelum bunda pergi untuk selamanya.", ucap Sohyun panjang dan Sehun mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daddy Is Mine!▶OSH
Teen Fiction"Saya mau nya kamu, tapi kenapa dijodohinnya sama mama mu" "Bukan jodoh kali, om" "Jodoh lah! Saya udah dibisikin malaikat jibril" "Emang om mau nerima wahyu" "Nerima kamu, saya mau!" [HIATUS, TAPI AKAN KEMBALI] RANK #KESAN 1 RANK #JALAN 3 RANK #P...