Karena kalian setuju double uuuppp. Bim salabim, dikasih double up 😻
🤣🤣🤣
Jangan heran, author satu ini kalo sekalinya udah rajin update, bakal update tiap hari. Tapi kalo udah maleeeesss, satu bulan pun gak bakal ada cerita yang update🤣
Jadi bersuka citalah selagi aku lagi mode rajin gaes 😹
Jangan lupa menabung buat novel Snow 🔥
Selamat membaca ❤
Sudah lima belas hari, akhirnya Raja kembali ke istana. Batu jiwa itu, dia tidak mendapatkannya. Katanya, Raja Relion yang merupakan raja kerajaan Magixion, tidak mau memberikannya. Bahkan Raja Tatius sudah memberikan banyak penawaran, tapi tetap saja tidak diberikan. Saat melihatku sudah kembali dalam bentuk kucing, Raja terlihat sedih, dia mengusap kepalaku sambil meminta maaf, padahal ini bukan salahnya. Aku jadi merasa bersalah mendengarnya meminta maaf.
Kemudian, secara mengejutkan Raja mengatakan akan merebut paksa batu itu yang artinya dia akan mendeklarasikan perang. Regis yang mendengarnya langsung tidak setuju.
"Aku tidak akan berperang dengan saudaraku sendiri."
"Saudara macam apa yang tidak memberi bantuan kepada saudaranya? Bahkan orang asing yang kita sebut teman ada yang rela mengorbankan hidupnya."
"Mungkin Raja Relion punya alasan."
"Kakek mu itu hanya egois. Kita pasti akan menang jika mengirim pasukan untuk-"
"TIDAK!"
Astaga bocah ini. Dia benar-benar berani membentak Raja. Tapi selanjutnya Regis langsung berlutut dengan satu kakinya dan menundukkan kepala. Aku pun melompat turun dari gendongannya.
"Biarkan aku pergi. Aku akan menjelaskan situasinya pada Kakek. Mungkin dia akan mengerti."
"Aku sudah menjelaskan padanya. Tapi dia sangat keras kepala."
"Biarkan aku mencobanya. Kalau Kakek tetap tidak memberikannya, aku yang akan memimpin pasukan untuk merebut batu itu dari tangannya."
A-apa?
REGIS, JANGAN BODOH!
AKU TIDAK AKAN MENERIMA BATU ITU KALAU KAU MEMBUNUH KELUARGAMU SENDIRI UNTUK MENDAPATKANNYA.
Aku hanya bisa mengeong. Tidak akan ada yang mengerti dengan apa yang aku ucapkan.
"Snow, aku tahu kau keberatan. Tapi bila ini satu-satunya cara untuk mengatasi kutukanmu, maka aku akan melakukannya."
Tidak benar. Ini tidak benar. Aku tidak mau menjadi biang masalah dan penyebab konflik dalam cerita ini. Ah, ini menyebalkan.
Tapi... Perang tidak akan terjadi kalau Raja Relion mau memberikan batu jiwanya untukku. Sekarang aku hanya bisa berharap dan berdoa semoga keajaiban itu datang.
***
Kami sudah siap untuk pergi. Tentu saja aku ikut. Kami akan dikawal oleh dua prajurit yang sebenarnya tidak Regis butuhkan. Tapi Raja bersikeras, jadi ia pun menerimanya.
Kami menaiki kuda setelah semuanya sudah siap. Di kantung pelana kuda ini sudah berisi persediaan makan, minum, dan mantel tebal. Katanya kemungkinan salju turun saat kita dalam perjalanan karena udara memang sudah semakin dingin.
"Perjalanannya sekitar lima hari. Kita tidak akan berhenti untuk istirahat. Tapi kalau kau mau buang air, kau bisa mengatakannya padaku."
Uh, dia sering sekali membahas hal seperti ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/274781422-288-k482776.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Book Of Fantasy : Snow & Prince [SEGERA TERBIT]
Fantasy[SELESAI] MASIH LENGKAP Romance - Fantasy! *** Pada suatu malam, Snow menemukan sebuah buku. Sampul buku tersebut sungguh aneh, hanya bertuliskan judul "The Book of Fantasy" tanpa ada nama penulis atau informasi lainnya. Jadi dia memutuskan untuk me...