Tiba-tiba

1.4K 235 23
                                    

Happy reading guys...
don't forget vote and comment 😉









🥀__🥀

Pagi itu, Jeno dibuat terkejut karna Chandra datang ke kebunnya secara tiba-tiba. ia sempat bertanya kepada sekretarisnya apakah mereka punya jadwal pengiriman bahan mentah atau tidak, tapi sekretasinya menjawab sudah dikirim kemarin.

"Kok kaget gitu sih" Chandra dengan santai menarik lengan Jeno untuk duduk di salah satu saung tempat istirahat para pekerja.

"Belum sarapan kan?? biasa sarapannya beli kan?? nih aku masakin" Chandra masih dengan wajah manisnya mengeluarkan satu persatu wadah makanan yang ia bawa. sebenarnya terlalu berat untuk sekedar sarapan.

"Kamu tau, kalo kamu gak perlu repot-repot Chandra" Chandra mengangguk.

"Aku gak repot kok. udah ya aku mau langsung ke kantor" Chandra berdiri, kemudian menghampiri Jeno dan mengecup pipi lelaki itu. Mendapat perlakuan seperti itu membuat Jeno mematung, terlalu kaget dengan Chandra yang tiba-tiba.

"Jen??"

"Ah, iya. mau dianter??" Chandra menggeleng

"Aku bawa mobil kok. gimana nanti malem mau ikut aku gak ngasi makan kucing-kucing liar yg gak punya tuan??" Jeno tidak menjawab, tapi ia mengangguk. Chandra tersenyum lalu berpamitan, lagi-lagi Jeno menatap punggung Chandra.

Gadis itu terlalu suka tergesa.


🥀__🥀



Sesuai perjanjian, keduanya kini tengah duduk diantara kucing-kucing yang menikmati makanan mereka.

"Sekarang healingnya lewat kucing ya??" Jeno terkekeh melihat Chandra yang sangat antusias.

"Tau gak, ada yang bilang kalau kucing itu peka sama perasaan manusia. dia emang gak ngerti manusia bilang apa, tapi dia bisa tau suasana hati manusia tersebut" Jeno masih setia menatap Chandra, gadis itu tidak mengalihkan pandangan nya walau satu detik.

"Kamu pernah ngobrol sendiri atau sama benda mati??" Tanya Chandra.

"Gak pernah lah!! aneh banget"

"Ih rugi banget hidupnya!!! ngomong sendiri tuh enak tau jenooo" Chandra mengalihkan pandangannya ke Jeno.

"Kita bisa ngeluarin apa pun yang mau kita bicarain, tanpa harus mikir bakal di judge, atau mikir orang bosan apa engga denger cerita kita"

"Ya tapi gak ngobrol sendiri juga Chandraaa" Chandra terkekeh.

"Kasian banget deh hidup orang-orang yang gak pernah ngomong sendiri"

"Itu yang harus dikasihanin orang-orang apa kamu??"

"IHH JENO!!!" Jeno terbahak, Wajah Chandra jika sedang kesal sangat lucu.

"Udah lama nih disini, street food ayokk"

"Jajanin yaa???"

"Tuan putri Chandra mau pangeran Jeno sewain semua stan juga bisa" Jeno sudah berancang-ancang kabur karna—

"JENOO!!! GELI BANGET PAKE PUTRI PANGERAN" Chandra dan cubitannya itu sangat sakit.

"Chan, Chand YAAMPUNNNN IYAA MAAP" setelah melepaskan cubitannya, gadis itu tertawa dengan kencang. Jeno menangis melalui sudut matanya, dan itu lucu bagi Chandra. ototnya gede tapi dicubit dikit langsung nangis. Karna melihat Chandra yang tertawa bahagia Jeno jadi kesal, dengan cepat ia mengapit kepala Chandra diketiaknya lalu berlari kencang.

"JENO EMANG AAARG AWAS AJA LO!!" Chandra mengejar Jeno yang sudah duluan menghindarinya. saat Jeno tertangkap keduanya malah tertawa.

tanpa mereka sadari, ada lelaki lain yang memperhatikan keduanya.

"Kayak nya kamu cukup bahagia"

🥀__🥀




keep enjoying guys

aku tadi vaksin daan tangan ku ngilu parah huhu T_T


Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang