23. BELAJAR

3.3K 385 102
                                    

Belajar, memulai hal baru, dan mengubur masalalu mungkin jadi cara terbaik untuk kembali hidup.

ABSEN EMOT YUK. EMOT KESUKAAN KALIAN APA?🐒

MASIH BERLAKU YA 80 vote 100 komen baru lanjut...

KENAPA HARUS? KARENA BANYAK YANG SIDERS DI SINI. IYA KALIAN HANYA BACA PALING 5 MENIT GAK ADA, TAPI YANG NULIS BISA SAMPE 5 JAM!

 IYA KALIAN HANYA BACA PALING 5 MENIT GAK ADA, TAPI YANG NULIS BISA SAMPE 5 JAM!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mata Atlantik menajam saat mengikuti arah telunjuk Ganu. Seakan api berkobar dari belakang tubuh Atlantik. Di sana Kiara tengah diseret paksa oleh Helio dan Nande yang berlari menyusul keduanya. Tapi dengan bodohnya Atlantik hanya diam mengamati pemandangan di depannya.

'BEKAS' kata-kata itu terus terngiang di kepala Atlantik sepanjang waktu. Ia mulai belajar menerima keberadaan Kiara di dekatnya, mendengar Kiara merupakan bekas dari Helio hal itu jelas membuat Atlantik merasa hina.

Kening yang banjir keringat itu mengkerut ketika Kido dan Ganu berdiri.

"Kalau Ko gak mau kejar biar Sa aja yang kejar. Ko di sini aja jadi kentang!" Kido menarik lengan Ganu, menyeret lelaki itu untuk menyusul Kiara tanpa memperdulikan Atlantik yang terlihat tak acuh dengan tunangannya sendiri.

Atlantik menghela napasnya. Menyugar rambur hitam itu ke belakang, kepalanya menunduk menatap tanah yang hanya diam membisu. Dia selalu terlihat salah di mata semua orang, Atlantik dipaksa untuk memahami orang lain sedangkan keadaannya tidak ada yang memahami kondisi Atlantik.

"Lepas!" Kiara menggertakan giginya. Obsesi Helio pada Kiara tidak hilang sampai sekarang.

"Heh! Lepasin temen gue goblok!" Nande mencoba meraih tangan Kiara namun sayangnya tak sampai.

"Anjing lo!" umpat Nande semakin mejadi-jadi karena tersulut emosi.

"Lo bisa diem gak?!" Helio membalikkan badannya. Menatap Nande yang berani mengumpatinya.

"Gak, lo gak bisa seenaknya sama perempuan. Mentang-mentang kaum perempuan lemah lo bisa seenaknya gitu? Gak terima gue!" Nande bersidekap dada menantang Helio dengan berani.

Telunjuk cowok yang masih memakai baju basket terarah ke kening Nande. "Dasae jalang. jangan sok keras!" ujar Helio membuat Nande dan Kiara membulatkan matanya.

"Lo bisa gak, gak usah kasar sama cewek?" tanya Kiara menatap nyalang ke arah Helio yang malah membuat cowok itu menyugingkan senyum miringnya.

"Kalau sama kamu aku lembut, kok, sayang!" Helio membelai pipi putih itu lembut membuat darah Kiara seketika mendidih.

Dengan kasar cowok bertubuh tinggi itu menyeret Kiara sampai memasuki sebuah kelas yang kosong. Mengkuci pintu agar tidak ada yang mengganggu. Kiara yang masih shcok akan perlakuan Helio beberapa detik lalu mengerjapkan matanya untuk mengembalikan kesadarannya secara penuh.

Cold AtlantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang