Udah di revisi. kalau masih ada typo tandain aja ya. Kalau mau baca book lain bisa mampir ke calleniaa siapa tau ada yang cocok dengan seleramu. Thank you.
Happy Reading 🍂
Yujin dan Arin baru sampai. Mereka memasuki gerbang rumah Jihan, dibukakan oleh satpam rumah Jihan.
"Malem pak!" sapa kedua gadis itu.
Pak Parjo, satpam rumah Jihan. "Malem juga neng, non Jihannya udah nunggu di dalem."
"Iya pak, kita ke dalem dulu!" Yujin dan Arin melenggang pergi. Berjalan menuju dalam rumah.
"Jadi mereka mau nginep?"
🍂🍂🍂
"Enak banget nih martabak."
Mereka memakan martabak di kamar Jihan. Duduk lesehan di karpet depan kasur.
"Sumpah ya, gue dari tadi udah was-was nunggu kalian berdua tau nggak, takutnya ada setan muncul pas kalian belum dateng."
"Lo jangan takut-takut Han, justru setan suka ganggu orang yang penakut," jelas Arin.
"Mau gimana lagi Rin? Gue emang penakut."
"Udah, mana drakornya Han? mending sambil nonton," ujar Yujin.
Jihan segera mengambil laptopnya di meja belajar. Kemudian kembali duduk di sebelah Arin.
"Serius nih mau nonton? Sekarang aja udah jam setengah sebelas."
Yujin mengangguk mantap. "Nggak papa lah, jugaan besok libur."
Besok itu hari minggu. Jadi sepertinya mereka akan menghabiskan waktu semalaman untuk menonton drama Korea.
"Anjir, romantis banget sih cowoknya, pengen gue punya cowok kayak gitu," komentar Yujin, dia mengambil sepotong martabak manis rasa coklat. Kemudian melahapnya.
"Jadi pengen punya pacar gue."
"Sama Jeongwoo aja Han, cocok lo sama dia."
Jihan melempari Yujin dengan boneka yang dia peluk. "Ngadi-ngadi lo!"
Yujin memeriksa jam tangannya. "Udah jam 12 nih, nggak mau tidur kalian?"
"Entar dulu Rin, kalo lo udah ngantuk tidur duluan aja." Yujin dan Jihan masih terfokus pada layar laptop di depannya.
Arin mengangguk. Dia menaiki kasur Jihan dan menarik selimut. Memang sedari tadi dia sudah mengantuk.
Ting nong
Arin terbangun, dia belum tidur kok. Baru memejamkan matanya saja. Dia menatap Jihan dan juga Yujin.
"Siapa yang bertamu ditengah malem gini?"
Jihan menggeleng "Gue nggak tau, tapi gue takut sumpah." Jihan memeluk Yujin. Yujin yang sama takutnya dengan Jihan membalas pelukannya.
"Cek yuk!" Arin turun dari kasur. Berjalan menuju pintu. Tapi terhenti ketika merasa dua orang itu tidak mengikutinya.
"Woy, ayok!"
"Serem Rin, kalo ternyata itu setan gimana?"
"Setan mana yang mencet bel kalo mau masuk rumah."
Yujin terdiam "Iya juga sih, yuk Han! "
Akhirnya mereka bertiga berjalan menuju pintu depan. Arin memutar kuncinya kemudian membuka pintu.
Kosong.
"Enggak ada siapa-siapa, eh?" Arin tak sengaja menendang sebuah kotak. Dia mengambilnya kemudian menunjukkannya pada Yujin dan Jihan.
"Bawa masuk gih Rin!"
Arin mengangguk. Kemudian menutup pintu utama dan menguncinya.
Diletakkannya kotak tersebut di meja ruang tamu.
"Buka nih?" Tanya Arin.
Yujin dan Jihan serempak mengangguk. Arin membukanya secara perlahan. Namun seketika dia merasa mual.
Bagaimana tidak? Di dalamnya terdapat bangkai tikus, yang isi perutnya sudah dikeluarkan. Mana darahnya berceceran dimana-mana lagi.
"Anjir, mual gue, hueekk!" Yujin menutup mulut dan hidungnya.
"Ada suratnya." Jihan mengambil surat tersebut.
"Jangan coba-coba cari tau tentang Hwang Yeji, kalau kalian nggak mau berakhir seperti tikus ini."
Arin dan Yujin bergidik ngeri. Kemudian menutup kembali kotak tersebut.
"Simpen suratnya, besok kita kasih tau anak-anak tentang hal ini."
"Bangkainya nggak?"
"Lo gila Jin? Yang ada malah mual berjamaah."
Yujin menyengir "Becanda."
"Udah malem, mending kita tidur aja!"
Yujin dan Jihan mengangguk. Kemudian mereka bertiga berjalan menuju kamar. Bergelung dengan selimut dan saling memeluk satu sama lain.
Siapa tuh yang ngirim bangkai tikus sama suratnya?
Jangan lupa vote dan comment.
Thank you, have a nice day 🍂
KAMU SEDANG MEMBACA
10 IPA 4 [END]
Terror[Done Revisi] Misteri dibalik penampakan dan kejadian aneh dari kelas 10 IPA 4. "Gue ngerasa hawa aneh di kelas ini" "Gue sering liat siswi duduk di bangku depan kelas" "Gue dapet mimpi aneh, tapi nggak ngerti maksudnya apaan" Start : 27 Juni 2021 ...