Keep enjoying guys
Don't forget vote and comment 😉🥀__🥀
Chandra memekik tertahan melihat Rena yang sedang memangku putra tampannya. Tadi siang, sekitar jam 3. Rena dilarikan kerumah sakit karna merasakan kontraksi yang tidak biasa, air ketubannya pun berwarna hijau, jadi mau tidak mau ia harus di operasi.
"Anak gue cowok" Rena pamer, wanita itu juga sama girangnya, menurut Lendra, senyum Rena belum luntur sejak sang bayi berada di gendongannya.
"Selamaaaaat" Chandra memeluk Rena sebentar lalu sebentar kemudian sibuk dengan pipi gembil yang masih merah itu.
"Anak-anak udah dateng?" Rena menggeleng.
"Lo pertama malah, nyokap bokap gue aja belum ambil flight." Chandra terkekeh. Ia sangat exited.
"Si Ayang bahkan bilang gamau dateng. Datengnya pas acara welcome aja nanti" Keduanya terkekeh lagi, meskipun rena terkekeh sambil meringis karena jahitan yang ada di perutnya.
"Ada-ada dia tuh" Chandra tidak habis fikir dengan pola fikir Ayang. Jeno dan Lendra menatap keduanya dari sofa, Rena dan Chandra berbicara seperti tidak ada orang lain di dalam ruangan tersebut.
"Selamat ya bro, hadiahnya udah sama Rena kok. Tenang aja" Lendra terkekeh.
"Sesuai request kan??" Jeno mengangguk. Lalu memperhatikan dengan tatapan dalam bayi yang tengah digendong Chandra.
"Sabar ya, kalo sekarang belum dapet mungkin ya belum rezeky aja. Anak itu kan termasuk rezeky" Jeno menoleh ke arah Lendra lalu terkekeh.
"Chandra kayaknya udah pengen banget. Tapi ya gimana, belum dikasi sama tuhan. Kita gak bisa maksa" Lendra mengangguk.
"Udah nyoba periksa belum?"
"Maksud lo salah satu dari kita ada yang mandul?" Pertanyaan Jeno mengundang hasrat Lendra untuk memukul kepalanya.
"Gak lah bego!! Itu juga bisa jadi sih, tapi periksa kesehatan aja. Konsul ke dokter, kalian jujur, mau program hamil gitu-gitu"
"Chandra mau gak ya??"
"Yamana tau kalo belum diajak!!"
"Gaenak gue len, gue takut dia malah ngira nuntut dia" Lendra menghela nafas pelan.
"Atur aja deh Jen. Pusing gue" Jeno terdiam, diam-diam memikirkan apa yang disarankan oleh Lendra.
🥀__🥀
Keterdiaman Jeno berlanjut sampai keduanya sudah sampai dirumah.
"Kenapa sih? Dari tadi melamun aja" Chandra meletakkan beberapa potong kentang goreng ala tiktok di meja,
"Dra...." Chandra menoleh, tapi Jeno tidak melanjutkan omongannya.
"Gak jadi deh, lupain aja"
"Yaudah kalo kamu gak jadi, biar aku aja. Kamu mau gak kalo ku ajak kedokter?? Kayak,,,, konsultasi(?)" kalimat Chandra mengecil di akhir. Ingin rasanya Jeno bersyukur saat mendengar pertanyaan Chandra.
"Kamu mau kapan? Ayok atur Jadwal" Chandra terkekeh. Sok-sokan atur jadwal, padahal keduanya sama-sama atasan. Yang pekerjaannya tinggal di titip ke bahawan dan merekanya bebas pergi kemana-mana meskipun bukan jam istirahat.
🥀___🥀
I'm back🥰🥰
HAECHAN INSTAGRAM Y'ALL 🥰
Tau sih, ini buat kepentingan konten. Tapi semoga berlanjut ya hehe.