'Happy Reading!'
'Vote dan Coment dulu!'
"Gue beri dua pilihan buat lo," ujar Fazi seraya mengelilingi tubuh Diego pelan, dan mengelus dagu'nya.
"Patah tulang, atau patah leher, Hm?"
Ctreng!
Bunyi besi atau sebut saja linggis yang berada di tangan Diego langsung terjatuh begitu saja.
Diego menatap Fazi, takut.
'Sial, kenapa dia gak bilang gini sih, anj*ng.' batin Diego kalut.
Diego berbalik badan, tanpa memperdulikan Fazi.
Dengan kasar Diego mengambil kembali linggis yang terjatuh.
"Cabut!" suruh'nya sa'at linggis itu sudah berada di tangan kanan'nya.
Brum-brum-brum.
Diego dan antek-antek'ya pergi.
Fazi yang melihat pun berdecih. Lalu tersenyum sinis. "Pengecut."
Fazi berbalik badan, Fazi berjalan menuju ke-6 motor Trail itu, yang sudah melepaskan helm'nya masing-masing.
"Gimana nih pak ketu? Kalo Deadly Butterfly Gang udah banyak yang tau. Apalagi lo pak ketu'nya?" Alex Mochamad. Lelaki tampan yng bergigi gingsul, itu bertanya seraya menyugar rambut'nya.
Fazi menatap Alex. "Kalo gak gitu, mereka bakalan celaka. Gue gamau mereka masuk ke dalam masalah yang bahkan gak tau asal-usul'nya." ujar Fazi seraya melirik mobil Widy.
Virgo, Alex, Fajri, Fajar, Dafa dan Rega. Mereka melirik secara berasama'an ke arah mobil Widy.
Fazi langsung berjalan ke arah mobil Widy.
Mengetuk kaca mobil, lalu di buka'kan oleh Widy.
Tubuh Fazi mencondong ke depan, mensejajarkan wajahnya dengan pintu kaca mobil.
"Mah? Kenapa tadi gak pergi? Kalo Lara liat gimana? Nanti dia takut ketemu Fazi lagi," ujar Fazi dengan wajah sedih menatap Widy memelas.
Widy terkekeh, menyentil dahi Fazi. "Jangan lebay,"
Fazi mengerucutkan bibir'ya lucu. "Ah. Mamah, Mah gak asik," ucap Fazi seraya mengusap dahi'nya.
Greb!
Fazi tersentak, Fazi langsung berdiri tegap dan berbalik badan, Erina memeluk Fazi dari belakang.
"K-kak ... "
Tangan mungil Erina memeluk perut Fazi dari belakang Erat. Menyembunyikan wajah'nya di punggung tegap Fazi.
Widy terkejut, 'sejak kapan Erina keluar dari mobil?' pikir Widy bingung.
Fazi mengusap tangan Erina yang bertengger di perut'nya.
"Iya, kenapa hm?" tanya Fazi.
Ke-6 lelaki yang sedang terduduk manis di motor Trail itu melotot. 'Sejak kapan pak ketu manis gitu anj*r? Gue lupa gender woe, tolong Mak!!' batin Mereka bersama'an.
Fazi melepaskan genggaman tangan Erina yang masih setia memeluk'nya, 'Lupa, banyak para dedemit.' Fazi melirik sinis ke-6 lelaki itu yang sedang menatap'nya dengan mulut sedikit terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Chilldish [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN PART NYA SAYA PRIVATE!] Seorang gadis yang mengalami trauma, lemah fisik namun hiperaktif dipertemukan dengan Ketua osis yang mempunyai Sifat Random. Kadang dingin kadang juga senyum. Dan Fazi adalah seso...