42

223 46 10
                                    

Zeyu segera menancapkan Gasnya, baru pertama kalinya ia mengendarai Motor bersama seorang gadis.

Sebenarnya ia ingin sekali menjauhi kuda besi bernama Motor, baginya berlari lebih cepat sampai tujuan daripada harus menikmati jalanan yang ramai kemudian mengakibatkan kemacetan.

Tapi rasa tak terima saat melihat Ailyn bersama Niki menaiki motor membuat Zeyu bertekad untuk memakai motor pemberian Ayahnya Jackson.

Zeyu cukup pandai dalam melintasi jalanan raya yang penuh pengendara mobil besar-besar itu. Mata tajamnya dapat memprediksi kelajuan berapa yang harus ia tempuh agar ia dapat membawa Ailyn selamat sampai Tujuan.

Ailyn melingkarkan tangannya di perut Zeyu, sudah lama rasanya ia benar-benar merindukan sosok yang ada didepannya, bahkan setiap malamnya Zeyu selalu menghantuinya.

Ailyn benar-benar tak bisa melupakan Zeyu begitu saja, usahanya yang membuka hati untuk Kai tak berjalan dengan mulus, ia sama sekali belum dapat menghapus Zeyu dari Hatinya.

Ailyn menyandarkan kepalanya di punggung Zeyu, melepaskan rasa rindu di sana, tak mau egois sebenarnya, tapi Zeyu sudah menyebalkan baginya.

Kini sampailah di pekarangan rumah Ailyn, ia segera turun dari motor Zeyu.

"Makasih ya, udah anterin gue pulang" ucap Ailyn dengan menyingkirkan anak rambutnya yang menghalangi pandangannya.

Zeyu mengangguk "besok aku jemput" kata Zeyu

"Ngga perlu!" Tolak Ailyn, membuat Zeyu mengerutkan keningnya seolah bertanya kenapa?

"Gue berangkat sama kak Hueningkai" jawab Ailyn

"Berangkat sama gue" kata Zeyu tak peduli dengan ucapan Ailyn barusan.

"Gue ngga bisa"

"Besok pagi jam 6 gue sampe sini" -Zeyu

"Ngga Usah" Ailyn sedikit menegas.

"Yaudah masuk gih, Aku pulang dulu, besok jangan telat"

Apa ini kenapa Zeyu tidak paten dalam berbicara? Sangat labil Aku/gue dia ganti-ganti sesuai hati.

"KALO GUE BILANG NGGA YA NGGA!" Bentak Ailyn hendak masuk ke rumahnya

"Ai," panggil Zeyu menarik lengan Ailyn hingga posisi keduanya saling berhadapan.

"LO TUH KENAPA SIH? LO JELAS-JELAS BILANG KE GUE LO NGGAK BISA MENJALIN HUBUNGAN LEBIH SAMA GUE,?" Ailyn menjeda sejenak kalimatnya, sebenarnya ia tak mau membahas itu, itu hanya membuatnya malu dan merasa rendah.

"lo tau kan posisi gue saat itu? tapi lo menjauh dari gue saat gue ada masalah, lo kemana,? lo sama sekali ngga ngebantu gue!"
"lo bilang lo cinta sama gue? Tapi apa? Bullshit tau ngga!" Ailyn mengungkapkan semua unek-uneknya yang sudah mengganjal selama ini.

"Gue udah seneng tau ngga,,,, hiksssss,,,, gue udah seneng lo menghilang dari pandangan gue,,, kenapa lo harus muncul lagi hiksss,,,,?" Ailyn sudah membendung air matanya.

"hiksss....Dan sekarang gue ada Hueningkai, dan lo dateng lagi buat apa? GUE BENCI SAMA LO ZEYU! hikkkkkssss..." Ailyn berteriak di akhir kalimat dengan menangis.

"Hikssss...Gue bener-bener bencii hikssss... Gue benci lo Zeyu,,,, gue benci sama Lo!" Ailyn memukul-mukul dada Zeyu dengan sedikit kencang, berharap Zeyu dapat merasakan sakit yang ia rasakan sebelumnya.

Zeyu membiarkan Ailyn memukulnya, bahkan Zeyu mendekatkan jaraknya agar mempermudah Ailyn melampiaskan rasa sakitnya.

Saat pukulan tangannya yang sudah melemah Zeyu segera  memeluk Ailyn yang masih menangis disana.
"Hikssssss..... Lepasin gueee,,, gue benci sama lo Zey,,,, gue Rindu sama lo, gue rindu sama lo" Lama-kelamaan Ailyn tak bisa membohongi perasaannya, sejujurnya ia sangat merindukan Zeyu, hingga akhirnya ia mengungkapkan kebenarannya.

AThanasia (Who Are U) | Yu ZeyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang