9. Akan dihukum

3K 813 191
                                    

Ternyata jarak dari Rabu ke Sabtu tuh lumayan lama yah. Berhubung cerita ini udah end, aku jadi gak bisa update lama-lama.

Jadi jadwalnya diganti. Update seminggu 4 kali yah. Senin, Rabu, Kamis, Sabtu.

Semoga kabar ini membahagiakan kalian 😻

Selamat membacaaa ❤

Jangan lupa vote dan komen nya 😍








Ini memalukan. Aku berubah menjadi manusia dalam pelukannya. Beruntungnya kali ini aku ada di dalam selimut.

"Aku kira aku hilang kesadaran dan mulai berhalusinasi."

Hentikan omong kosongmu. Aku tahu kau senang. Jelas terlihat dari senyumnya. Oh, wajahnya sudah tidak sepucat tadi. Sepertinya dia sudah mulai membaik. Aku hanya punya waktu lima menit. Aku harus menyampaikan sesuatu yang penting padanya.

"Jiwamu, ambil lagi!"

"Kau bicara apa?"

Aku mengeratkan selimut yang menutupi tubuhku dan menjaga jarak darinya. Beruntungnya selimut ini lebih dari cukup untuk menutupi diriku.

"Kau memberikan separuh jiwamu padaku. Aku tahu konsekuensinya untukmu. Karena itu kau harus mengambilnya lagi."

Dia tidak menggubrisku dan malah tersenyum. Mataku melebar saat kedua tangannya menarikku dalam pelukannya.

"Kau hanya punya waktu lima menit. Bicaralah hal lain!"

"Tapi-"

"Apa kau menerima lamaranku?"

"A-apa? Tunggu dulu! Aku belum bisa memutuskan itu."

"Waktumu sedikit untuk menjawabku."

"Karena itu aku tidak bisa menjawabnya sekarang. Tolong dengarkan aku! Separuh jiwa yang-"

"PANGERAAN, KAU DIMANA?"

Aaaa tidaaak. Mereka datang.

"Bagaimana ini?" tanyaku panik.

"Tidak papa."

Regis semakin memelukku erat. Menyembunyikan wajahku di depan dadanya dan membenarkan selimut untuk menutup tubuhku dengan baik.

"Pangeran, a-apa kau baik-baik saja?"

Mereka sampai. Aku tidak tahu ada berapa orang dan entah apa yang mereka pikirkan ketika melihat Pangeran sedang memangku seorang wanita di hutan yang hanya berbalut selimut seperti ini.

"Aku baik-baik saja. Kalian kembalilah!"

"Kakimu terluka."

Aku mendengar suara yang berbeda.

"Itu hanya luka ringan. Jangan membuatku mengulanginya lagi! Pergilah!"

"Ta-tapi..."

Ada suara lain yang terdengar ragu. Lalu suara pertama yang tadi kudengar menyela kembali. Kurasa dia lebih berani.

"Pangeran, kami mengkhawatirkanmu. Siapa wanita itu? Aku khawatir kau sudah terkena sihir dan membahayakan dirimu sendiri. Kami harus memastikan-"

"Wanita ini kekasihku. Sekarang pergilah!"

Aku tahu itu hanya pura-pura. Tapi mendengarnya mengatakan aku kekasihnya membuat jantungku berdegup sangat cepat.

"Pangeran-"

"AKU TIDAK AKAN TERKENA SIHIR!"

Wush

Regis kembali menyalakan api dengan tangannya. Lagi-lagi, demi diriku dia mengorbankan sesuatu. Rahasia yang selama ini dia simpan, sekarang terbongkar. Sekarang semuanya tahu kalau dia juga seorang penyihir.

The Book Of Fantasy : Snow & Prince [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang