Chap 1

6.5K 276 22
                                    


'Happy Reading'


Gadis cantik baru terbangun dari tidur nyenyaknya kala mendengar suara ibunda yang terus menerus membangunkanya, lalu menepuk beberapa kali pipinya pelan.

"Good morning. Hai sayang, gimana tidurnya, hm?" tanya wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik di mata gadis itu.

"Good morning too. Hai! Ma. Tidurnya sangat nyenyak seperti biasa," jawab gadis itu dengan suara lucu dan mata mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya matahari.

Mama-Widy Tersenyum simpul mendengarnya, "Kamu mau sekolah ga?" tanya sang Mama-Widy.

Gadis itu - Erani keylara mengangguk lucu.

"Yaudah, kalo gitu kamu sekarang mandi ya? Mama udah siapin air hangat di bathub sama bebeknya juga," ujar sang Mama.

Erani mengangguk lagi, lalu berjalan ke kamar mandi dengan langkah pelan.

---

"Ma? Lara mau bawa Dot kesekolah, boleh enggak?" tanya Lara dengan puppy eyes andalanya. Ya, nama panggilanya Lara. Tetapi kebanyakan memanggilnya Erina.

Widy-selaku mama bingung untuk menjawab pertanyaan sang anak yang baru akan menginjakan kakinya di SMA Alfazi.

Dari SD samapai SMP. Lara selalu Home Schooll-ing karena dulu pernah ada kejadian yang membuat Lara menjadi seperti ini.

"Iya, boleh sayang. Asal jangan di pake pas pelajaran berlangsung, nanti guru nya marah lho."

'Nanti aku bilang ke kepala sekolahnya saja, semoga Kepala sekolah tidak keberatan dengan anak-ku yang seperti ini.' Batin Widy.

---

Sampai di parkiran Widy dan Lara turun, sepanjang perjalanan menuju ruangan kepsek membutuhkan waktu sekitar 10 menit dari parkiran.

Setelah sampai di ruangan kepsek, Kepsek tersebut menyuruh Widy dan Lara duduk.

"Gini Pak, saya selaku orang tua siswi meminta izin agar anak saya Erani Keylara tak mengikuti mos di sebabkan daya tahan tubuhnya yang lemah, apa bisa Pak?" tanya Widy dengan senyum ramahnya.

Kepsek bernama Dani tersebut mengangguk mengerti, "Tidak papa bu, saya akan memberitahu ketua osis di sekolah ini dan guru yang akan mengajar Erina. Mohon maaf bu, jika saya lancang. Kenapa? Anak ibu masih menggunakan empeng di usianya sekarang yang mau beranjak dewasa?" tanya kepsek Dani penasaran, karena gadis secantik Erina Keylara masih mengemut empeng.

Widy tersenyum kikuk, "Apa bisa pak? Anak saya membawa empeng beserta Dot kesekolah?" tanya Widy hati-hati.

Kepala sekolah itu terkekeh kecil, "Selagi tak mengganggu pelajaran tidak papa bu, saya maklumi. Karena anak saya juga seperti itu dulu," jawab Kepsek tersebut di akhiri lirihan.

"Ahh iya, Kelas Erina saya tempatkan di X MIPA 1." lanjut kepsek tersebut dan Widy membalasnya dengan senyuman kecil memaklumi, bahwa bukan dirinya yng mempunyai nasib seperti ini.

Widy berdiri di ikuti Erina. "Kalau begitu saya permisi pak. Terimakasih, Was'sallam-muallaikum."

oOo

Widy-Mama Erina tak sengaja bertemu dengan ketua osis.
Widy mengambil empeng lalu di masukan kedalam wadah empeng tersebut, yang tergantung di leher jenjang milik Erina.

Gadis Chilldish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang