Part 11

203 20 0
                                    

Iqbaal, Salsha, dan Aldi bertatapan. Itu bukan suara (Namakamu), maksud dari tatapan mereka.

"Lo siapa? Mana Keisha?" Jawab Iqbaal.

Seseorang yang berada di sebrang sana tertawa yang membuat Iqbaal, Salsha, dan Aldi bergidik ngeri.

"Cepetan lo kesini atau ga Keisha kesayangan lo ini mati di tangan gue." Ucap orang tersebut lalu tertawa.

Iqbaal yang mendengar itu emosi.

"Jangan berani-beraninya lo sentuh Keisha! Gue lagi on the way kesana, cepetan share location ke gue!" Jawab Iqbaal marah.

"Dengan syarat, lo ga boleh bawa temen lo atau siapapun itu."

"Bacot! Cepetan share location!"

"Oke, udah gue share. Bye Iqbaal."

"IBAAAY TOLOOONG."

Pip

Telpon dimatikan, suara terakhir yang terdengar suara (Namakamu). Salsha menangis sesegukan, ia menyesal menyuru (Namakamu) menunggunya terlalu lama.

"Udah Sal, kamu ga salah kok." Ucap Aldi menenangkan.

Aldi melihat location yang dikirimkan dari nomor (Namakamu).

"I hope you are fine Kei." Ucap Iqbaal dalam hatinya.

"Rumah kosong belakang sekolah kita Baal." Ucap Aldi.

"Oke, nanti lo berdua di mobil aja. Biar gue yang urus."

"Lo serius gapapa ka?"

"Gapapa Sal. Di lo jagain Salsha ya?"

"Serius gapapa Baal lo sendiri?" Tanya Aldi ragu.

"Gapapa."

•••

Setelah 5 menit, mobil Iqbaal sampai di tempat tujuan. Iqbaal turun dari mobilnya dengan emosi yang mengebu.

Saat ia ingin masuk, sudah ada 2 penjaga di depan pintu rumah kosong itu.

"Iqbaal ya?" Ucap para penjaga tersebut.

Iqbaal langsung menghajar kedua penjaga tersebut.

Bugh

Bugh

Bugh

"Aws." Iqbaal melenguh sedikit saat bibirnya tertonjok oleh salah satu penjaga dan membuat ia tersungkur.

"JANGAN APA-APAIN AKU, hiks.. Ibay tolong aku."

Iqbaal mendengar tangisan (Namakamu), ia langsung berdiri dan kembali menghajar kedua penjaga tersebut hingga tersungkur.

Brak!

Suara dobrakan pintu membuat (Namakamu) terkejut.

"Ibay tolong aku." Ucap (Namakamu) dengan mata yang sudah berlinang air mata.

Iqbaal yang melihatnya terasa hatinya teriris. Ia segera berlari untuk mendekati gadis itu. Saat ia sudah ingin mencapai gadis itu, ada suara yang membuat langkahnya terhenti.

"Bagus Iqbaal, kamu bener-bener disini." Ucap orang itu sembari berjalan menuju Iqbaal.

Ruangan sangat gelap, Iqbaal berusaha untuk
melihat siapa dalang dari semua ini.

"Zidny?"

Iqbaal terheran-heran mengapa bisa mantannya berani melakukan ini semua.

"Zid, kamu gila ya!?" Ucap Iqbaal emosi.

Endless Love x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang