26 - Absensi

1K 187 1
                                    

Udah di revisi. kalau masih ada typo tandain aja ya. Kalau mau baca book lain bisa mampir ke calleniaa siapa tau ada yang cocok dengan seleramu. Thank you.

Happy Reading 🍂

Yedam mencari tau sesuatu dari meja Pak Sangyeon. Siapa tau dia bisa mendapat petunjuk lain. Yedam sudah sangat curiga dengan gurunya tersebut. Apalagi setelah mendapatkan foto Hwang Yeji dalam buku fisika miliknya.

"Absensi kelas 10 IPA 4?"

Yedam segera mengambilnya, kemudian membuka halamannya. Dia terpaku dengan absensi nomor 12. "Hwang Yeji? Jadi bener dia siswa sini, tapi kenapa banyak yang nggak tau?"

Yedam segera membawa absensi tersebut dibawah buku fisikanya. Dengan segera dia keluar ruangan menuju ke kelasnya. Teman-temannya harus mengetahui fakta besar ini.

°••• 10 IPA 4 •••°

Taehyun meletakkan absensi tersebut di meja. "Berarti dia salah satu anak kelas 11 IPA 4 yang sekarang?"

Mereka semua mengangguk mantap. Meski agak bingung kemana gadis itu.

"Tapi tunggu, katanya ada yang meninggal kan? Berarti dia–"

Nafas mereka tercekat. Seolah paham dengan lanjutan kalimat Jungwon.

"Yang meninggal setahun yang lalu," sambung Yujin.

Semuanya terdiam. Perlahan misteri ini mulai terungkap satu-persatu.

"Alasan dia meninggal karena bunuh diri, mungkin nggak sih kalo itu semua karena di bully? Sesuai mimpi Mashiho," jelas Heeseung.

Yedam menjentikkan jari. "Gue juga mikir gitu, mungkin aja dia depresi karena sering di bully."

Mereka semua manggut-manggut. "Tapi siapa yang bully?" Tanya Jihan.

Mereka menggeleng tak tau. Sungchan menatap teman-temannya. "Haruskah kita tanya ke kakak kelas 11 IPA 4?"

Mereka semua mengalihkan atensinya pada Sungchan. Mereka nampak berpikir sebentar.

"Boleh deh, siapa tau dapet info," ucapan Jeongwoo mendapat anggukan dari semuanya.

Sungchan mengangguk mengerti. "Dua orang cukup kan ya? Siapa yang mau ikut sama gue?"

"Gue aja gimana?" Jeongwoo mengusulkan diri. Membuat Jungwon mencibir.

"Jangan malu-maluin lo ntar."

Jeongwoo melirik Jungwon dengan sinis. "Kagak bakalan ye, justru lo yang malu-maluin!"

Mulai lah lagi perdebatan antara dua J yang tak pernah akur. Teman-temannya hanya menggelengkan kepala dan terkekeh. Lumayan hiburan gratis.

"Ya udah ya, gue sama Jeongwoo."

"Tapi Chan, lo mau nanya ke siapa?"

Sungchan nampak berpikir sejenak. "Hm...gimana kalo Kak Minju?"

"Boleh deh, kayaknya dia kaleman dikit, kalo Kak Ryujin baru nyeremin." Mashiho bergidik ngeri mengingat respon gadis itu ketika Mashiho dan Yedam menanyakan tentang Hwang Yeji.

"Masih aja lo nginget itu Shi," kekeh Yedam.

Mashiho mengangguk. "Gimana nggak inget coba, tuh kakak kelas ngomongnya dingin banget, mana matanya ngelirik tajem banget, udah berasa mau bunuh orang."

"Iya juga sih." Yedam manggut-manggut membenarkan.

"Ya udahlah ya, gue mau cabut, mau lanjut bimbingan," pamit Yedam.

Mereka mengangguk, kemudian memberikan semangat pada lelaki tersebut.

"Yoi, semangat Dam, thanks udah ngasih nih absensi."

Yedam memberikan jempolnya. "Sip, entar kalo gue dapet info lagi gue kasih tau lo pada, bye!"

Yedam segera berlalu. Meninggalkan teman-teman mereka yang kembali membuat keributan.

TBC

Bye-bye guys!

10 IPA 4 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang