Penjelasan

1.4K 249 21
                                    

keep enjoying guys.
don't forget vote and comment 😉

🥀__🥀



Chandra menghampiri Jeno dengan setengah berlari. Seperti anak Tk yang senang ketika di jemput oleh orang tuanya, ketika sampai dihadapan Jeno ia segera memeluk lelaki itu. Jeno terkekeh dengan aksi Chandra tersebut, sedikit kaget karna baru mengetahui sisi clingy gadis itu.

"Mau mam dimana?"

"drive thru aja boleh gaa?" Chandra mendongak, Jeno sangat tunggi, meskipun tidak setinggi raksasa.

"Boleh, yaudah yuk masuk mobil" Chandra mengangguk lalu menunggu Jeno membukakan mobil untuknya. bukan hanya membukakan, tapi lelaki itu juga melindungi Chandra agar kepalanya tidak terantuk bagian atas mobil, sebenarnya itu tidak perlu karna Chandra tidak seceroboh itu, tetapi perlakuan lelaki itu sangat manis.


"Tadi aku ketemu Jevan" Saat mobil sudah berjalan, Chandra tiba-tiba membuka percakapan dengan bahan yang tidak pernah Jeno sangka. ia fikir Chandra tidak akan membicarakan pertemuannya dengan Jevan tadi.

"Oh ya?? ngapain??"

"Rumah yang kemarin berhasil dijual dengan harga pas kan ya, jadi bagian nya 8:2 tapi aku kasi bonus lagi sebagai reward karna dia yang jual. trus dia ngajak ketemu, katanya mau minjem 30% dari bagian aku, gila banget gasih"

"Kenapa minjem?? gaji dia kan gede?"

"Nah itu dia, katanya jobnya lagi sepi. kasian aku ih, jadinya ku pinjemin aja" Jeno mengeryit aneh

"Chan, dia kerja di firma yang lumayan gede kan ya??? kok bisa sih sepi job?? maksud aku proyek kecil pun gaada?"

"Jevan gak mungkin bohong sih, soalnya yang dia bawa istri sama calon anaknya" Jeno mengangguk, ia sedikit penasaran dengan istri Jevan ini tapi ia takut bertanya. setidaknya ia tidak ingin merusak suasana keduanya.

"Kamu tau gak si Natha??"

"Istrinya jevan kan??" Chandra mengangguk exited, sampai-sampai ia mengubah posisi duduknya menghadap Jeno.

"Ternyata dia ikut juga arisan aku sama alumni SMA ku" Chandra diam sebentar, seperti mencoba mengingat sesuatu.

"Tas dia!! tas dia palsu. kan biasanya suatu brand itu ada bikin yang serupa versi lebih murah kan, tapi punya dia nih bukan keduanya. kaya nya beli di pasar deh" Jeno tertawa, Chandra kurang suka memakai barang branded tapi sepertinya gadis itu akan datang modis setiap kali arisan nantinya.

"Parah ya ih si Natha" Mendengar celetukkan Jeno, Chandra jadi memandangnya aneh.

"Apa?" Jeno yang merasa di liat begitu pun penasaran, apakah ada yang salah.

"Kok nyautnya gitu?? kayak cewek!!!"

"Loh aku cuma berusaha jadi pasangan yang baik pas kamu ajak gibah, biar asik pergibahan kita" Chandra terbahak.

"Jangan Jenoooo. apaan banget!!" Jeno terkekeh.

sedikit banyak ia merasa lega, setidaknya Chandra tidak menutupi pertemuannya dengan Jevan. Itu artinya gadis itu sungguh-sungguh dengan perkataannya yang ingin semuanya dimulai dengan pelan-pelan. Jeno bersyukur.





🥀__🥀



Hehehehehee
Stream Hello future ya guyss😉

Life✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang