09

308 56 8
                                    


"Aa-??? Gu-??? Anuuu-???anterin gue, gue mau pulang" kata Ailyn yang tiba-tiba merasa malu dan kembali berjalan mendahului Zeyu

Zeyu menatap datar Ailyn yang berjalan menjauh, Zeyu langsung saja mempercepat jalannya menghampiri Ailyn, dan...

Zlekkkk...

Zeyu dengan cepat menggandeng Tangan Ailyn dengan proses jalan yang masih sama Yaitu berjalan cepat, sampai Ailyn sedikit tertinggal oleh Zeyu, (jadi posisinya tuh Zeyu gandeng Ailyn tapi Zeyu yang jalannya kea sedikit di depan Ailyn gitu, paham lah kalian masa ngga)

Kini Zeyu memberhentikan langkahnya di tepi jalan tepatnya di ujung garis Zebra. Menunggu kendaraan berlalu lalang melintasi jalanan, dan menunggu simbol lampu untuk pejalan kaki menyala.

Kemudian langsung melanjutkan langkahnya ketika sudah saatnya menyeberang.

Dilanjutkan Memasuki gang yang hanya cukup untuk lewat 1 mobil saja.

Dan berhentilah mereka di depan Rumah besar dengan pintu gerbang yang terbuka lebar.

"Sekarang kamu masuk" kata Zeyu kembali menggunakan bahasa Formal.

"Sebenernya ada yang mau gue tanyain sama Lo!" Kata Ailyn masih menatap Zeyu tak suka,

Zeyu membuka Tudung dari Hoodie nya.

"Gue bingung deh, gimana bisa Lo tau rumah gue ada di sini? Semasa perjalanan tadi Lo yang memimpin jalan dengan megang tangan gue, gue juga ngga ngasih tau dimana rumah gue?! Kita aja baru kenal gapernah gue ajak Lo kesini!" Kata Ailyn mengerutkan dahinya.

"Saya-"

"Nggak usah pake bahasa formal Zey, ngomong aja pake bahasa biasa lo adanya,, gue ngga suka!" Potong Ailyn ketus.

Bimmmmm....bimmm...

"Kak Soobin" gumam Ailyn "bagus deh.." lanjut Ailyn melihat ke arah datangnya Soobin,

Ailyn pun menepi, memberi kesempatan untuk Soobin memasuki dengan mudah menuju pekarangan rumahnya.

Terlihat disana, tanpa membuka Helm kakaknya malah bermain ponselnya di atas motor, tak lama belum sampai 5 menit Soobin memutar balik motornya dan berjalan kearah pintu keluar.

"Stoopppppp" kata Ailyn menghalangi jalan Soobin

"Kakak mau kemana?" Tanya Ailyn.

"Kakak ada urusan mendadak Ai, temen kakak Pingsan" kata Soobin masih belum mematikan mesin motornya.

"Temen aja terus Yang di peduliin, kakak nggak liat? Ini aku masi pake seragam sekolah langit udah gelap! Yang tandanya aku baru aja sampe rumah, bukannya di sambut malah main pergi aja, Jahat banget sih Lo kak!" Celoteh Ailyn

"Ai,,, pliss kasian temen kakak"

"Kakak tuh urusan nya cewek Mulu, Kakak nggak kasian sama Aku? Kakak tau kejadian apa yang baru saja aku alamin untung aja ada Zeyu"

"Ai,,, udah ntar aja marahnya" kata Soobin, Ailyn sedikit menyingkir memberi jalan untuk lewat nya motor Soobin.

"Soobin!!" Teriak Ailyn lancang

Ailyn ingin menangis Melihat kepergian Soobin.

***

Selepas berganti pakaian Ailyn melihat kearah jendela, memastikan apakah Soobin sudah pulang, dan ternyata Ailyn tak menemukan jejak kepulangan kakaknya.

Ia langsung saja keluar rumah dan berjalan menuju gerbang, ia menggeser gerbangnya agar tertutup rapat dan menguncinya. Ia juga menutup semua pintu rumahnya, dari mulai pintu utama pintu samping dan pintu belakang.

Ia benar-benar marah pada kakaknya itu, ia tak akan membiarkan kakaknya pulang dan masuk ke rumah begitu saja.

Kini Ailyn berada di ruang keluarga menonton Tv dan menikmati makanan ringan yang belom sempat ia makan sebelumnya.

Ia tidak sendirian ada Yuni yang statusnya sebagai asisten di rumah itu dan ada Mang Olleh sebagai supir. Tengah menyiapkan makan malam.

Tanpa sadar kini Ailyn tertidur, di depan tv.

***

Kini waktu menunjukkan pukul 1.30 yang artinya hari sudah pagi.

Ailyn terbangun karena merasa kedinginan, ia tidak sadar jika ia tertidur di depan televisi.

Segera Ailyn berjalan menuju kamarnya.

Ailyn mendengar suara motor Sport yang sangat ia kenal, motor kakaknya.

Benar saja ia melihat kakaknya itu baru pulang dan kebingungan karena pintu gerbang yang terkunci, Ailyn sengaja menyembunyikan kunci itu agar Asisten rumah tangga nya juga tidak bisa membukanya.

Diluar sana Soobin langsung saja membuka Helm dan meletakkan di sembarang tempat.
Ia memanjat pagar itu agar bisa masuk kedalam sana.

Soobin sibuk mencari kuncinya di sekitar box kunci namun nihil tak ada yang ia jumpa disana, segera Soobin berjalan menuju pintu utama, ia juga kesusahan membuka pintunya.

"Rasain!" Kata seseorang yang mengintai di atas sana yang kemudian menghilang tak terlihat lagi.

Soobin menatap jendela sejenak Tanpa berpikir panjang Sobin langsung melepas kalungnya dan mengarah pada gantungan liontin berbentuk Petir itu, Soobin melakukan sedikit trik disana mengotak-atik dan akhirnya berhasil...

"Untung gue ikut pelatihan jadi Rampok di kota" gumam Soobin kemudian masuk melalui jendela itu.

Soobin berjalan cepat memasuki kamar Ailyn.

"Ai,,," panggil Soobin pelan.
"Lo udah tidur?" Tanya Soobin membuka pintu kamar Ailyn "kakak minta maaf ya,, kakak tau kamu belom tidur, jadi pliss dengerin ya" kata Soobin

"Sekarang kakak minta kunci gerbangnya, kasian motornya kakak di luar, ntar kemalingan gimana?" Celoteh Soobin

"Itu motor satu-satunya hadiah dari papah yang masih awet" kata Soobin.

"Brisik Lo Soob!" Kata Ailyn merubah posisinya.

"Tuh kan, marah,,, kamu tadi pulang ngga papa kan? Kan kamu juga ada temennya itu siapa tadi cowok itu"

"Kak gue mau tidur! Lo jangan brisik!" Kata Ailyn

"Segitu marahnya Lo sama kakak, yaudah mulai besok kakak jemput kamu deh, lagian kan kamu juga ngga mau kenal sama kakak di sekolah ya makanya kakak pulang sama teman kakak"

"Bodo amat lah! Gue mau cari kakak baru!" Kata Ailyn,

Kini mata Soobin menemukan sebuah kunci di balik selimut Ailyn saat Ailyn merubah posisi nya, langsung saja ia mengambil dan pergi meninggalkan Ailyn, tidak peduli apakah Ailyn akan semakin marah, yang terpenting ia bisa memasukkan motornya terlebih dahulu.

***

Kini sudah 4 hari Ailyn  mengabaikan Soobin, ia sama sekali tidak mengajak berbicara kakaknya walaupun hanya sepatah kata.

Atas perlakuan nya Soobin merasa tidak tenang. Ia ingin sekali adiknya kembali seperti biasanya, seakan ia kehilangan semangat hidupnya saat Ailyn mengatakan tidak membutuhkan nya lagi.

Seperti saat ini, teman-temannya baru saja datang memasuki dengan tidak sopan kedalam Rumah Soobin, ia benar-benar membutuhkan teman dan saran agar adiknya tidak lagi marah padanya.

"Akhirnya sampai juga, capek gue duduk sempit-sempitan di mobilnya Kai" kata Yeonjun menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang keluarga

"Eh main Ps yuk" kata Beomgyu menyalakan tv menggunakan remote.

"Nggak sopan banget kita asal masuk aja, dimana Soobin?" Tanya Taehyun.

"Paan?" Tanya Soobin tiba-tiba

"Haus gue" kata Beomgyu

"Ckk,,, sana ambil sendiri belakang" kata Soobin menyingkirkan kaki Yeonjun yang terlentang di atas meja. "Kaki lo ngga sopan!" Kata Soobin

Bersambung....

AThanasia (Who Are U) | Yu ZeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang