Setelah lagu tersebut selesai diputar, tangis (Namakamu) semakin deras.
"Iqbaal jahat." (Namakamu) bergumam kecil.
"Kei."
"Keisha."
"Bangun Kei."
"Kei, kok kamu nangis? Aku jahat kenapa Kei."
"Kei bangun Kei ayo bangun."
(Namakamu) terkejut mendengar ada seseorang yang memanggil namanya. Ia menoleh ke samping kanannya, terdapat Iqbaal yang duduk di pinggir ranjangnya.
"Eh Ibay, kok kamu disini?" Tanya (Namakamu) gugup.
(Namakamu) malu kepada Iqbaal, ia sadar kalau ia bergumam "Iqbaal jahat". Namun, ia bersyukur ternyata tadi hanya mimpi buruk.
"Iyaa Kei aku emang ada disini daritadi."
(Namakamu) mengangguk.
"Kamu kenapa nangis?" Tanya Iqbaal mengusap lembut sisa air mata yang ada di wajah (Namakamu).
"Em tadi aku mimpi buruk aja kok Bay."
"Ada aku ya?"
"Hah? E-em ga ada kok." Jawab (Namakamu) kembali gugup.
"Ah ga usah boong gitu Kei, tadi aku denger kamu bilang aku jahat kok." Ucap Iqbaal terkekeh.
(Namakamu) hanya diam, ia sangat tidak enak pada Iqbaal.
"Santai aja Keishaa, ga usah tegang gitu mukanya. Lagi pula cuma mimpi kok tenang ajaa." Ucap Iqbaal dan dibalas anggukkan oleh (Namakamu).
"Makan dulu ya? Ini aku bawain bubur buatan bunda sama obat penurun panas."
"Suapin."
Iqbaal terkekeh pelan, ia tau bahwa (Namakamu) akan manja ketika sedang sakit dan membuat Iqbaal semakin gemas.
"Iyaa sini Keishayang aa dulu."
"Aaaa em enak kaan"
Iqbaal seperti seorang ibu yang sedang menyuapi anak nya makan.
Setelah 15 menit, bubur yang telah Iqbaal bawakan habis tak tersisa kecuali mangkuknya. (Namakamu) juga sudah meminum obat pereda panasnya.
"Pinter calon pacar Ibay." Ucap Iqbaal sembari menepuk-nepuk pelan kepala (Namakamu).
Pipi (Namakamu) memerah, "Makasih yaa Ibay, maaf Keisha ngerepotin." Ucap (Namakamu) lembut.
Iqbaal mengangkat dagu gadis di depannya supaya ia bisa melihat wajah cantiknya.
"Ngaa Keisha, Ibay sama sekali ngga ngerasa di repotkan kok. Jangan ngerasa kaya gitu lagi yaa, Ibay turun dulu taro mangkok." Ucap Iqbaal mengusap lembut (Namakamu) lalu keluar kamar menuju dapur.
(Namakamu) tersenyum lebar, ia sangat bahagia karena kejadian yang menyakitkan itu hanya lah mimpi dan Iqbaal sangat baik padanya.
Tak sadar, (Namakamu) kembali tertidur lelap. Iqbaal yang melihatnya hanya menggelengkan kepalanya, ia sangat gemas dengan gadis di hadapannya.
Iqbaal mencium kening (Namakamu).
"Ibay pulang dulu ya cantik."
•••
Hari ini (Namakamu) tidak berniat untuk sekolah. Ia masih sedikit shock akan kejadian yang menimpanya kemarin.
"Bunda, Keisha ga sekolah dulu ya?" Izin (Namakamu) pada bundanya.
"Kamu masih masuk angin nak?" Ucap bunda Anita mengusap lembut punggung anak perempuan satu-satunya.
(Namakamu) mengangguk, "Iyaa bunda."
"Yaudah kalau gitu gapapa libur dulu, sarapan dulu yaa bunda bikin sandwich sama susu."
Bunda Anita menyodorkan sarapan kepada (Namakamu) yang berada di sampingnya.
Perlahan (Namakamu) memakan sarapan tersebut sembari berbincang dengan Anita.
"Bunda, ayah sama abang mana?"
"AARAV GANTENG HEREEE." Suara teriakan laki-laki terdengar setelah (Namakamu) bertanya.
Abang satu-satunya (Namakamu) sedang menuruni tangga dengan semangat sembari menebarkan senyumnya.
"Oohh aku kira abang udah berangkat."
"Dek kok lo belom siap-siap sih? Nanti abang telat looh." Ucap Aarav yang sedang menarik kursi di depan (Namakamu) untuk duduk.
"Aku ga sekolah dulu hari ini."
"Kenapa? Sakit ya kamu Kei? Sakit apa Kei? Mau abang beliin obat apa?"
(Namakamu) terkekeh kecil, abangnya ini sangat perhatian pada dirinya.
"Ngga abang, aku masuk angin aja. Udah enakan kok." Jawab (Namakamu) tersenyum.
"Oohh gitu, alhamdulillah."
"Sarapan dulu Rav." Ucap bunda Anita memberikan sarapan untuk anak laki-lakinya.
"Iyaa bunda, terima kasih."
Mereka berbincang tertawa bahagia.
•••
(Namakamu) sedang berada di kamarnya, menatap ponselnya dengan bosan. Ia ingin menonton film namun, ia juga sedang tidak mood nonton. Apa yang harus ia lakukan? Pikirnya.
Drt
Drt
Drt
Drt(Namakamu) melihat notifikasi yang masuk ke dalam ponselnya. Ia segera membuka aplikasi LINE nya.
— Salsha🤡 (2)
Lo ga sekolah ya Keii?— Iqbaal (2)
Kamu udah baikan belum Kei?(Namakamu) membuka pesan dari ayang beb terlebih dahulu hehe.
— Iqbaal
Keishayaang 07.00
Kamu udah baikan belum Kei? 07.00(Namakamu) mengetikkan beberapa kata.
— (Namakamu)
Udah ibaay aku feeling better noww, timaacii kemariin☺️ 07.02— Iqbaal
Alhamdulillah, anything for u Keishaa 07.02
Kamu istirahat yaa di rumah, aku masuk dulu. Byee 07.02— (Namakamu)
Hehe okeeyy ibaay, byee semangaat >< 07.03Iqbaal mengulas senyum di bibirnya.
— Iqbaal
Thank you Keishayang❤️ 07.03(Namakamu) hanya terkekeh melihat pesan terakhir dari Iqbaal. Ia benar-benar menyukai pria itu.
Selanjutnya (Namakamu) membuka pesan dari Salsha.
— Salsha🤡
Keishaa 07.01
Lo ga sekolah ya Keii? 07.01— (Namakamu)
Iyaaa Salsha gue di rumah dulu yaa 07.04
Selamat belajarnya teman 07.04— Salsha🤡
Huh, gue jadi jones hari ini😤 07.04
Get well soon Kei 07.04— (Namakamu)
Maaci cinta ku 07.05(Namakamu) keluar dari room chat Salsha,
membuka aplikasi Instagram. Ia melihat bahwa hari ini tanggal 3 Januari yang artinya hari ini adalah hari ulang tahunnya.(Namakamu) merasa sedih, belum ada satu pun yang mengucapkan ulangtahun padanya.
To be continued...
HAII CUMA MIMPI YA hehe tenang aja gais, see you next part mwa
![](https://img.wattpad.com/cover/274124383-288-k48538.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Endless Love x IDR
FanfictionEntah sejak kapan rasa itu timbul dengan sendirinya dan terus bertambah.. • Fanfiction IDR with (Namakamu), hanya halu semata. Happy reading<3