Masih ada yang nungguin cerita ini gak?
Happy reading 🖤
Kebohongan yang kamu ucapkan adalah harapan yang aku tumbuhkan___Kiara Pemovie.
Perempuan dengan mata hitam legam itu menautkan tangannya ke lengan Atlantik. Senyum lebar tak pernah luntur dari wajahnya, pasalnya entah salah makan atau apa Atlantik pagi ini cowok itu tiba-tiba datang ke rumah Kiara untuka menjemputnya tanpa diminta.
Kepala Kiara mendongak untuk menatap langit biru di hari ini. Membuat cowok cemburu adalah hal yang paling ampuh untuk menarik simpati, terbukti Atlantik langsung bergerak setelah ia jalan dengan Adnan kemarin.
"Lukanya masih sakit?" tanya Kiara menunjuk luka di pelipis Atlantik.
"Hem." Tanpa menolehkan kepalanya cowok itu bergumam sambil terus berjalan menuju kelas.
Sebenarnya Atlantik bisa saja membolos dengan dalih sakit, tapi ada satu hal yang mengganjal bagi Atlantik. Kalau dia tidak masuk sekolah, serangga seperti Adnan akan terus bergentayangan di sekitar tunangannya.
Cowok itu terus berjalan tanpa memperdulikan sekitar, berbeda dengan Kiara yang kadang melambaikan tangan dan tersenyum pada beberapa orang yang dia kenal.
"Kamu cepet banget jalannya kayak iroman, suka makan odading ya?" Kiara bersuara sambil mencoba menyamakan langkahnya dengan Atlantik. Mentang-mentang punya kaki jenjang cowok itu tidak memikirkan Kiara yang langkahnya lebih pendek.
"Gak lucu!" ketus Atlantik tanpa memelankan langkahnya.
"Kamu cepet banget jalannya kayak batman sering begadang ya?" tanya Kiara, meski tidak nyambung yang penting dia punya obrolan dengan Atlantik.
"Gak nyambung!" Lagi-lagi hanya tanggapan ketus yang Kiara dapatkan.
"Kamu cepet banget jalannya, gak sabar mau kepelaminan ya?" Kiara tersenyum lebar. Kali ini Atlantik berhenti.
"Puter balik gue!" ujar Atlantik sambil melepaskan tangan Kiara yang sejak tadi merangkul lengannya.
Kiara menganga. Mulut perempuan itu terbuka lebar saat Atlantik benar-benar balik putar menuju parkiran.
"Atlantik, cuma bercanda. Ayo ke kelas!" teriak Kiara sambil berlari menyusul Atlantik yang berjalan menjauh darinya.
***
"Satu, dua, tiga." Atlantik menatap malas pada dua orang di depannya yang sedang menyalin pr dari Kiara.
"Lo udah ngerjain pr?" tanya Kiara lalu memasukkan makanan ringan ke dalam mulutnya.
Atlantik menggeleng, mana dia tahu kalau ada pr kerjaan Atlantik hanya mengambil buku lalu dimasukkan ke dalam tas.
"Mau gue kerjain gak?" tanya Kiara pada Atlantik yang masih fokus pada ponselnya.
"Kerjain aja punya Adnan," jawab Atlantik jutek. Cowok itu melirik Adnan sekilas.
Mata Atlantik menyipit saat melihat Adnan yang masih menggunakan jaz padahal cowok itu terkenal dengan penampilannya yang paling berantakan bukan karena Adnan preman sekolah atau sebagainya, cowok itu terkenal mudah gerah karena tingkah polahnya hamlir sama dengan Ganu dan Kido.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Atlantik
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️ WARNING! CERITA INI MEMBUAT ANDA INGIN SELALU BERKATA KASAR, JADI HARUS SIAPKAN KESABARAN SEBELUM MEMBACANYA!⚠️ "Sampai saat ini kamu masih jadi alasaku untuk bertahan."_ Kiara Pemovie. "Gue gak butuh elo. Mendingan lo pe...