'Happy Reading!'
Voment plis!
Sudah 1 minggu berlalu, setelah Erina memasuki UDG untuk kesekian kali'nya.
Dan sudah 1 minggu terakhir ini Widy tak bisa berpikir jernih. Ucapan dokter terus saja menghantui pikiran'nya.
"Jangan sampai kejadian." gumam Widy dengan mata berkaca-kaca, memandangi pigura yang berisi foto Erina yang sedang memeluk leher Widy seraya meleletkan lidah'nya, sedangkan Widy tersenyum lebar.
Widy menatap foto'nya lama, membelai pipi Erina. Meskipun, hanya di dalam foto.
"Semoga kamu bisa bertahan, Nak, Mamah belum siap."
oOo
Sekarang Erina dan Fazi setelah pulang sekolah mereka memutuskan untuk ke mini market, dengan suruhan Widy, agar Fazi mau mengantar Erina ke mini market.
"Kak, Fazi! Lara mau itu," Erina merengek seraya menggoyang-goyangkan tangan kanan Fazi.
Sudah ke 5 kali'nya Fazi menghembuskan nafas kasar'nya.
Sekarang mereka sedang berada di mini market. Tadi Widy menelfon Fazi agar mau mengantarkan Erina ke mini market. Di karenakan Widy sedang ada keperluan.
"Kakak- hmppppth!!" Erina berteriak di depan wajah Fazi seraya berjinjit.
Fazi terlonjak kaget dengan refflek Fazi membekap mulut Erina, semua orang yang sedang membeli dan berlalu-lalang menghentikan aktifitas'nya sejenak dan menatap Fazi.
"Mas, adeknya lagi rewel ya?" tanya Wanita dengan perut buncit seraya terkekeh.
Fazi membalas'nya dengan senyum kaku.
"Bisa diem gak lo?" geram Fazi menatap Erina tajam.
Erina yang di berikan tatapan tajam oleh Fazi hanya bisa menunduk, menahan air mata'nya agar tak jatuh.
Fazi mengusap wajah'nya kasar, mengangkat dagu Erina. Pipi Erina sudah basah oleh air mata. Sudah Fazi duga.
Erina merentangkan tangan'nya, bibir'nya bergetar.
Fazi memeluk Erina, tanpa memperdulikan orang-orang yang menatap'nya aneh.
"Ma'af." gumam Erina, Fazi mengangguk.
Melepaskan pelukan'nya kemudian memegang kedua bahu Erina. Tangan kanan'nya menghapus air mata yang masih mengalir dari pelupuk mata Erina. "Sekarang, mau'nya apa hm?" tanya Fazi begitu manis.
Erina menatap trolli yang di bawa Fazi, sudah penuh dengan snack, permen, dan makanan ringan lain'nya.
Erina menatap Fazi seraya menggeleng.
Fazi tersenyum tipis, "Udah ini aja?" tanya Fazi, Erina mengangguk.
Fazi sedikit terkekeh, kemudian mengacak-acak rambut Erina.
'Lucu banget sih.' pikir Fazi.
Bagaimana tidak lucu? Erina memakai baju yang sedang trend di masa sekarang, hanya tinggal di kancing'kan saja. Dan di belakang'nya ada kupluk dengan tanduk kuda ponny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Chilldish [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN PART NYA SAYA PRIVATE!] Seorang gadis yang mengalami trauma, lemah fisik namun hiperaktif dipertemukan dengan Ketua osis yang mempunyai Sifat Random. Kadang dingin kadang juga senyum. Dan Fazi adalah seso...