26.

240 59 2
                                    

"gue bener-bener kecewa sama lo Rui" kata Ailyn

Rui terdiam menunduk.

"Lo kasar banget sih jadi orang? Lo sadar perlakuan lo sama Yura tadi? Dan sekarang Zeyu?" -Ailyn

"Lo ngga tau apa-apa Ai" kata Rui

"Gue mau lo minta maaf sama Zeyu" pinta Ailyn

____

Ceklekkkk....

Yura tak mengucapkan sepatah kata apapun, ia hanya menatap Mingrui, Yura yakin Mingrui masih marah padanya, sudah 2 kali Yura di acuhkan oleh Mingrui karena Kejadian di kantin yang Yura tak sengaja menumpahkan minumannya. Memang masalah sepele, tapi bukan itu permasalahannya, permasalahannya adalah Rui tak suka Yura mengganggu waktunya meski hanya sedetik.

Sudah bisa Yura tebak, Rui datang ke sini hanya untuk bertemu dengan pemilik rumah yaitu Ailyn. Tapi Sepertinya Ailyn masih marah dan tidak ingin bertemu dengan lelaki bernama MingRui itu.

Yura juga sudah mengetahui sedari 2 hari yang lalu jika Mingrui tampaknya sangat menyukai Ailyn. Keberuntungannya ternyata hanya kata belaka, bukan fakta nyata.

Dengan wajah yang murung Yura menggenggam tangan nya sendiri ia menundukkan kepala.

"Gue tau lo masih marah sama gue" Yura menjeda ucapannya
"Tapi sedikit pun apa lo ngga ngerasa iba sama gue?" Yura masih menunduk.

Yura kemudian berbalik dan membuka pintu berniat masuk ke rumah namun Mingrui langsung menarik tangannya.

"Gue yang harusnya minta maaf sama lo, udah nyiksa harga diri lo," kata Mingrui, Yura bisa menangkap jelas mata Hazel Rui. Jaraknya sangat dekat meski Yura harus mendongakkan kepalanya.

"Gue, ngga pernah ngerasa lo nyiksa harga diri gue" kata Yura masih menatap Bola mata mingrui bergantian kanan dan kirinya.

"Gue tau pertemuan kita masih sangat singkat, tapi gue bisa memastikan sekarang juga Gue suka sama lo" kata Yura mendekatkan jaraknya agar Rui mendengarkan dengan jelas ucapannya.

Setelah itu Yura memundurkan langkahnya. Kemudian masuk kedalam tanpa pamit kepada Rui.

"Gue belum selesai ngoming" kata Rui hingga Yura berhenti di ambang pintu.

"Gue ngga mau denger apapun dari mulut lo, jika itu adalah sesuatu yang bisa bikin hati gue memberontak tak terima" kata Yura membelakangi Rui.

Dua orang dari balik jendela segera pergi ke tempat duduk setelah melihat pergerakan Yura.

Yura berjalan dengan air matanya yang mengalir. Kenapa rasanya sesak sekali, harusnya ia bahagia dan lega sudah menyatakan sukanya pada Rui, namun satu hal yang mungkin membuatnya menangis karena Rui menyukai Ailyn.

"Yura, Lo kenapa?" Tanya Bianca

"Gapapa kok" balas Yura

"Sini-sini tak peyuk" kata Nana dengan nada Manja.

"Ih apa sih,, eh Ai,, gue nginep ya gue bobok dulu soalnya pusing" kata Yura kemudian pergi setelah dijawab anggukkan kepala oleh pemilik rumah.

"Ra, lo nangis kenapa?" Tanya Soobin yang membawa kopi.

Yura tersadar, betapa malunya ia jika Soobin mengetahui dirinya benar-benar menangis
"Nangis? Huaaaaaaaa,,,, kak Soobin ganteng banget sumpah, gue ngga tau kalo aku udah gede udah pamit pulang ke rumah hantu segala sesuatu di dalam sana sini harus tau" Yura berlari memeluk Soobin dengan celotehan yang??????? Tidak masuk akal.

Sedangkan ke3 temannya menatap dengan tatapan yang sulit di jelaskan.

"Eh apaan sih ih,, dasar lepasin ngga gue siram kopi panas nih" pinta Soobin yang merasa risih di peluk Yura.

"Ihhh iya-iya,,, pelit" Yura melepaskan pelukannya. Yura lihai sekali dalam berakting.

_________satu Minggu kemudian_________

"Ai,, udah belom?" Tanya Hueningkai mendekati Ailyn yang masih sibuk mencari Buku di sana.

"Belom Kak, kan aku udah bilang kalo Lo mau pergi ngga papa, gue bisa kok naik Buss" kata Ailyn tanpa mengalihkan pandangannya dari buku-buku itu.

"Gue ngga mungkin ninggalin Lo sendiri, ntar kalo ada yang jahatin lo gue ngga tau" ujar Hueningkai.

"Ini masih sore Kak santai aja" kata Ailyn.
"Nah udahhh,,, kak bisa bantuin bawa ngga?" Tanya Ailyn, Kai langsung saja membawa semua buku yang sudah dipilih gadis itu.

"Kak,,, maksudnya separo aja, ngga semua" -Ailyn

"Udah santai aja, lo pendek, ntar kasian gue liatnya" -Hueningkai berjalan ke arah penjaga perpus.

"Semua Mba" kata Kai menaruh buku di meja.

"Banyak banget mas," kata penjaga perpusnya.

"Astaga ini cuma 7 buku loh mba" kata Kai.

"Iya mas biasanya pelanggan di ijinkan meminjam hanya 4 Buku" ujar perempuan yang masih dibilang remaja itu.

Tinggg....
Sial perempuan itu diam tak bergeming lagi saat melihat Kai melempar wink untuk nya.

"Okeee,, 7 buku ya Mas" katanya.

Ailyn hampir saja tertawa geli melihat kejadian itu.

Keduanya berhasil keluar dari perpustakaan kota, dengan Tangan yang membawa tas besar berisi buku-buku yang juga besar.

"Buat apa sih Ai?" Tanya Hueningkai membuka pintu mobil untuk Ailyn.

"Buat di baca lah kak" jawabnya biasa

"Ada-ada aja" gumam Kai.

Setelah keduanya berada di mobil, Kai bersiap menancap Gas untuk melajukan mobilnya.

Hari sudah mulai gelap, Ailyn dan Kai masih saja berada di perjalanan, keduanya sudah menghabiskan waktu untuk bercanda di sana, sampai kini Ailyn merasa lelah hingga hampir tertidur di mobil.

Berusaha mungkin Ailyn terjaga karena ia tidak enak pada Kai yang sudah mau di repotkannya.

"Ehhmmm,,, makasih ya kak" kata Ailyn memecahkan keheningan.

"Iya sama-sama,, kalo lo butuh apa-apa lo bilang aja sama gue, gue pasti bisa bantu kok" sudah untuk yang kesekian kalinya Ailyn mendengar kalimat itu dari mulut Kai, Tak jarang juga Ailyn meminta bantuan kepada Kai, rasanya Ailyn benar-benar memiliki seorang kakak yang benar-benar tulus dan ikhlas membantu nya. Tidak seperti Soobin yang akan menolaknya jika ia meminta sesuatu, dengan alasan Yang berbagai macam.

Bahkan Ailyn sudah muak pada Soobin untuk meminta bantuan. Soobin benar-benar kakak yang tak bisa di andalkan.

"Kak kita lewat mana?" Tanya Ailyn menyadari bahwa jalan yang Kai lalui berbeda dan asing di pandangannya.

"Lewat jalan pintas Ai, di sana macet berat kalo jam segini, gue kasian sama lo, takutnya udah capek" ujar Hueningkai.

Ailyn menganggukkan kepalanya, Dan menatap pemandangan yang sangat gelap tidak ada penerangan disana kecuali mobil Kai.

"Tenang aja, gue udah biasa lewat sini kok" kata Kai yang masih fokus menyetir.

Tiba-tiba saja Mobil Kai berhenti di tengah gelapnya jalan, Kai yang kebingungan mencoba untuk menjalankan mobilnya hingga berulang-ulang.

"Bisa ngga kak?" Tanya Ailyn yang sedikit panik.

"Oke gue coba lagi" kata kai menyalakan mesin mobilnya yang Nihil tidak ada tanda-tanda mobil itu akan berjalan lagi.

Bersambung...

AThanasia (Who Are U) | Yu ZeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang