What Happened

1.4K 220 11
                                    

Keep enjoying guys
Don't forget vote and comment 😉


🥀__🥀



Jeno terbangun karna suara berisik dari kamar mandi. Dengan segera ia berlari menyusul Chandra yang tengah mengelurkan isi perutnya.

"Kenapa?" Tanya Jeno, karna sepertinya wanita itu tidak mengeluarkan apa pun.

"Gak tau, mual banget. Pengen muntah tapi gaada yang keluar" Chandra mengusap air diujung matanya.

"Pusing gak?" Jeno menuntun Chandra untuk duduk di tepian kasur. Chandra mengangguk.

"Yaudah, tunggu disini dulu ya. Aku ambilin air anget" Chandra mengangguk. Jeno beranjak ke dapur, ia sedikit kalut. Karna Jeno tidak pernah mengurus orang sakit selama ini. Ia bingung harus melakukan apa. Ketika kembali ke kamar, Jeno tidak mendapati Chandra duduk di atas kasur, melainkan wanita itu sudah ada di depan wastafel.

"Minum dulu" Jeno mengulurkan segelas air hangat yang diterima dan langsung diminum oleh Chandra.

"Aku gak suka, mual banget, kepala aku sakit" Wanita itu menangis.

"Mau makan? Biar nanti bisa minum obat" Chandra menggeleng. Sungguh, mualnya tidak akan mengizinkan ia untuk makan.

"Aku telfon bunda aja ya, bingung juga" sebelum menghubungi Dona, mata Jeno tidak sengaja menatap stock pembalut Chandra yang sepertinya tidak dipakai dua bulan. Dengan segera ia keluar dari kamar, berusaha tidak kalut karna kondisi Chandra sendiri sedang tidak baik.

"Iya Jeno, ada apa?" Jeno menggigit bibir bawahnya, bingung harus bilang apa.

"Jeno?"

"iya bunda" Dona diujung sana mengeryit.

"kalian baik-baik aja nak?"

"aku baik bun, tapi Chandra dari bangun tidur muntah-muntah. Trus kepalanya tadi pusing juga katanya. Diajak makan buat minum obat gak mau, Jeno bingung mau ngapain bun. Trus juga, aku ngeliat stock pembalut Chandra untuk dua bulan gak kepake." kalimat Jeno memelan di akhir. Dona terkekeh

" Dipaksa makan aja coba, jangan disuruh minum obat. Trus beliin tespack ya nak? Kita gak tau itu apa, tapi baiknya di pastikan dulu" Jeno mengangguk.

"yaudah, kalo gitu nanti aku kabarin lagi ya bun. Aku turun dulu beliin chandra bubur" dengan segera jeno meraih dompetnya yang memang ada di ruang tv. Berlari keluar, menuju minimarket yang memang ada di dalam komplek.








🥀__🥀







Jeno harap cemas menunggu Chandra. Sedari tadi ia mondar-mandir. Baru sesuap makan bubur yang ia belikan, namun wanita itu sudah berlari kedalam kamar mandi, memuntahkan sesuap bubur yang belum ada dua menit masuk kedalam tubuhnya. Dan Jeno pun memberanikan diri memberikan tespack yang ia beli bersamaan dengan bubur tadi. Walau bingung tapi Chandra tetap menerimanya.

Begitu Chandra keluar Jeno langsung menghampirinya dan menuntunnya menuju tempat tidur.


"Gimana?" Chandra mentap Jeno lumayan lama. Kemudian menunjukkan hasil tespack yang hanya ada 1 garis.

"Aku kayaknya masuk angin deh, soalnya abis muntah pusing sama mual aku langsung hilang. Trus sebenernya bingung sih, kenapa kamu malah ngasi aku tespack, secara aku baru banget kelar haid"

"Tapi?? Pembalut kamu masih banyak" Mata Chandra mengikuti telunjuk Jeno.

"Aku baru stock Jen. Kamu gak dirumah sih memang waktu itu. Wajar gak tau. Maaf ya" Jeno tersenyum.

"Kenapa maaf??" Chandra menunduk.

"Udah hampir setahun, tapi aku belum juga hamil" Jeno memeluk Chandra.

"gak papa sayang. Emang belum rezekynya. Jangan sedih yaa"



Pagi itu, mereka habiskan dengan pelukan. Berusaha saling melupakan apa yang mereka sangat inginkan kehadirannya.






🥀__🥀

GUYS AKU JANJI DOUBLE UP TAOI MALAH KETIDURAN. maapin ya :(



Jadi. Alasan aku ngilang hampir 10 hari(?)
Itu karna aku ada kerjaan hehe, ini sempetin ngedraft karna servernya lagi eror.
Maaf ya guys.
Aku seneng banyak yang nyariin🥺🥺🥺







JANGAN LUPA STREAMING MANIAC

Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang