08

309 59 9
                                    

"Ayoo,," ajak Zeyu mengulurkan tangannya berharap Ailyn menerima dan menautkan tangannya di tangan zeyu.

"Yaudah ayo,,," terima Ailyn yang tidak melihat uluran tangan Zeyu.

Zeyu merasa sedikit malu, dan menggenggam tangan nya yang kosong.

"Ternyata udah sore ya?" Kata Ailyn melihat langit yang sudah semakin menggelap,
Ia berdiri di halte menunggu transportasi lewat bersama dengan Zeyu.

"Saya rasa, sudah tidak ada kendaraan yang beroperasi di sore hari seperti ini" kata Zeyu membuyarkan lamunan Ailyn.

Tangan Ailyn kini meraba sakunya dan mengambil ponsel segera ia menghubungi kakaknya,

"Kak,,, kakak dimana kenapa ngga jemput Ailyn sih? Ini tuh udah sore tau, kemaren ga jemput Ailyn, sekarang ga jemput lagi, kakak tuh emang ngga sayang yah sama Ailyn? Gimana sih aku punya jajak nggak becus, ngga peduli sama adiknya gimana?" Celoteh Ailyn dengan ponsel yang di dekatkan dengan telinganya.

"....."

"Ihhh jadi gitu? Kakak lebih peduli sama orang lain ketimbang adeknya sendiri?" Tanya Ailyn menyesal sudah menelepon kakaknya

"....."

"Bodo amat! Aku pokonya marah sama kakak, awas aja aku bilangin Mamah!"

"...."

"Bodo amat!" Tegas Ailyn kemudian kembali menyimpan ponselnya di saku.

Tanpa sadar Zeyu tersenyum melihat Ailyn yang tiba-tiba menjadi cerewet pada kakaknya.

"Ayo,, saya antar sampai rumah kamu" kata Zeyu mengajak Ailyn

Sebenarnya Ailyn masih merasa kesal pada Zeyu, hanya saja ia tidak mau sendirian, selalu saja ia terbayang kejadian sial yang hampir membunuhnya.

"Terus gue harus jalan kaki dong?" Keluh Ailyn

"Kamu mau saya gendong?" Tanya Zeyu

"Nggaklah" kata Ailyn berjalan mendahului Zeyu

Sepertinya Ailyn tidak mau banyak bicara dengan Zeyu.

Zeyu menyusul Ailyn tanpa mensejajarkan posisinya, dengan jarak 1 meter di belakang Ailyn ia lebih memilih mengawasi Ailyn dari belakang.

Ailyn berjalan dengan kaki malasnya ia benar-benar ingin memaki kakaknya bagaimana bisa ia lebih memilih mengantarkan teman perempuannya dari pada menyusul adiknya, bagaimana jika ada kejahatan? Untung saja ada Zeyu meskipun ia juga malas pada Zeyu.

Dalam hatinya mengucapkan sumpah serapah, bahwa ia benar-benar marah pada kakaknya.
Kini kakinya berjalan semakin cepat hingga Zeyu tertinggal jauh oleh langkah Ailyn, Sepertinya rasa marahnya mengalahkan rasa trauma yang sudah  menjalar di dirinya.

Sempat Ailyn menengok kebelakang ternyata tidak ada Zeyu dibelakangnya, tapi ia tidak peduli.

Ia benar-benar sudah melawan rasa takutnya.
Itu bahkan lebih baik.

"Zeyu mana?" Bingungnya "hufttt,,, bodo amat deh! Lagian siapa peduli? Kak Soobin Aja gapeduli sama aku, kalo ada apa-apa yang salah kak Soobin lah!" Celoteh Ailyn dalam perjalanannya.

Kini hari sudah semakin gelap, mungkin akan sedikit mudah bagi Ailyn mendapatkan transportasi umum, karena waktu-waktu seperti itu kendaraan apapun sudah mulai beroperasi lagi.

Ailyn memilih duduk di Halte menunggu angkutan umum, daripada ia harus jalan kaki sampai kerumahnya, yang jelas-jelas jaraknya tidak dekat.

Tidak menunggu waktu lama, 10 menit kemudian Ailyn sudah memasuki Bus dan akan segera sampai dirumahnya.

Tidak terlalu ramai orang-orang di dalam bus itu, Hanya ada 4 orang penumpang laki-laki 1supir dan 3 perempuan termasuk Ailyn.

2 penumpang perempuan kini sudah berhenti di tempat tujuannya, tinggal Ailyn perempuan satu-satunya di dalam Bus itu.

Tiba-tiba ia mulai merasa sedikit takut dan was-was saat menyadari pergerakan penumpang lain yang mendekat ke arahnya, matanya mengawasi ke segala sisi untuk mendekati Ailyn.

Ailyn segera saja bergeser agar lebih menjauh dari pemuda yang terlihat seusia dengan kakaknya.

Ailyn mulai angkat bicara saat ia sudah mulai tidak nyaman.

"Maaf kak bisa jauhan lagi nggak?" Tanya Ailyn berharap orang itu menjauh darinya.

"Gue nggak suka duduk di bagian sana" jawabnya yang berarti ia tidak mau menjauh, tanpa pikir panjang Ailyn segera berpindah tempat duduk menjauhi orang itu.

Untung saja orang itu tidak menggangu lagi.
...

Kini Ailyn sudah sampai tujuannya meski harus 20 menit lagi untuk sampai rumahnya, Ailyn sedikit lega ia sudah semakin dekat dengan rumah nya.

Ailyn turun dari Bus, sinyalnya ia baru menyadari bahwa orang yang tadi mengganggu nya juga berhenti di tempat yang sama.

Ailyn berusaha memberanikan diri dan bersikap biasa, ia berjalan menjauh menuju keramaian, yang faktanya di tempat itu masih sangat sepi.

"Aishhh,,, kenapa orang itu ngikutin gue sih?" Batin Ailyn.

sembari berjalan Ailyn membuka ponselnya menelepon kakaknya,

"Kak Soobin angkat donggg" kata Ailyn dalam paniknya, berulang kali Ailyn menghubungi Soobin namun Soobin tidak mengangkat panggilan Ailyn.

"Nyebelin banget sihh" kata Ailyn

Zlekkkk...

"Ihhh lepasinn" Kata Ailyn mendorong jauh orang itu, Ya Orang itu tiba-tiba merangkul Ailyn, Ailyn sadar jika orang itu tengah mabuk, karena tangannya memegang sebuah botol Soju yang terlihat masih setengah disana.

"Sayang,,, kamu apa-apaan sih? Akutuh sayang banget  sama kamu, aku ngga mau kamu pergi jauh dari aku, aku ngga bakal rela kamu bahagia sama orang lain" katanya sembari berjalan sempoyongan mendekati Ailyn.

"Ihhh,,, Tolooongggg" teriak Ailyn berusaha melepaskan cengkraman orang itu.

"Selle,, dengerin gue! Pliss jangan jauhin gue" katanya dengan mencengkeram kencang kedua pundak Ailyn.

"Ihhh lepasin,,,, tolonggggg" teriak Ailyn hampir menangis

Bughhhh...Bughhhh

Dua pukulan mendarat di punggung laki-laki itu.
Karena kondisinya yang masih mabuk jadi laki-laki itu tidak bisa bangkit berdiri ia hanya terkapar di tepi trotoar.

"Ailyn Lo ngga papa?" Tanya Zeyu dengan mendekati Ailyn. Kenapa tiba-tiba Zeyu melupakan bahasa formal nya?

Ailyn langsung berlari memeluk Zeyu dengan rasa takutnya.

"Gue takut banget Zey hiksss,,, gue takuut!" Kata Ailyn.

"Gue disini" kata Zeyu berbisik, membalas pelukan Ailyn.

Bruukk...

"Lo ngapain peluk-peluk gue?" Tanya Ailyn tiba-tiba.

Zeyu bingung dan kaget ketika Ailyn mendorongnya.

"Lo yang tadi meluk gue" kata Zeyu datar masih dengan nada lirih nya.

"Aa-??? Gu-??? Anuuu-???anterin gue, gue mau pulang" kata Ailyn yang tiba-tiba merasa malu dan kembali berjalan mendahului Zeyu

Bersambung....

AThanasia (Who Are U) | Yu ZeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang