26. PSIKOPAT

3.5K 378 112
                                    

HAYY APA KABAR? MASIH SEMANGAT BUAT BACA?
AJAK TEMEN-TEMENMU JUGA YUK BUAT KENALAN SAMA ATLANTIK DAN KIARA❤

SIAP UNTUK BACA LAGI?

MASIH MAU LANJUT? 80 VOTE 100 KOMEN🐒

MASIH MAU LANJUT? 80 VOTE 100 KOMEN🐒

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Huft." Atlantik dan Kiara menghembuskan napas bersamaan.

Atlantik menolehkan kepalanya ke arah Kiara yang sedang membenahi rambut coklatnya. Setelah kejadian di kantin tadi pagi, Atlantik dan Kiara sama-sama terdiam sesaat . Tidak, mungkin hanya Atlantik yang terdiam karena dari tadi pagi sampai pulang sekolah senyum Kiara terus mengembang membuat Atlantik bergidik ngeri.

Kiara menatap pantulan wajahnya di kaca spion motor Atlantik. Keduanya ada di parkiran sekolah. Lama ia menatap wajahnya sendiri, hingga Kiara teringat perkataan Atlantik tadi pagi. Pipi perempuan itu bersemu karena malu. Suara Atlantik masih terngiang jelas di telinganya apalagi saat Atlantik memanggilnya dengan panggilan 'sayang'. Kiara menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangannya. Masih dengan senyum malunya, Kiara menoleh, mengintip Atlantik dari sela-sela jarinya. Ia bisa melihat Atlantik yang menatapnya heran.

"Gila lo?" tanya Atlantik yang tidak ditanggapi Kiara. Cewek itu malah semakin merapatkan tangannya untuk menutupi wajahnya yang bersemu. Hampir seharian tingkah Kiara seperti orang gila.

"Ih, aku malu tauk. Ini lagi salting," jawab Kiara jujur.

Atlantik menghembuskan napasnya lelah. "Yaudah, lain kali gak akan gue ulangi lagi," ucap Atlantik membuat raut wajah Kiara berubah.

"Enggak mau!" Kiara menurunkan tangannya yang menutupi wajah perempuan itu.

"Yaudah jangan kaya bocah sters gitu!" Atlantik benar-benar lelah dengan tingkah tunangannya yang kelewat lebay.

Kiara menggulum bibirnya ke dalam. "Kan, aku seneng banget kamu panggil sayang. Biasanya kamu cuek, marah-marah. Gimana bisa aku gak seseneng ini kalau kamu baik ke aku?" Kiara mendekatkan dirinya pada Atlantik. Lebay? Mungkin benar bahwa Kiara terlalu berlebihan. Tapi ia tidak bisa mengontrol rasa senangnya. Lelaki yang ia harapkan, harapan terakhir Kiara, luluh kepadanya. Untuk pertama kalinya Kiara merasa ia benar-benar disayangi.

Atlantik semakin terdiam. Mungkin sikapnya terlalu kasar selama ini. Keinginan Kiara sederhana. Sederhana bagi orang lain tapi sulit untul Atlantik. Sulit bukan berarti tidak mungkin, sejak hari itu Atlantik sudah memantabkan hatinya untuk belajar menerima Kiara.

Brak!

Kiara dan Atlantik kompak menoleh ke arah mobil kuning di samping mereka. Kiara menyipitkan matanya, itu mobil Shena. Perempuan itu melirik Atlantik yang malah tersenyum remeh. Cowok itu sangat puas setelah mempermalukan Shena di depan banyak orang.

"Gede juga nyalinya," ujar Atlantik menatap mobil yang Shena kendarai mulai keluar dari parkiran. Sudah dibius masih berani-beraninya mencari masalah.

Cold AtlantikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang