Keep enjoying guys
Don't forget vote and comment 😉🥀__🥀
Bukannya Jeno tidak peka, tapi ia hanya menunggu kapan Chandra akan bercerita kepadanya. Belakangan ini, Chandra terlihat sangat murung, nafsu makannya berkurang, dan sedikit susah tidur. Ia akan menarik rambutnya jika terdapat pekerjaan yang menurutnya susah atau ia kewalahan mengerjakannya.
Jeno tidak tau apa yang terjadi, ia tidak tahu kehidupan kantor Chandra bagaimana. Wanita itu selalu berusaha terlihat biasa saja saat berduaan dengannya. Hati Jeno tidak pernah sesakit ini sebelumnya, ia mendengar isakan pelan dari kamar mandi. Siapa lagi jika bukan tangisan Chandra?? Entah apa yang terjadi pada wanita itu. Ia sangat takut untuk bertanya. Tapi akhirnya ia bercerita kepada bunda tentang kondisi Chandra.
"Mungkin dia setres sama pekerjaannya Jen, coba deh kamu ajak jalan-jalan atau liburan sebentar. Siapa tau bisa bikin setresnya hilang dan dia bisa cerita sama kamu" begitu yang dikatakan bunda saat itu. Hingga Jeno akhirnya memutuskan untuk mengajak Chandra romantic dinner di salah satu restoran bintang 5 dikotanya.
Pada awalnya, semuanya berjalan sangat lancar. Berangkat bersama, makan, dan tidak lupa Jeno memberikan Chandra hadiah, hingga akhirnya, ketika mereka hendak pulang, salah satu client Jeno datang bersama keluarga kecilnya. Karna itu adalah salah satu rekan kerja yang lumayan penting, mau tidak mau Jeno meladeni mereka mengobrol sebentar. Di pertengahan obrolan, Chandra pamit ke toilet, tapi setelah 20 menit, wanita itu tidak muncul juga.
"Maaf ya, tapi aku takut ada apa-apa sama istri aku" Jeno segera berpamitan dan berlari menuju toilet, ia sampai meminta tolong kepada salah satu orang yang hendak masuk untuk mengecek apakah disana ada istrinya atau tidak, namun orang tersebut mengatakan bahwa toiletnya kosong. Jelas Jeno panik. Kemana perginya sang istri?
Dengan keadaan kalut Jeno berlari ruang keamanan, meminta tolong untuk melihat apakah istrinya terekam cctv. Dari yang cctv tangkap, Chandra sudah berjalan menutu basement. Tidak mau membuang waktu, Jeno langsung berlari menuju mobilnya, siapa tau Chandra menunggunya disana.
Jeno kira ia akan menemukan Chandra yang bersidekap dada dan siap mengomelinya, namun yang ada dihadapannya sekarang adalah Chandra yang sedang terduduk dilantai basement dan kedua tangan yang menutupi wajah. Wanita itu menangis. Jeno segera memeluknya, berniat menenangkan.
"Kamu kenapa sih sayang, ini udah kesekian kalinya aku nemuin kamu nangis kayak gini dan aku gatau alasannya apa" Jeno hampir menangis. Tangis Chandra semakin kencang. Karena tidak ingin mereka menjadi bahan tontonan, Jeno menggendong Chandra untuk masuk kedalam mobil. Setelahnya ia tetap membiarkan wanita itu menangis hingga tenang, baru kemudian ia akan bertanya.
"Maaf" kata Chandra lirih,
"Maaf kenapa?" Jeno menatap wanita itu lembut.
"Maaf karna gak sopan sama client kamu. Aku main kabur aja" Jeno tersenyum dan memberikan beberapa lembar tissue ke Chandra.
"Kamu mau cerita kanapa kamu nangis?" mendengar pertanyaan Jeno, Chandra menghembuskan nafasnya pelan. Sepertinya sesak itu datang lagi.
"Aku gak tau alasan pastinya. Tapi tiap liat orang yang punya bayi aku selalu ngerasa tertekan. Alu sedih, jadi pengen nangis, kayak, kenapa aku gabisa punya bayi?" Chandra bercerita lirih. Suaranya serak.
"Sayang. Kita udah usaha. Kita udah konsultasi ke dokter, kita udah nyoba program bayi tabung, kita udah ngelakuin yang terbaik sebisa mungkin. Kita gabisa nyalahin siapa-siapa. Kalau pun akhirnya aku harus hidup berdua sama kamu sampai kita tua nanti, aku gak masalah. Aku gak apa-apa. Kamu jangan ngerasa rendah. Jadi, ayok kita habisin waktu berdua selamanya. Gak apa kalo gak ada anak, kita masih tetap bisa bahagia"
Apa yang bisa Chandra lakukan selain menangis??
Dulu Chandra mengikhlaskan emasnya yang hilang. Kenapa tuhan sebaik ini sehingga menggantikannya dengan berlian????
🥀__🥀
Love you all guys ♡♡