"Haechan-a maafin dongg, Mark janji ga akan ulangin kesalahan itu lagi. Percaya sama Mark kali ini yaa.." Ucap Mark dengan nada yang membujuk dan wajah yang memelas.
"Gamau! Mark hyung udah kelewatan, Haechan ga akan maafin Mark hyung lagi, TITIK."
Haechan sendiri sudah muak mendengar perkataan yang sama terus-menerus muncul dari mulut lelaki tersebut.
Setiap kesalahan yang dilakukan oleh pacarnya itu selalu sama dan juga selalu berakhir dengan permintaan maaf berulang kali."Chaniee.. jangan begitu dong. Kali ini Mark hyung beneran kok bakal berubah dan ga akan ngecewain Chaniee lagi." Mohon Mark untuk kesekian kalinya.
Haechan mendengus dan membuang mukanya. Hatinya sudah lelah menghadapi sikap Mark-nya yang selalu melakukan kesalahan yang sama.
"Udahlah Mark hyung stop!, kita putus aja! Haechan udah capek diginiin terus sama Mark hyung. Haechan ga tahan sama sikap Mark hyung yang udah berubah. Ga kayak dulu lagi. Dimana Mark hyung yang selalu nepatin janji? Mana janji Mark hyung yang selalu perhatian dan sayang sama Haechan? Dimana? Mark Hyung udah berubah total!" Bentak Haechan yang sudah cukup sabar selama ini.
Mendengar pernyataan Haechan yang ingin mengakhiri hubungan mereka, Mark langsung memeluk tubuh Haechan dengan erat yang mengisyaratkan bahwa ia tidak mau dirinya..
"Lepaskan aku, Mark hyung." Ucap Haechan sambil memukul badan Mark.
"Haechan-a Mark hyung benar-benar minta maaf.. Mark hyung benar-benar nyesel, Mark hyung janji ga akan nyakitin Haechan lagi, Mark hyung janji ga akan ulangin lagi dan Mark hyung janji akan berubah demi Haechan. Kumohon Haechan-a jangan tinggalin Mark hyung.." Ucap Mark dengan suara yang lirih dan tanpa disadari air matanya sudah mengalir keluar dan mengenai baju Haechan.
Haechan mendorong pelan badan Mark agar melepaskan pelukannya. Lalu Haechan menatap wajah Mark yang pipinya sudah basah dipenuhi oleh air mata. Melihat kondisi Mark yang sekarang masih menangis dan terus mengatakan bahwa ia telah menyesal akan perbuatannya, Haechan merasa kasihan dan menjadi bimbang akan keputusannya sendiri.
Haechan sendiri sadar bahwa ia sangat menyayangi Mark. Mark yang telah membawa kebahagiaan dan tawa dalam hidupnya. Mark lah yang selalu ada saat ia sedang suka maupun duka. Haechan tidak pernah berniat ataupun berpikir untuk meninggalkan Mark. Baginya, Mark sangatlah berarti sampai kapanpun.
Tetapi disisi lain, Haechan merasa perlu memberi pelajaran kepada Mark. Haechan benci dengan sifat Mark yang mudah berkata janji tetapi tidak pernah ia lakukan.Siapa sih yang suka kalau dijanjiin tapi ga pernah ditepatin. Kaya hubungan kamu sama si dia xixi ( ╹▽╹ )
Jika dihitung mengunakan jari, entah sudah berapa banyak janji yang sudah diucapkan oleh Mark kepada Haechan tetapi tidak ada satupun yang ia tepati. Bagaimana Haechan bisa mempercayai perkataan Mark lagi? Apakah Haechan harus memberi Mark sekali lagi kesempatan untuk berubah?Sebenarnya Haechan hanya takut untuk merasakan kembali rasa sakit yang sudah ia alami sebelumnya. Tetapi Haechan berharap bahwa keputusan yang ia ambil dan mengikuti kata hatinya adalah jalan yang terbaik.
TBC( ꈍᴗꈍ)
first time nulis wp nih
semoga kalian suka yaa hehe♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Nonsense | MarkHyuck
Romance"Bagaimana jika semua janjimu hanyalah kebohongan yang menyiksaku?" • • • • Enjoy reading <3