58

211 51 20
                                    

Sudah larut malam tapi Ailyn belom saja tertidur, dia masih memikirkan apa yang Yura ucapan, sesekali air matanya mengalir saat otaknya merasa percaya, kemudian akan kembali emosi dan memaki Yura saat otaknya berpikir lagi jika itu tidak benar.

"ngga mungkin mereka Vampir, Yura cuma bohong sama gue. Kalo Mingrui vampir kenapa dia masih mau deket sama Rui? Hahaha"

Deg

Pikiran Ailyn menemukan jawaban,

"Bener juga, ngga mungkin Yura mau pacaran sama Vampir kan? Yura masih suka sama Mingrui" pikir Ailyn.

"Bodoh banget gue, bisa-bisanya gue hampir kemakan ucapan Yura hahaha" Ailyn mulai menghilangkan pikiran berkabutnya selama 2 jam.

"Tapi Zeyu dimana?" Gumam Ailyn merebahkan tubuhnya di kasur king size nya.

Perlahan mata Ailyn yang menatap langit-langit kamarnya merasa lelah dan terpejam. Hingga Dunia mimpi pun kini menguasai pikiran Ailyn.
_

Seseorang dengan Style serba hitamnya kini tengah mengawasi jendela kamar Ailyn di luar sana tepatnya di atas pohon dengan ketinggian 8 meter. Matanya menyala merah dan sesekali mulutnya meringis menunjukkan gigi taringnya. Topi hitamnya menutupi kedua matanya saat pandangannya menunduk.

Tangannya setia memegangi batang pohon pusat agar tetap menjaga keseimbangan, meskipun tanpa berpegangan pun ia akan lincah berdiri tegak disana.

Dengan gerakan yakin kini kakinya melompat hingga kini ia berhasil mendarat dengan sempurna di tanah.

Ia mendongak menatap jendela kamar Ailyn yang sudah gelap, tangannya kembali membenarkan posisi topinya agar nyaman di kepalanya.

Kedua tangannya ia masukkan kedalam saku Sweaternya kemudian berjalan santai dengan mata yang menguasai sekelilingnya.

Berharap tak ada orang yang melihatnya dia langsung melompati pagar pembatas pekarangan dengan jalanan.

Setelahnya ia berlari kilat dan melompati kaitan dinding pagar yang mengarah ke balkon kamar Ailyn.

Langkahnya pelan mendekati jendela kamar Ailyn yang tertutup rapat, tak mau berlama-lama ia segera mengeluarkan kuku-kuku tajamnya yang keras dan lancip itu.

Saat memastikan kukunya benar-benar sudah sempurna keras ia mengarahkan ke sela-sela jendela berharap bisa membukanya dengan mudah...

Klekkk...

Benar saja Kuku-kukunya mampu membuat jendela itu terbuka dengan mudah.

Gerakan pelannya membawa dia masuk dan menghampiri Ailyn yang tertidur pulas di kasurnya.

Mata merahnya menjadi hitam pekat menatap Ailyn dengan sendu, di ruangan gelap itu masih terlihat jelas wajah manis Ailyn.

Dia ingin melihatnya lebih jelas hingga ia melepas topinya dan wajah tampannya kini terlihat sempurna. Kalian benar! Dia adalah Zeyu

Zeyu meletakkan topinya di samping tempat tidur Ailyn.

Tubuhnya membungkuk mengusap lembut pipi Ailyn, dan menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajahnya.

"Maafkan aku," kata Zeyu dengan lirih.

Zeyu memastikan Ailyn agar tertidur pulas di sana, tapi ternyata masih ada pergerakan kecil pada Ailyn.

Ia harus melakukan sesuatu agar Ailyn tak terbangun, dengan mantap Zeyu semakin membungkuk mendekatkan wajahnya pada wajah Ailyn secara perlahan, kini jaraknya hanya 5 cm, tapi detik berikutnya mata Ailyn terbuka dan melihat Zeyu yang sangat dekat dengan wajahnya...

AThanasia (Who Are U) | Yu ZeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang