04-Misterius

1.7K 268 4
                                    

Udah di revisi. kalau masih ada typo tandain aja ya. Kalau mau baca book lain bisa mampir ke calleniaa siapa tau ada yang cocok dengan seleramu. Thank you.

Happy Reading 🍂

Kelas 10 IPA 4 kini sedang melangsungkan pembelajaran.

Pak Hanbin, guru fisika. Sedang menerangkan sedikit rumus dasar, yang sebenarnya sudah sempat mereka dapatkan saat SMP. Hanya saja sekarang sedang dalam proses, mengingat kembali.

"Kalian paham?"

"Paham pak!" ucap mereka serempak.

Pak Hanbin mengangguk. "Ya sudah, coba kerjakan soal yang satu ini." beliau menulis sebuah soal di papan. Anak-anak kelas pun mencoba menyelesaikan soal tersebut.

"Kok suhunya jadi dingin gini ya?"

Sungchan yang mendengar gumaman Heeseung mengangguk. "Iya, padahal cuaca di luar panas."

Lain lagi dengan Pak Hanbin, beliau seketika merinding. Namun berusaha dia tahan. Sambil menunggu ada yang maju, beliau membaca buku. Berusaha mengalihkan dirinya dari rasa takut.

Tak ada angin yang berhembus, sebuah penghapus terjatuh dari atas papan membuat semuanya terkejut. Bahkan Yujin sudah berteriak memanggil mamanya.

Pak Hanbin meneguk ludahnya kasar. Dia benar-benar ketakutan saat ini. Dia merapikan buku-bukunya.

"Anak-anak pembelajaran kali ini sampai disini saja ya, kalau ada yang sudah mengerti tolong ajari temannya yang belum, dan kalau ada pertanyaan bisa cari saya di ruang guru, saya permisi, selamat siang!"

"Selamat siang pak!"

Pak Hanbin nampak terburu-buru keluar dari kelas. Setelah kepergian Pak Hanbin suhu kelas perlahan kembali normal.

"Aneh banget nggak sih, suhu disini tadinya agak dingin-dingin sejuk gitu, tapi pas Pak Hanbin keluar, suhunya jadi sama kayak suhu di luar," ucap Jihan.

Mereka semua mengangguk.

"Iya, setelah kejadian tadi pagi banyak kertas, terus sekarang suhunya tiba-tiba jadi dingin sejuk, terus nggak ada angin penghapus yang ditaro diatas papan jatuh, apa nggak aneh?" Jelas Yedam.

Mashiho berjalan ke depan kelas. Mengambil penghapus, kemudian meletakkannya diatas meja guru.

"Positif thinking aja, mungkin penghapusnya letaknya emang rada pinggir, nyerempet jatoh," ucap Mashiho.

"Tapi suhu sama kertas nggak mungkin kebetulan kan?" Tanya Jeongwoo.

Mereka terdiam. Kertas dan suhu ruangan mana mungkin kebetulan.

Arin dan Taehyun saling menatap.

"Apa kita kasih tau mereka aja Tae?"

Taehyun menggeleng "Belum saatnya, kita nggak tau maksud dia ngelakuin ini apa."

Arin mengangguk mengerti, kemudian memfokuskan dirinya pada soal-soal fisika.

🍂🍂🍂

"Pesen makan gih Chan!"

Sungchan mengangguk, kemudian menarik Heeseung untuk mengikutinya.

"Kenapa orang-orang pada liatin kita segitunya sih? Kita nggak berpenampilan aneh kan?" Tanya Jihan.

"Enggak tau juga, mungkin karena kita ganteng sama cantik, makanya diliatin."

Jeongwoo langsung mendapat tabokan di punggungnya. "Kita emang ganteng sama cantik, tapi elu? Ganteng nggak, buluk iya."

"Asu lo Won!"

Mereka tertawa. Meski belum genap sebulan saling mengenal, mereka sudah akrab satu sama lain. Dan bahkan saling mengejek, seperti Jungwon dan Jeongwoo.

Heesung dan Sungchan datang membawa pesanan mereka.

"Tau nggak sih, pas gue sama Heeseung ngantri makanan, ada yang nanyain, kayaknya kakel sih," ucap Sungchan.

"Nanyain apa Chan?"

"Dia nanyain keadaan kelas kita, dia nanya kelas kita ada kejadian aneh atau nggak."

"Terus lo jawab apa?" Tanya Yujin.

"Gue jawab aja kejadian yang kita alamin dari pagi sampai siang," jawab Sungchan.

"Tapi anehnya, kakak itu malah senyum terus bilang, 'itu belum seberapa, pasti bakal ada kejadian yang lebih parah dari itu."

Nge-feel nggak sih? Semoga nge-feel lah ya.

Jangan lupa vote dan comment guys.

Thank you, have a nice day.

Ahn Yujin

Ahn Yujin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
10 IPA 4 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang