Chap 17

897 59 0
                                    

'Happy Reading!'

Voment dulu plis!🤓

"FAZI!"

Fazi menghapus air mata'nya kasar.

Fazi berjalan sedikit cepat.

Tak memerdulikan teriakan seorang gadis yang memanggil'nya berkali-kali.

Fazi tetap kukuh dengan pendirian'nya, ia tak akan pernah melirik seorang gadis yang sedari tadi tak berhenti meneriaki'nya berkali-kali.

"FAZI! Stop. Hah ... Hah ... Gila, cepet bat lu jalan." gadis itu berhasil menggapai tangan Fazi, Fazi buru-buru menghempaskan'nya kasar.

Gadis itu adalah Almira. "Lo gapapa?" Almira menangkup kedua pipi Fazi.

Fazi menepis tangan Almira dari kedua pipinya. "Ga."

Setelah menjawab pertanya'an unfaedah dari Almira, Fazi langsung melenggang pergi, meninggalkan Almira yang menatap'nya sendu.

"Gue masih sayang lo, maaf'in gue yang dulu ... " Almira menatap punggung tegap Fazi sedih, lalu Almira pergi setelah punggung tegap Fazi tak terlihat.

oOo
Erina memeluk Widy, seraya menangis, "Hiks.. Huhu.. K-kak Fazi u-udah bentak Lara, Mah... "


Widy membalas pelukan Erina dan mengelus rambut bob Erina.

Di rumah sakit Erina merengek, ia ingin bertemu Fazi.

Widy tak ada piliha lain selain menganggukan kepala'ya dari pada Erina mengamuk seperti tadi, Erina melepaskan selang infus'nya kasar, sampai punggung tangan'nya berdarah.

Flasback on.

"Kak Fazi?" lirih Erina, ia mulai mengerjapkan mata'nya perlahan.

Jam menunjukan pukul 9 pagi.

Widy langsung berdiri, Widy menyimpan laptop yang tadi berada di pangkuan'nya menjadi di atas meja.

"Cari Fazi, ya?" Widy mengelus rambut Erina pelan.

Erina mengangguk, air mata'nya mulai turun. "K-kak Fazi gak ninggalin Lara kan?" Erina berucap pelan, Widy mengangguk, Widy mencium dahi Erina pelan.

Cup.

"Fazi gak pergi kemana-mana, Fazi cuma lagi sekolah. Lara tunggu ya? Nanti Fazi dateng lagi, kok." Erina tak menjawab, Erina malah memejamkan mata'nya kembali.

Widy mencium dahi Erina pelan yang terhalang perban.

"Cepet sembuh sayang, Mamah ke kantin rumah sakit dulu ya." Widy berjalan menuju laptop, ia mulai menutup laptop tersebut, lalu berjalan keluar rawat kamar, menutup pintu dengan pelan.

Widy mengira Erina tidur tapi ternyata tidak.

Erina membuka mata'nya, menatap pintu yng tertutup, Erina memandang kedepan kosong.

Di dalam mimpi'nya Erina melihat Fazi berpelukan dengan perempuan seusia Erina.

Yang berbicara. "Fazi gue cinta sama lo, gue mau lo jadi milik gue."

Gadis Chilldish [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang