17 - Diganggu Setan

1.1K 201 2
                                    

Udah di revisi. kalau masih ada typo tandain aja ya. Kalau mau baca book lain bisa mampir ke calleniaa siapa tau ada yang cocok dengan seleramu. Thank you.

Happy Reading  🍂

Yedam dan Sungchan berjalan dengan terburu-buru menuju ruangan Heeseung. Mereka panik setelah mengetahui kalau Heeseung kecelakaan.

Yedam dan Sungchan bertemu dengan warga yang sudah membawa Heeseung ke rumah sakit. Pak Mino bangkit kemudian memberikan ponsel Heeseung pada Yedam.

"Nak, ini ponsel anak tadi, bapak sama yang lain ijin balik ya?"

Yedam dan Sungchan mengangguk, serta memberikan senyum sopan.

"Terima kasih banyak ya pak, karena sudah menyelamatkan teman kami," ucap Sungchan.

Bapak-bapak itu mengangguk. Mereka kemudian meninggalkan Yedam dan Sungchan. Sedangkan kedua remaja itu dengan segera memasuki ruang rawat Heeseung.

Keadaannya tidak bisa di bilang baik. Wajahnya tak banyak luka, karena memakai helm. Paling terdapat memar-memar sedikit.

"Nih bocah kenapa bisa kecelakaan sih? Perasaan dia bawa motor kagak pernah ngebut-ngebut banget deh." Sungchan memandangi wajah Heeseung dengan raut khawatir.

Yedam mengangguk. Dia mendudukkan dirinya di kursi sebelah ranjang Heeseung.

"Udah kabarin anak-anak yang lain Dam?"

Yedam mengangguk. "Mereka pengen kesini katanya, tapi gue larang, takutnya mereka kenapa-kenapa di tengah jalan, lagian ini udah malem juga."

Sungchan manggut-manggut. "Berarti kita nginep disini nih?"

"Iyalah, ya kali ni anak kita tinggal sendiri."

"Tidur dimana gue Yedam? Lo mah udah ada tempat, lah gue?" Sungchan menunjuk dirinya sendiri, sambil memberikan tatapan bertanya pada Yedam.

"Di kamar mayat sono!"

Sungchan mendengus, ingin sekali mematahkan tulang Yedam dengan jurus karatenya. Tapi dia lupa, kalau dia tidak bisa karate.

"Minjem kursi gih, cari suster sono, tanyain ada kursi kosong apa kagak."

Sungchan semakin cemberut. Namun tak urung dia mengikuti perintah Yedam. Dia keluar ruangan sendiri. Rumah sakit sudah cukup sepi saat ini. Iyalah, sudah jam 11 malam lebih.

Sungchan bertemu dengan seorang perawat. Dia segera menghampirinya.

"Suster!"

Suster tersebut berbalik. "Iya, kenapa ya?"

"Em, mau nanya sus ada kursi lagi nggak sus ya, soalnya saya mau nginep di ruangan temen saya, dia baru aja kecelakaan."

Suster tersebut mengangguk. "Ruangan mana dek?"

"Ruang melati nomor 14 sus."

"Ya udah, nanti saya antar, adik tunggu aja di ruangannya."

Sungchan tersenyum. "Makasih banyak ya sus, kalo gitu saya permisi."

Sungchan berbalik. Berjalan menuju ruangan Heeseung. Namun dia melihat Yedam berjalan keluar. Sungchan memanggil-manggil Yedam. Namun sayang dia tak kunjung menyahut atau bahkan berbalik.

"Nggak di denger kali ya?"

Sungchan akhirnya memutuskan untuk mengikuti Yedam. Dia mengernyit ketika Yedam malah memasuki ruangan yang Sungchan tak tau namanya.

Sungchan yang penasaran pun turut masuk ke ruangan itu. Dia mengedarkan pandangannya, tapi tak ada Yedam.

Dia seperti menabrak sesuatu, dengan segera dia melihat apa yang ditabraknya. Namun seketika dia melemas.

"Ma....mayat?"

Sungchan malah masuk ke ruang mayat. Dengan segera dia keluar dari ruangan itu. Dia menetralkan deru nafasnya sebentar. Namun seseorang tiba-tiba menepuk pundaknya.

Sungchan menelan ludahnya dengan kasar. Dia berbalik secara perlahan.

"WAAA SETANNNN!!!"

Sungchan hendak berlari namun kakinya seperti ditahan. Dia melihat kebawah. Dan benar saja di kakinya ada anak kecil tanpa wajah tengah memegangi kakinya.

Sedangkan yang memegang pundaknya adalah seorang perempuan dengan wajah hancur. Bahkan masih ada darah yang menetes dari wajahnya.

Sungchan membacakan doa. Berharap dapat lepas. Dirasa pegangan kedua hantu itu mulai melemah. Dengan segera dia berlari menuju ruangan Heeseung.

Dia menutup pintunya sedikit keras. Membuat Yedam terlonjak kaget.

"Ngagetin aja lo bangsat!"

Sungchan menatap Yedam takut-takut. Takutnya itu Yedam jadi-jadian seperti tadi.

"Lo beneran Yedam kan? Bukan hantu kayak tadi?"

Yedam tersenyum miring. Dengan tiba-tiba dia bangkit. "Gue bukan Yedam, gue hantu HIHIHIHI..."

_______________________________

Kalo aku jadi Sungchan auto trauma sih. Nggak akan mau lagi aku ke rumah sakit. Kalo kalian gimana?

Anyway don't forget to vote and comment.

Thank you so much, have a nice day.

10 IPA 4 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang