Part 9

196 22 0
                                    

Hari sudah berganti Senin, dua hari kemarin hanya dihabiskan untuk nonton DraKor oleh (Namakamu). Ia marathon Weightlifting Fairy Kim Bok-Joo.

(Namakamu) sudah rapih bersiap berangkat sekolah. Sebelum berangkat ia membuka ponselnya yang bergetar memunculkan pesan dari nomor yang tak dikenal.

✉️ 08123456789
HEH 06.02
LO UDAH GUE BILANG YA JANGAN DEKETIN IQBAAL LAGI 06.02
KALO LO MASIH DEKETIN IQBAAL LO LIAT AKIBATNYA!!! 06.02

(Namakamu) bergidik ngeri, namun ia tidak mau memperdulikannya. Ia yakin bahwa Iqbaal akan terus menjaganya dari nomor yang tak di kenal itu.

"KEISHAA, sini nak ada Iqbaal nih." Teriak bunda Anita membuyarkan lamunan (Namakamu).

"Iyaaa bunda Keisha turun." (Namakamu) segera mengambil ranselnya dan bergegas turun ke lantai satu rumahnya.

"Pagi Kei." Sapa Iqbaal tersenyum manis.

(Namakamu) salah tingkah melihat senyuman manis dari Iqbaal, "Pagi juga Ibay hehe."

"Cie salting yaa, ih udah manggil Ibay aja niih." Goda Iqbaal kepada (Namakamu).

"Ih Ibay jangan gitu ah."

Bunda Anita hanya menggelengkan kepalanya melihat dua remaja di hadapannya.

"Kei, Baal, sarapan dulu yuk. Bunda udah masak."
Ajak bunda Anita yang lalu pergi menuju dapur.

"Eh Iqbaal udah sarapan bunda, Keisha aja yang sarapan. Gih sana Kei kamu sarapan dulu, aku tunggu disini aja ya."

"Kamu serius udah sarapan Bay?" Tanya (Namakamu) meyakinkan Iqbaal.

"Udah Keishayaang."

Pipi (Namakamu) memanas, ia segera lari ke dapur agar Iqbaal tak bisa melihat pipinya. Iqbaal yang tau akan itu hanya terkekeh.

•••

Saat ini, (Namakamu) dan Iqbaal sudah berada dalam perjalanan menuju sekolah. Mereka asik berbincang, bercanda, dan tertawa.

"HAHAHAHAHA." (Namakamu) tertawa dengan keras.

"Aduh Baay kok kamu cengeng banget sih HAHAHA, aduh aku capek ketawa terus."

Iqbaal memasang wajah cemberut karena (Namakamu) tak berhenti menertawainya.

Sebelumnya, ia bercerita bahwa semasa kecil ia pernah terjatuh dari sepeda dan ia menangis selama 6 jam. Selepas itu, tawa (Namakamu) meledak tak berhenti.

"Aduh Baay, aku capek." Ucap (Namakamu) yang masih sedikit tertawa.

"Udah dong Kei ih sebel." Ucap Iqbaal.

Akhirnya (Namakamu) memberhentikan tawanya karena mobil Iqbaal sudah memasuki gerbang sekolahnya.

"Makasih yaa Ibay atas tumpangan dan hiburannya hehe." Ucap (Namakamu) yang diakhiri cengirannya.

Iqbaal mengacak-ngacak rambut (Namakamu) dengan gemas.

"Iyaaa, apasih yang ngga buat Keishayang satu ini." Ucap Iqbaal yang membuat pipi (Namakamu) memunculkan semburat merah.

Iqbaal tertawa kecil, "Udah yuk turun." Ajak Iqbaal sembari keluar dari mobilnya yang diikutin oleh (Namakamu).

Iqbaal dan (Namakamu) berjalan berdua di koridor bagai sepasang kekasih, banyak sepasang mata yang melihat iri baik kaum adam ataupun hawa.

"Ibay, Keisha masuk duluan yaa. Byee." Ucap (Namakamu) yang sudah sampai di kelasnya.

"Iyaaa, belajar yang pinter yaa cantik." Jawab Iqbaal lalu melanjutkan langkahnya menuju kelasnya.

"HEEEY KEISHAAA!!" Teriak seseorang saat (Namakamu) memasuki kelasnya, siapa lagi kalau bukan Salsha.

"Aduh berisik Sal jangan teriak-teriak ah." Jawab (Namakamu) kesal sembari duduk di sebelah Salsha.

"Lo berangkat bareng ka Iqbaal!? OMG dunia bergoncang."

"Apasih lebay, ga tau tuh tadi pagi-pagi si Ibay ada di rumah." Jawab (Namakamu) mengedikkan bahunya.

"Ibay? Aduh udah ada panggilan sayang aja nih." Goda Salsha kepada (Namakamu).

(Namakamu) memutar bola matanya malas.

"Ngga Sal itu tuh kayanya emang panggilan orang terdekatnya Iqbaal deh." Ucap (Namakamu) yang hanya dibalas anggukkan oleh Salsha.

"Kei, jalan yuk nanti sore ke mall gimana?"

(Namakamu) berpikir sejenak.

"Boleh yuk, nanti gue izin sama bunda dulu."

"Oke siap!"

•••

Jam istirahat telah tiba, seperti biasa kelas XI MIPA 1 kosong hanya menyisahkan (Namakamu) yang sedang menunggu Salsha membeli makanan di kantin.

"Hadu laper nih, Salsha lama banget deh." Ucap (Namakamu) sembari memainkan ponselnya.

Drt
Drt

Ponsel (Namakamu) bergetar memperlihatkan notifikasi SMS dari nomor yang tak dikenal. Namun, sekarang ia sudah mengenal nomor itu karena sudah beberapa kali mengirimkan pesan kepada (Namakamu). Ia segera membukanya.

✉️ 08123456789
Bagus ya lo berani berangkat bareng Iqbaal 10.05
Jangan harap hidup lo tenang bitch 10.05

(Namakamu) hanya menghela napasnya, rasanya ia ingin block nomor ini namun ia terus ingin tau jika nomor ini mengirimkan ia pesan.

"Hoi bengong aja!" Kaget Salsha kepada (Namakamu) yang membawa semangkuk bakso lalu duduk di samping (Namakamu).

Salsha menggeser kepalanya untuk melihat siapa yang di chat oleh (Namakamu), mata Salsha membulat lalu merebut ponsel (Namakamu) dari tangannya.

"HEH GILA INI SIAPA SIH!?" Tanya Salsha kesal.

"Sstt udah Sal biarin aja."

"Ga bisa gitu Kei, kita harus cari tau ini siapa!"

"Udah ah gue males nyari gitu-gituan, kaya ga ada kerjaan aja."

"Lo udah cerita sama ka Iqbaal."

(Namakamu) mengangguk, "Udah kok Sal, kata dia tenang aja ga usah dipeduliin." Jawab (Namakamu) tersenyum manis.

"Yaudah, lo cerita aja ya Kei kalo ada apa-apa."

(Namakamu) mengangguk. Mereka pun menyantap makanan yang sudah berada didepannya.

•••

Saat ini, (Namakamu) berada di gerbang sekolahnya untuk menunggu Salsha yang sedang ada urusan di ruang guru. Mereka berencana untuk berjalan bersama ke mall.

Sekolah sudah sepi karena siswa/i SMA Nusa Bangsa sudah pulang ke rumah masing-masing dari 1 jam lalu.

(Namakamu) menghela napas pelan, ia mengambil ponselnya untuk menelpon Salsha ingin menanyakan berapa lama lagi Salsha berada di dalam sana.

"Ih Salsha kemana sih?" Ucapnya sebal karena telponnya tidak di angkat oleh Salsha.

Saat (Namakamu) ingin mencoba menelpon Salsha sekali lagi, ada tangan seseorang yang membekap mulutnya dengan sapu tangan dan membawanya menuju mobil yang tak ia kenali.

(Namakamu) berusaha memberontak namun, akhirnya ia pingsan karena bekapan mulut dari orang tersebut.

To be continued...

holaaa makasi ya kawan yang udaah vote cerita aku, tunggu part slanjutnya lafiu<3

Endless Love x IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang