"PENGGAL DIA!!!"
TIDAK. JANGAN!
"MIAOOW."
Kumohon jangan lakukan itu untukku, Regis!
Aku menyentuh wajahnya. Mata kami saling bertemu dan perlahan emosinya surut bersama dengan tatap membaranya yang berubah jadi sendu. Orang-orang di pesta ini pasti memandang aneh ke arah Regis. Well, dia berbicara dengan kucing.
"Kau tak ingin aku menghukumnya?"
Aku mengangguk.
"Kau ingin aku melepaskannya begitu saja?"
Aku mengangguk lagi. Tapi dia tidak setuju.
"Aku tidak bisa."
Matanya kembali menyiratkan amarah dan emosi. Dia sangat marah dan menyeramkan, juga kejam. Ya, ini lah Regis. Dari desas-desus yang kudengar -melalui telingaku yang indranya sangat tajam- selama datang ke pesta ini, ternyata Regis punya julukan pangeran berdarah dingin. Yang mana artinya dia adalah sosok yang sangat kejam.
Padahal, selama aku tinggal dengannya, dia pria yang sangat lembut dan penyayang. Tapi memang sikapnya di depan orang lain sangat menyeramkan. Ini aneh, bukan?
Aku menggeleng. Menatapnya penuh permohonan. Kemudian dapat kudengar helaan napas beratnya.
"Baiklah, aku tidak akan memenggalnya."
"Terima kasih, Pangeran."
Pria itu bersujud di hadapan Regis. Mungkin sebagai ungkapan terima kasihnya. Tapi dengan nada dinginnya Regis berkata, "Aku melakukannya bukan untukmu! Kau tetap akan masuk ke dalam tahanan. Seumur hidup!"
Oh astaga. Pria ini benar-benar kejam. Padahal ini hanya kesalahan tidak sengaja. Ceritanya begini... Saat beberapa waktu bergabung dalam pesta, aku tak sengaja berpisah dari Regis karena dia mengobrol dengan seorang pria. Sedangkan aku yang berjalan di depan tidak tahu kapan dia berhenti. Lanjut saja aku jalan tanpa menoleh karena terkagum dengan pesta para bangsawan ini.
Tau-tau seorang penjaga menangkapku karena mengira aku kucing liar yang memasuki pesta. Aku meraung-raung mencoba meloloskan diri darinya dengan mencakarnya. Sepertinya suaraku sudah menarik perhatian Regis saat itu. Karena aku mencakar tangan sang penjaga, dia reflek melemparku. Regis yang melihat itu langsung mendatangiku, mengangkatku dengan sayang dan bertanya apakah aku baik-baik saja. Selanjutnya dia berteriak menyuruh pengawalnya yang mengawasinya di pesta itu untuk memenggal sang penjaga.
Situasi saat ini. Pesta diselimuti keheningan yang mencekam. Aku mengacaukan semuanya. Bukan hanya penjaga yang dalam masalah. Regis juga. Banyak bangsawan yang datang malam ini. Dan Regis ingin memenggal kepala seseorang hanya karena seekor kucing. Belum lagi dia terus berbicara padaku. Aku pun tak punya pilihan selain merespons ucapannya. Karena kalau aku tidak memberikan respons apa-apa, Regis akan semakin terlihat tidak waras.
Putra mahkota ini orang yang tertutup dan aneh. Itulah pandangan orang lain. Dan ditambah malam ini, pasti akan ada penilaian lebih buruk lagi mengenai Regis.
Dengan gagahnya, Regis melangkah menuju sang pemilik pesta. Satu lengannya masih menggendongku kemudian dia sedikit membungkuk di hadapan Lady Ainsley sebagai penghormatan.
"Aku minta maaf atas kekacauan yang kubuat di pestamu."
"Pangeran tidak perlu membungkuk seperti ini. Penjagaku bersalah karena bertindak buruk pada hewan peliharaanmu. Dia pantas dihukum."
"Terima kasih atas pengertianmu, Lady Ainsley. Aku akan menyambutmu jika kau datang ke istana sebagai permintaan maafku."
Woah, ternyata pria ini tahu bagaimana caranya menebus kesalahan. Meski sikapnya dingin, dia bukan pria arogan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Book Of Fantasy : Snow & Prince [SEGERA TERBIT]
Fantasia[SELESAI] MASIH LENGKAP Romance - Fantasy! *** Pada suatu malam, Snow menemukan sebuah buku. Sampul buku tersebut sungguh aneh, hanya bertuliskan judul "The Book of Fantasy" tanpa ada nama penulis atau informasi lainnya. Jadi dia memutuskan untuk me...