28

196 19 10
                                    

Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Oh, jenazah ibundanya yang telah rapi dibalut kain kafan ditengah ruang tamu. Dikelilingi orang-orang dengan lantunan surah Yasin.

Sehun sedari tadi hanya memandang wajah bundanya yang pucat, air matanya terus mengalir walau ia terus menyekanya.

Sohyun yang duduk di samping Sehun terus mengelus-elus pundak Sehun dengan lembut. Sehun rapuh, kata semangat mungkin tidak berarti lagi, hanya dekapan orang tersayang yang bisa mengembalikan semangatnya.

Sekitar 30 menit pada pukul 14.00 wib, jenazah ibunda Sehun sudah siap untuk menuju ke tempat peristirahatan terakhirnya.

"Sehun.. Yang kuat ya.", ucap Yoona yang melihat Sehun lesu dan berusaha mengangkat keranda ibunya.

Jenazah sudah mulai diberangkatkan, lantunan takbir terus berkumandang. Sehun laki-laki kuat sedang merasa dititik terendahnya.

Tak lama, sampai ke tempat pemakaman ibudanya, sebuah liang lahat yang telah digali. Sehun, Min Seok, pak ustadz dan tukang gali kubur yang sudah berada di liang lahat itu untuk menguburkan jenazah. Sehun mengumandangkan adzan terakhir untuk perempuan terbaiknya.

Acara pemakaman selesai, semua yang orang meninggalkan makam itu. Termasuk Sohyun, ia ingin mendampingi Sehun tapi Yoona dan Min Seok mengajaknya pulang, untuk membiarkan Sehun berdua bersama ibundanya.

Sohyun, Yoona, Min Seok sudah berada di rumah Sehun, niat hati ini menyiapkan acara tahlilan untuk mendiang ibunda Sehun, justru terlihat beberapa preman yang menunggu di depan rumah itu.

"Siapa kalian?", tanya Min Seok.

"Saya diperintahkan Mister Baek untuk menyegel rumah ini.", ucap salah satu preman itu.

"Menyegel? Kenapa bisa rumah ini disegel? Beri saya alasan.", ucap Min Seok.

"Pak Oh terlilit utang perusahaan sebesar 1 Miliar kepada Mister Baek, dan sudah menunggak 2 tahun belakang."

"Tapi kenapa rumah ini yang disegel? Tidak ada jalan lain, sekarang masih dalam keadaan duka.", ucap Sohyun.

"Benar, kalian mending cari Pak Oh aja, jangan segel rumah ini.", ucap Yoona.

"Rumah ini sudah ada di surat perjanjian, jika tidak bisa melunasi utang maka rumah dan seluruh harta Pak Oh akan disita."

"SHIT!", ucap Sehun tiba-tiba yang datang.

"Ini rumah bunda saya, sertifikatnya pun nama ibunda saya. Jadi surat perjanjian itu tidak sah.", ucap Sehun.

"Sertifikat rumah ini sudah dibalik nama atas nama Pak Oh, ini buktinya.", ucap Preman itu memperlihatkan sertifikat itu kepada Sehun.

Sehun tertawa aneh melihat sertifikat itu, "jadi ayah sudah diam-diam membalik nama rumah bunda.", gumam Sehun.

"Pak, beri waktu kami untuk membereskan barang yang ada di rumah ini.", ucap Yoona.

"Barang yang boleh dibawa hanya baju, celana, alat mandi. Untuk perabot dan lainnya bisa ditinggalkan.", ucap preman itu.

"FUCK YOU! Ini penyitaan rumah atau perampasan harta?!", bentak Sohyun.

"Berani anda lawan saya!", ucap preman itu.

"Siapa takut!!", ucap Yoona.

Preman itu mulai mengeluarkan pisau dari jaketnya. Yoona yang melihat pisau itu nyalinya langsung menciut. Min Seok menghadang preman itu supaya tidak melukai Yoona dan Sohyun.

Sehun yang berusaha masuk rumah, untuk mengambil sesuatu yang masih tertinggal. Karena Sehun terus melawan, pisau itu langsung terkena lengan Sehun. Darah keluar dari besetan luka Sehun. Sohyun yang melihat darah itu langsung bergegas ke arah Sehun.

"CUKUP! HENTIKAN! DIMANA HATI NURANI KALIAN! DIA BARU SAJA KEHILANGAN IBUNYA! SEKARANG HARUS KEHILANGAN RUMAH KESAYANGANNYA. BERI DIA KESEMPATAN BUAT MENYELESAIKAN-

PLAK

Tamparan keras diberikan preman itu kepada Sohyun. "Wanita diam saja! Jika kau terus menghalangi, tidak segan kami akan membunuh kalian!".

Min Seok langsung memukul keras preman itu, menendang.

"Lawan saya kalau berani, jangan main tangan sama perempuan, cemen kalian!", ucap Min Seok.

Saat Sehun dan Min Seok melawan preman itu, salah satu preman mengeluarkan pistol, mengarahkan pistolnya ke Min Seok.

Sohyun yang melihat itu langsung berlari ke arah papa nya itu, memeluk dari belakang.

DOR

Tembakan terdengar, Sohyun yang memeluk Min Seok tersenyum. "Papa gak papa kan?", ucapnya langsung pingsan begitu saja.

Sehun yang melihat kejadian itu langsung menghabisi preman itu, pukulannya sangat keras sampai preman itu mengalami retak hidung.

Tanpa memperdulikan rumah itu lagi, Sehun, Min Seok dan Yoona langsung menuju ke rumah sakit menggunakan mobil Yoona, untuk menolong Sohyun.

"Sohyun.. Sadar, jangan tidur dong. Katanya mau nemenin saya. Jangan bohong, saya tidak suka dibohongin. Jadi bangun ya", ucap Sehun yang memangku Sohyun.

Untung rumah sakit dekat, jadi Sohyun bisa langsung diberi tindakan. Sohyun yang diharuskan melakukan operasi pengangkatan peluru di punggungnya.

Memakan waktu 1 jam, untung saja peluru itu tidak mengenai organ penting jadi operasi berjalan dengan lancar.

Walaupun lancar, tapi Sohyun harus berada di ruang ICU untuk mendapatkan penanganan panca operasi.

Sementara Yoona, menemani Min Seok untuk mengobati luka pukulan. Sedangkan Sehun tidak ingin lukanya diobati sebelum Sohyun bangun.

*bucin amat pak

Namun, Yoona terus meminta Sehun untuk mengobati lukanya, supaya tidak infeksi dan bisa menjaga Sohyun.

Sehun akhirnya dengan paksaan Yoona dan Min Seok, ia bersedia mengobati luka di lengannya.
Baru saja diobati, Sehun langsung bergegas menuju ruang ICU. Sehun terbelalak mencari ranjang Sohyun karena tidak ada di ruang ICU. Rupanya Sehun salah ruangan, bukan ICU melainkan IGD.

Setelah ke ruang ICU, tentu saja Sohyun ada di sana, masih tertidur.

"Kamu kalau bucin jangan jadi oon juga. Pake salah ruangan segala.", ucap Min Seok.

Bukannya tertawa Sehun hanya mengangguk. Min Seok berusaha menghibur Sehun namun malah dikacangin.

"Tadi saya sudah ketemu dokter yang menangani Sohyun, beliau bilang sekitar 1-2 jam lagi biusnya ilang, jadi Sohyun bisa sadar. Dan gak ada yang perlu dikhawatirkan.", jelas Min Seok.

"Terimakasih om."

"Pa.. Biarin aja, namanya lagi bucin, terus khawatir jadi gini.", ucap Yoona. Sehun tersenyum tipis.

To Be Continued

Maaf yang sudah lama menunggu cerita aku, aku emang jarang update, tapi aku selalu berusaha biar cerita ini tamat dengan epik wkwk. Kalau kalian jenuh atau capek nunggu cerita ini update, bisa kok pindah cerita. Aku gak mau memaksakan seseorang buat suka karya aku tapi aku akan berterimakasih sekali kepada seseorang itu yang sudah rela menunggu cerita ini sampai akhir!!

Yang dari awal emang baik tetapi  yang sampai akhir menjadi yang teristimewa -seehyosh

😇😇

My Daddy Is Mine!▶OSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang