'Happy Reading!'
Voment dulu plis!
Part ini mengandung bawang, jadi bacalah dan resapi agar matamu sedikit ber'air atau berkaca-kaca🤓
"Hingga yang tak di inginkan pun terjadi."
"Ayah memdorong Key hingga kepala Key terbentur tortoar."
Bahu Widy bergetar, terisak hebat. "Ayah Key--"
Fazi memeluk Widy, mengusap punggung Widy, agar Widy kembali tenang.
Setelah Widy sedikit tenang, Widy melanjutkan cerita'nya.
"Gausah di lanjutin, Mah. Kalo mamah gakuat gausah," ujar Fazi seraya mengusap bahu Widy.
Widy menggeleng, menghapus air mata'nya kasar. Memberikan Fazi senyuman palsu. "Bimo berhasil mendorong Key, hingga Key terdorong. Kepala'nya terbentur hingga Key mengalami amnesia sementara akibat benturan keras. Namun, Key masih membuka mata dan menatap Ayah'nya yang terdorong truk hingga Ayah Key terlempar jauh."
"Disana Key teriak histeris, saya membawa Key dan memeluk Key dengan kepala yang bersimbah darah. Hingga ambulance datang, membawa Key yang sudah pingsan dan Bimo. Sekujur tubuh'nya penuh dengan darah."
"Pengendara truk meninggal di tempat, pengendara itu mabuk."
Widy terisak kembali. "Bimo membuka mata'nya, menatap saya dengan pandangan sayu. Wajah'nya penuh dengan luka, tubuh'nya penuh dengan darah, baju'nya menjadi warna merah darah. Sa'at itu Bimo memakai kemeja putih, saya melihat nafas Bimo memburu."
"Hiks ... Hiks ... K-kemudian dengan t-tangan bergetar Bimo memegang tangan saya. Dia berkata." Widy menjeda ucap'an'nya. Kemudian menarik nafas dalam kala sesak di dada'nya. Widy seperti menelan batu yang sangat besar di tenggorokan'nya. Dengan nafas tercekat Widy melanjutkan ucap'an'nya.
Widy memutar kembali ingatan'nya di detik-detik Bimo meninggalkan'nya dan Key anak mereka.
"Jagain Key buat aku, dan kita. Aku gak bisa jagain Key dengan baik. Kamu harus kuat, ya? Jagain anak kita dengan baik, cari lelaki yang tepat untuk Key suatu sa'at nanti sudah dewasa. Aku pamit, Maaf, Dek. Abang belum bisa jadi suami yang baik. Abang pamit, Abang cinta kamu dan Key selama'nya." ujar Bimo dengan tangan penuh darah, memegang pipi Widy mengusap'nya pelan, kemudian mengecup singkat tangan kanan Widy.
"Selamat tinggal kesayangan Bimo." setelah berucap dengan nafas tercekat, Bimo langsung kejang-kejang di dalam ambulance.
Widy berteriak histeris. "Sayang! Sayang bertahan. Buat aku sama Key ... Hiks ... Jangan tinggalin aku sama Key, aku belum siap, sayang ... " Widy memegang tangan Bimo, dan meletakan'nya di pipi kiri'nya. Pipi kiri Widy sudah penuh dengan darah, wajah'nya penuh dengan air mata dan keringat yang bercampur menjadi satu.
Widy meremas tangan Bimo.
Bimo menatap Widy dengan mata yang mulai menutup. "A-ku g-ak bisa, Ma'af, ya s-ayang." ujar Bimo pelan, setelah itu Bimo menutup mata'nya.
Widy menangis histeris.
Flashback Off.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Chilldish [END]
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA KARENA SEBAGIAN PART NYA SAYA PRIVATE!] Seorang gadis yang mengalami trauma, lemah fisik namun hiperaktif dipertemukan dengan Ketua osis yang mempunyai Sifat Random. Kadang dingin kadang juga senyum. Dan Fazi adalah seso...