Part 12

191 16 0
                                    

(Namakamu) sedang berjalan di koridor sekolahnya menuju kelas dimana ia biasa belajar, XI MIPA 1.

"IBAAAAYY." Suara lengkingan keras terdengar di telinga (Namakamu) yang membuat ia menoleh ke sumber suara.

Disana terdapat Zidny dan Iqbaal.

"Mereka ngapain?" Tanya (Namakamu) dalam
hati.

"Kenapa Zee?" Jawab Iqbaal lembut.

(Namakamu) membulatkan matanya, bagaimana bisa Iqbaal menjawab Zidny seperti itu?

"Ibay aku mau es krim." Zidny memasang wajah merungutnya.

"Yaudah nanti pulang sekolah kita ke Kedai Ice Cream yaa." Jawab Iqbaal mengelus lembut rambut Zidny.

"Sekarang kita ke kelas okey."

Mata (Namakamu) memerah, berkaca-kaca, saat ini rasanya ia ingin meloncat saja dari rooftop
sekolahnya. Lalu, (Namakamu) pun segera meninggalkan tempatnya menuju kelas.

Di kelas, (Namakamu) hanya menenggelamkan
kepalanya di atas tumpukkan lengannya. Ia menangis tertahan dibalik tangannya itu.

"Iqbaal jahat! Iqbaal jahat!" Hanya itu kata-kata yang dapat ia utarakan di dalam hatinya.

"Keii." Panggil seseorang yang membuat (Namakamu) mendongakkan kepalanya.

"Karel?"

"Loh kok kamu nangis Kei? Ada apa? Cerita sama aku yaa?"

(Namakamu) mengelap air matanya, ia tersenyum pada Karel.

"Aku gapapa kok Relrel, tadi abis nonton DraKor di rumah sedih banget kebawa sampe sini hehe."
Jawab (Namakamu) menyengir.

Karel yang melihatnya hanya terkekeh kecil.

"Yaudah, aku ke kelas ya Kei. Udahan nangisnya, byee." Ucap Karel mengelus lembut rambut (Namakamu) lalu sembari berjalan keluar.

"Byee Relrel."

(Namakamu) kembali menelungkupkan kepalanya.

•••

(Namakamu) sedang berada di kantin bersama Salsha. Ia sedang melamun memikirkan apa yang ia lihat tadi pagi.

Terlihat dua sosok manusia yang saling tertawa berjalan menuju kantin, (Namakamu) yang melihatnya semakin terpuruk.

Iya, mereka Iqbaal dan Zidny.

(Namakamu) tidak tahan lagi dengan air matanya yang berlomba-lomba untuk keluar. Ia segera berlari menjauh dari kantin.

Sekarang (Namakamu) sedang berada di rooftop sekolahnya, melepaskan semua beban pikiran yang ada pada dirinya. Terlebih lagi masalah pada Iqbaal.

(Namakamu) sangat mencintai Iqbaal, entah sejak kapan, yang pasti ia benar-benar mencintai Iqbaal dan rasa cinta itu terus bertambah.

(Namakamu) menghela napasnya, "GUE AKAN RELAIN LO JIKA LO BAHAGIA." Teriak (Namakamu).

•••

(Namakamu) berjalan gontai menuju gerbang sekolahnya, ia ingin cepat-cepat pulang. Namun, tenaganya tidak cukup banyak untuk berjalan cepat.

"Silahkan masuk Zee."

(Namakamu) menoleh ke kanan memperlihatkan Iqbaal yang sedang membukakan pintu mobilnya untuk Zidny dan Zidny yang tersenyum malu melihat perlakuan Iqbaal.

(Namakamu) segera menolehkan kepalanya kembali ke depan, ia tidak mau air matanya mengalir di depan umum. Segera ia memasuki mobilnya dan meminta pak Mamat untuk segera berjalan.

•••

Sekarang (Namakamu) sedang berada di kamarnya, ia sedang memainkan Instagram miliknya, muncul satu postingan baru milik Iqbaal.

iqbaal.e

iqbaal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

iqbaal.e
with my Zee🥛

(Namakamu) kembali mengeluarkan air matanya,
radio yang berada di kamarnya memutarkan lagu That Should be Me - Justin Bieber.

Lagu yang sangat mendeskripsikan perasaan dan hati (Namakamu) saat ini.

That should be me, holding your hand
That should be me, making you laugh
That should be me, this is so sad
That should be me
That should be me

Lirik yang terdengar di telinga (Namakamu) membuatnya terus meneteskan air mata. Mengingat seluruh kejadian yang ia lihat di sekolah. Ia tidak menyangka jika orang yang dicintainya berbuat seperti itu padanya.

Namun apa boleh buat, ia bukan lah siapa-siapa. Ia hanya seseorang yang datang beberapa hari lalu. Bukan sahabat atau pun pacar. (Namakamu) sadar diri akan itu.

To be continued...

hmmm gimana nih iqbaal sama zidny gais😌 stay tune for the next part lov u

Endless Love x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang