Udah di revisi. kalau masih ada typo tandain aja ya. Kalau mau baca book lain bisa mampir ke calleniaa siapa tau ada yang cocok dengan seleramu. Thank you.
Happy Reading 🍂
"Kalian kenapa sih? Kayak sinis-sinisan gitu?"
Anak-anak yang lain heran. Sedari mereka sampai di ruangan Heeseung, Yedam dan Sungchan tak ada berbicara apa pun. By the way Heeseung sudah sadar. Dia juga heran melihat Yedam dan Sungchan saling diam. Biasanya kan kayak pasar, ribut mulu.
Sungchan melirik Yedam dengan sinis. "Si setan nih, masak gue di kerjain semalam."
Mashiho duduk disebelah Sungchan. Mereka sampai membawa tikar, gara-gara ruangannya tidak tersedia sofa atau kursi. Biasa kamar biasa, bukan VIP. Untungnya ruangannya cukup luas.
"Emang si Yedam ngapain?" Tanya Mashiho.
"Masak dia kemaren pura-pura jadi setan, mana ketawanya nyaring banget, mirip ama kunti lagi, kan gue takut," jelas Sungchan, dia masih menatap Yedam dengan sinis.
Yedam malah tertawa ngakak. Sampai-sampai dia memukul tangan Heeseung yang terluka. Membuat lelaki itu meringis.
"Sakit sat!"
"Hehe, sorry Hee." Yedam hanya menyengir. Dia menatap Sungchan.
"Abisnya muka dia lucu banget anjir, kayak orang nahan berak, lagian aneh-aneh aja, masak gue ditanya setan apa bukan, ya sekalian aja gue kerjain."
Sungchan mendengus. "Gak tau aja lo gue abis ketemu sama setan mirip sama Yedam."
"Hah? Setan mirip Yedam, maksud lo Chan?" Jungwon mendekat kearah Sungchan.
Sungchan mengangguk. "Iya anjir, semalam kan gue minta kursi sama suster kan, nah pas mau balik ke ruangan Hee, gue nggak sengaja liat Yedam, gue ikutin lah, eh gue malah ke kamar mayat anjir, panik kan guenya, langsung keluar gue, pas mau balik ke ruangan Heeseung pundak sama kaki gue di tahan, tau-taunya itu setan anjir, mana serem-serem lagi mukanya," jelas Sungchan panjang lebar.
"Njir, merinding gue, kayak gimana emang mukanya Chan?" Yujin memeluk Jihan yang ada di sebelahnya. Jihan pun turut memeluk Yujin.
"Kalo yang megang kaki gue itu anak kecil, mukanya rata anjir, terus yang megang pundak gue itu kayak ibu-ibu tapi mukanya ancur, mana darahnya netes lagi." Sungchan kembali membayangkan wajah mereka. Membuat dia seketika merinding dan memeluk Mashiho dengan erat.
Mashiho kesusahan untuk bernafas. Dia memukul lengan Sungchan. "Gak bisa nafas gue bangsat!" ucapnya sedikit terputus-putus.
Sungchan mengurai pelukannya. Menatap Mashiho dengan senyum malu. "Maaf Shi, reflek gue."
"Sumpah Chan, kagak bohong lo?" Tanya Jeongwoo. Maklum agak trauma dia sama penampakan.
Sungchan menggeleng. "Kagak anjir, makanya kemaren muka gue panik, apalagi pas ketemu Yedam, takutnya dia setan jadi-jadian."
"Lo kagak ada cerita ama gue?"
Sungchan menatap Yedam kemusuhan. "Ya abisnya lo ngerjain gue sih kemaren, gimana gak kesel coba, males kan gue ceritanya."
"Hehe, sorry, mana tau gue."
"Kayaknya itu setan disini deh, mereka cuma iseng paling, apalagi lo keluar tengah malem," jelas Arin.
"Bisa gitu ya, setan gabut, liat manusia auto di kerjain anjir." Yedam merinding, semoga dia tidak pernah mengalaminya.
"Udah, kita belum denger cerita Heeseung nih, kenapa dia bisa kecelakaan?"
Ucapan Taehyun membuat mereka mengalihkan perhatian mereka pada Heeseung yang tengah makan buah.
Heeseung menelan apelnya terlebih dahulu. "Jadi gini........"
____________________________
Ada yang pernah diisengin hantu gak?
Anyway don't forget to vote and comment.
Thank you, and have a nice day.
KAMU SEDANG MEMBACA
10 IPA 4 [END]
Horror[Done Revisi] Misteri dibalik penampakan dan kejadian aneh dari kelas 10 IPA 4. "Gue ngerasa hawa aneh di kelas ini" "Gue sering liat siswi duduk di bangku depan kelas" "Gue dapet mimpi aneh, tapi nggak ngerti maksudnya apaan" Start : 27 Juni 2021 ...