Setelah semalam ia dipusingkan oleh pesan dari nomor yang tak dikenal, (Namakamu) memutuskan untuk menjauhi Iqbaal entah sampai kapan.
Sekarang (Namakamu) sedang berjalan santai di koridor sekolahnya untuk menuju ruang kelasnya.
"Pagii Keei!" Sapa seseorang yang langsung mensejajarkan langkahnya pada (Namakamu.
(Namakamu) menoleh ke kanan dan ternyata itu adalah Iqbaal. Ia menatap malas Iqbaal dan langsung berlari kecil supaya tidak bersebelahan lalu, menghilang memasuki kelasnya.
Iqbaal yang melihatnya merasa heran, tidak biasanya (Namakamu) memdiamkannya.
Di kelas, (Namakamu) menelungkupkan kepalanya di atas tumpukan lengannya. Ia memikirkan rasa bersalahnya tidak menanggapi Iqbaal pagi tadi.
"KEISHAAA." Teriak seseorang tidak lain tidak bukan yaitu Salsha.
"Hoi kok tumben lemes ajaa." Ucap Salsha sembari duduk di samping sahabatnya.
(Namakamu) memang jarang bahkan hampir tidak pernah merasa lemas di sekolah. Pagi-pagi biasanya ia membaca buku atau memainkan ponselnya.
"Kei lo masih sakit ya? Kenapa masuk siih? Kan udah dibilangin kalo masih sakit ga—"
"Sal udah ah jangan berisik, gue udah sehat kok." Ucapan Salsha dipotong oleh (Namakamu) yang segera mendongakkan kepalanya dan menjawab dengan senyum manisnya. Ia malas jika Salsha terus berbicara layaknya kereta.
•••
Jam pertama dan kedua yaitu mata pelajaran PPKn dan Seni Budaya sudah dilewati oleh kelas XI MIPA 1. Sekarang waktunya jam istirahat.
"Kei kantin yuk, gue ga bawa bekal nih." Ajak Salsha kepada (Namakamu).
(Namakamu) merasa malas karena kantin sangat ramai dan juga takut bertemu dengan Iqbaal.
"Duh lo makan bekal gue aja deh Sal, gue kenyang tadi sarapan lumayan banyak." Alibi (Namakamu) agar Salsha tidak ingin ke kantin.
"Gak mau, gue tau lo bohong udah ah ayuk ke kantin bawa bekal lo." Ucap Salsha sembari menarik lengan (Namakamu) agar bangun dari duduknya.
Salsha hapal dengan sahabatnya, ia tidak akan sarapan lebih dari satu roti atau satu piring nasi goreng dan satu gelas susu.
(Namakamu) pasrah dengan kelakuan Salsha, ia sedang malas berdebat dengan siapa pun.
Mereka sudah sampai di kantin, (Namakamu) hanya duduk menunggu Salsha memesan nasi goreng keju dan dua buah air mineral.
"YUHUU! Salsha is comiing!" Teriak Salsha yang datang menghampiri (Namakamu) sembari membawa nampan makanan dan minumannya.
"Sstt Sal jangan berisik, ini banyak orang tau." (Namakamu) merasa malu dengan teriakan Salsha pasalnya karena teriakan Salsha itu lah hampir seluruh warga kantin melihat pada diri mereka berdua.
"Hehe peace Kei."
(Namakamu) dan Salsha segera memakan makanan yang mereka punya dengan mantap. Sesekali mereka berbincang hal-hal random.
"Lo gimana Sal sama ka Aldi?"
"Em baik-baik aja. Kemarin gue abis nonton doong." Pamer Salsha kepada (Namakamu.
(Namakamu) hanya memutar bola matanya malas.
"Ohh."
"Makanya cepetan punya pacar jangan jadi jones terus."
"Yaudah sih." Ucap (Namakamu) kesal.
"Eh kan gue denger lo lagi deket sama ka Iqbaal, gimana lancar ngga?"
![](https://img.wattpad.com/cover/274124383-288-k48538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love x IDR
FanfictionEntah sejak kapan rasa itu timbul dengan sendirinya dan terus bertambah.. • Fanfiction IDR with (Namakamu), hanya halu semata. Happy reading<3