Pada suatu hari...
Klise sekali. Kalimat pembukanya benar-benar seperti cerita dongeng anak-anak.
Di sebuah kota besar, hidup seorang wanita bernama Snow.
Wow, apa ini? Namanya persis seperti namaku. Ini semakin menarik.
Nama itu diberikan padanya karena dia lahir saat salju pertama turun di bulan Desember. Ayahnya pria brengsek yang tidak pernah ia jumpai. Sementara ibunya meninggal dunia empat tahun setelah melahirkannya.
Buku ini...
Setelah keluar dari panti asuhan, dia hidup sebatang kara dan mulai menghadapi dunia yang lebih kejam. Beberapa pekerjaan telah dia lakukan. Mulai dari yang mendapat uang hanya untuk makan, sampai kini menjadi pegawai di restoran bintang lima dengan gaji yang membuatnya bisa bertahan hidup dan mengoleksi banyak novel romance untuk lari sejenak dari kenyataan.
Air mataku jatuh. Sial. Buku ini mengingatkanku dengan semua masa lalu pahit yang sudah kulalui.
Usianya 20 tahun. Dia cantik, berkulit putih pucat dan bermata biru, namun dia tidak pandai bergaul jadi tidak punya banyak teman. Beberapa pria mendekatinya, tapi mirisnya dia masih terjebak dalam imajinasi cerita romansa yang membuatnya berharap kalau suatu hari seorang pria tampan dan kaya raya akan muncul di hadapannya dan mencintainya dengan setulus hati.
Imajinasi supernya itu membuatnya masih hidup sendiri sampai detik ini.
"Apa-apaan buku ini?"
Meski kesal dengan semua yang tertulis dalam lembaran kertas berwarna cream ini, karena penasaran aku terus membacanya.
Lalu pada suatu malam, dia menemukan sebuah buku yang akan merubah seluruh hidupnya.
Ingat, seluruhnya!
Buku itu berjudul 'The Book of Fantasy' yang kini sedang dia baca.
Mulutku menganga lebar dan bulu kudukku berdiri. Merinding. Aku sangat merinding. Bagaimana bisa buku ini benar-benar membahas soal diriku? Aku sekarang menyadari kalau dari awal hingga akhir, yang dia bahas memang aku. Ini mengerikan, menyeramkan. Aku menutupnya cepat-cepat. Tidak mau. Aku tidak berani membacanya lagi. Ini terlalu creepy.
Aku tinggal sendirian di apartemen kecil ini. Tetanggaku sangat cuek. Bahkan mungkin jika aku mati di apartemen, tiga bulan kemudian jasadku baru akan ditemukan. Itu juga kalau bau busuk sudah sangat menyengat hidung mereka. Jadi, kalau sampai terjadi apa-apa padaku, sudah jelas tidak akan ada yang peduli.
Aku melempar buku tersebut ke lantai dan menendangnya menjauh sampai terbentur rak buku di sudut dinding. Menarik selimut tebal dan menjatuhkan diri di tempat tidur, aku memilih memejamkan mata dan akan membuang buku itu besok. Sekarang mari menutup lembaran hari ini dengan mimpi indah. Ya, meski buku pengantar tidurku menyeramkan, aku harap masih bisa menjemput mimpi indah.
Lalu besok kembali menghadapi kenyataan kejam sebagai karyawan restoran yang punya setumpuk pekerjaan. Sampai bertemu besok piring-piring kotor dan para orang kaya boros yang selalu menghabiskan uang untuk membuang-buang makanan.
***
Cerita ini baru saja dimulai.
Selamat datang di dunia fantasy. Kamu baru saja memasuki dunia lain. Kamu menjadi salah satu tokoh utama dalam cerita ini. Kamu sangat lucu. Matamu biru dengan bulu berwarna putih yang sangat lembut dan bersih. Kamu dirawat dengan baik. Tuanmu sangat menyukaimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Book Of Fantasy : Snow & Prince [SEGERA TERBIT]
Fantastik[SELESAI] MASIH LENGKAP Romance - Fantasy! *** Pada suatu malam, Snow menemukan sebuah buku. Sampul buku tersebut sungguh aneh, hanya bertuliskan judul "The Book of Fantasy" tanpa ada nama penulis atau informasi lainnya. Jadi dia memutuskan untuk me...