Chap 11

1.7K 96 14
                                    

'Happy Reading!'

Vote Komen dulu guys!!

Gadis dengan rambut di ikat dua, poni yang menutupi alis, dan senyum yang di balik empeng'nya itu menatap ramah di sepanjang koridor, dan di balas tatapan aneh. Namun, Erina tak peduli akan itu.

Bruk!

Empeng terlepas dari mulut dan langsung menggantung di leher'nya, "Awshh." ringis Erina kala tak sengaja menabrak dada seseorang.

Masih terduduk di lantai koridor, tak memperdulikan tatapan orang-orang yang menatap'nya prihatin dan ngeri?

Memegang jidat'nya yang terbentur sesuatu, Erina mengindahkan kepalanya menatap orang yang ia tabrak, lalu ia berdiri tanpa bantuan siapapun.

"Maaf, Kak, Lara gak sengaja." ucap Erina pelan, meremas kedua tangan'nya dengan kepala menunduk menatap ujung sepatu'nya.

'Serem.' Erina berkata dalam hati.

"Hm? kalo ngobrol sama orang tatap mata'nya," ujar cowo tersebut.

"T-takut," cicit Erina pelan.

Cowo itu menatap datar gadis yang di kucir dua itu menunduk. "Gue gak gigit,"

Erina dengan pelan menatap cowo itu perlahan, "Kak, Lara minta ma'af tadi Lara gak liat." ujar Erina seraya mengerjapkan matanya lucu.

Cowo itu menatap Erina tak berkedip, gadis yang sedang di hadpanya ini sangat lucu. "Nama?" tanya cowo itu.

Erina mengulurkan tangan kanan'nya, "Nama ku Lara, nama Kakak siapa?" tanya Erina seraya memiringkan kepalanya.

"Calseto, panggil Seto." ujarnya seraya membalas uluran tangan Erina.

Erina melepas kan, "Yaudah, kalo gitu Lara ke kelas dulu ya, Kak. Bentar lagi mau masuk," ujar Erina dan pergi dengan langkah riang tanpa menyadari bahwa jidatnya sedikit mengeluarkan darah dari name tag Calseto yang tak di jahit di seragam'nya.

Seto memandang Erina sampai Erina berbelok di pertiga'an koridor, Seto memasukan tangan'nya ke dalam saku celana dan bergumam. "Lucu."

oOo

"Lalala~" Erina bersenandung santay di koridor menuju kelas'nya yang agak jauh dari gerbang.

"Kak Seto kayak Kak Fazi, serem." gumam'nya tanpa sadar bahwa ada seorang cowo yang sudah berads di samping'nya dan mendengarkan gumam'an Erina.

"Siapa yang serem, Hm?" tanya Fazi.

Kaget? tentu.

Erina menatap Fazi syok, "Sejak kapan Kakak disini?" pekik Erina.

Dengan kedua tangan yang masih di dalam saku celana, Fazi menjawab santay. "Hm? gue? sejak kapan? ya gatau,"

Erina memberhentikan langkah'nya, menatap bingung Fazi, "Lah, kok?" tanya'nya bingung.

Fazi menatap Erina gemas, menggigit pipi dalamnya, "Kenapa gak seneng?" tanya Fazi seraya menaik turun kan alis'nya.

Gadis Chilldish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang