Chap 10

2.1K 103 14
                                    

'Happy Reading!'

'vote komen jangan lupa'

🗿

"Lo gapapa kan?" tanya Fazi.

Erina menggeleng, "Gapapa, Kak." jawabnya.

Fazi duduk di dekat bangsal, menundukan kepalanya. "Maaf gegara gue lo jadi masuk rumah sakit."

Dengan lemas Erina mengambil tangan Fazi yang berada di atas bangsal, "Lara gapapa kok. Kakak gausah khawatir," ujar Erina mencoba meyakinkan Fazi.

Clek!

Pintu terbuka, menampilkan Widy-Mama Erina berjalan mendekat seraya menenteng kresek. "Lara, are you okey?" tanya Widy, ia menyuruh Fazi menyingkir di kursi, dan memberikan Fazi kresek yang ia bawa.

Di dalam kresek tersebut ada 1 kotak strea-foam berisi nasi goreng.

Widy mengangguk, "Lain kali, jangan makan pedes lagi ya?" ujar Widy.

Erina mengangguk lemah.

Widy memandang Fazi yang masih setia menatap mereka berdua, "Fazi, itu yang di dalam kresek ada nasi goreng, kamu makan ya? Pasti belum makan dari tadi, kan?"

Fazi menngangguk, "Iya, makasih, Tan." Widy membalasnya dengan anggukan.

"Mah, Lara mau pulang," rengek Erina menatap Widy dengan tatapan memelas.

Widy menggelengkan kepalanya, mengusap kepala Erina dan Erina pun memejamkan matanya, "Lara gak boleh pulang dulu, disini aja bentar ya?"

Erina menggeleng, "Lara gapapa, Mah. Jangan khawatir," Erina mencoba meyakinkan Widy.

Widy menggeleng tegas. "Gak,"

"Mah~ Lara besok mau sekolah, masa iya baru sekolah sebentar udah bolos aja?" Erina mengerucutkan bibirnya sebal.

Erina menatap Widy memelas, "Ayolah mah~" Erina menyatukan kedua tanganya, ia menatap Widy penuh harap.

Widy mengalihkan pandanganya, Widy menatap seluruh ruangan, asal tak menatap Erina.

Erina mengerucutkan bibirnya sebal, memainkan tanganya di atas dada, menyatukan jari telunjuk kanan dan jari telunjuk kiri. "Kak Fazi~"

Fazi menatap Erina dengan mulut mengembung, Fazi menaikan satu alisnya ke atas, memberhentikan acara mengunyah nasi goreng yang ada di dalam mulut.

Erina menatap Fazi dengan puppy eyes andalanya. "Kak, bujuk Mamah, bantu Lara pulang. Disini bosen~" rengek Erina.

Fazi melanjutkan makan nya tanpa memperdulikan Erina, Fazi makan dengan santuy, Widy memberikan Fazi jempol di pinggir badan nya.

Fazi tersenyum kecil, ia kembali melanjutkan makan'nya, hingga Erina tertidur.

'Sepi bet, gada toed.' ujar Fazi dalam hati. Menatap Erina damai, Erina tertidur dengan tangan di atas dada.

di ujung matanya ada air mata, sedikit. Iya, air mata sedikit.

terlalu pokus melihat Erina sampai tak sadar bahwa Widy pun tersenyum simpul.

Gadis Chilldish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang