20 - The Ghost

1.1K 193 0
                                    

Udah di revisi. kalau masih ada typo tandain aja ya. Kalau mau baca book lain bisa mampir ke calleniaa siapa tau ada yang cocok dengan seleramu. Thank you.

Happy Reading 🍂

Seorang gadis berjalan sendirian di jam 9 malam. Dia baru saja membeli camilan. Dia merapatkan jaketnya pada tubuhnya.

Jalanan cukup sepi di gang ini. Angin berhembus sedikit kencang. Dinginnya menembus hingga jaket yang dia kenakan rasanya tak berfungsi.

Gadis itu merasa seperti diperhatikan. Dia menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, namun tak ada siapapun disini.

Dia berjalan dengan sedikit cepat. Dia mendengar langkah kaki, dia merasa seperti ada seseorang yang mengikutinya. Dia berhenti.

Dengan badan gemetar dia berbalik. Namun tak ada siapa-siapa di belakangnya.

Gadis itu semakin gemetar, dengan segera dia berjalan cepat.

Wush~

Dia merasa seperti ada yang meniup telinganya. Gadis itu merinding. Dia membalikkan badan, seketika tubuhnya menegang.

Di depannya, berdiri, ah bukan, lebih tepatnya melayang. Hantu tersebut menatap gadis itu dengan mata merahnya. Wajahnya rusak, bahkan terdapat banyak darah di sekitar wajahnya.

"AAAAAA!!!"

Gadis tersebut berlari dengan cepat. Tapi hantu itu dengan cepat mengejarnya.

Gadis itu terus berteriak meminta tolong sedari tadi, namun anehnya warga sekitar tak ada yang menolong. Padahal rumah-rumah mereka lampunya masih menyala.

Gadis itu menoleh ke belakang, hantu tersebut masih mengejarnya.

Gadis itu tiba di rumah. Dia menutup pintu utama dengan kencang. Dia mengintip melalui celah korden.

Kosong. Sepertinya hantu itu sudah pergi.

"Kamu kenapa?"

Gadis itu kaget, dia memandang mamanya, kemudian menggeleng.

"Minta tolong taruh di kulkas ya ma, aku mau tidur aja."

Mamanya hanya menuruti keinginan anaknya. Sedangkan gadis itu berjalan menuju kamarnya. Dia berbaring.

Kamarnya tidak terlalu terang, hanya ada penerangan dari lampu tidur di atas nakas yang ada di kamarnya.

Gadis itu memejamkan mata. Belum ada semenit dia memejamkan matanya, tiba-tiba dia merasa ada setetes cairan jatuh mengenai pipinya.

Dia bangkit, menyentuh cairan itu. Diciumnya cairan itu.

"Darah?"

Gadis itu mendongak. Dia ketakutan, di plafon kamarnya, hantu yang tadi mengikutinya menempel di plafon.

Gadis itu bangkit dari kasur ketika hantu itu menjatuhkan diri di kasur gadis itu. Hantu itu menatap gadis itu dengan nyalang.

"Aku membencimu!"

Gadis itu meringsek ke tembok. Dia memegang telinganya ketika hantu tersebut terus menggumamkan kata yang sama. Gadis itu ingin teriak, namun suaranya tertahan di kerongkongan.

Gumaman itu berhenti. Gadis itu menatap ke depan. Keadaan kamarnya sepi, tak ada hantu itu dimana-mana.

"Maaf, maafin aku."

🍂🍂🍂

Heeseung berjalan dengan santai menuju kelas. Setelah dirawat selama empat hari, akhirnya tubuhnya kembali segar bugar.

"Woi Hee, akhirnya sekolah juga lo!"

Sungchan merangkul Heeseung. Mereka berjalan bersama menuju kelas.

"Yoi lah, bosen gue di rumah."

"Halah, kalo gue mah bakal menikmati libur panjang gue."

Heeseung menoyor kepala Sungchan. "Itu mah emang lo nya yang males."

Mereka sama-sama tertawa. Namun tawa itu berhenti ketika melihat keadaan kelas yang kacau.

"Ini kenapa lagi?" Tanya Heeseung.

Jungwon menggeleng, dia menata kursi dan meja bersama dengan anak-anak yang sudah hadir.

"Perasaan kemarin nggak ada gempa atau sebagainya deh, aneh banget."

Sungchan juga turut membantu yang lain. Hingga akhirnya semuanya sudah kembali seperti semula.

"Apa ini ulah hantu itu ya?"

Menurut kalian siapa pelakunya?

See you next chapter guys.

10 IPA 4 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang